Balqis Z

01 Agustus 2024 15:03

Iklan

Balqis Z

01 Agustus 2024 15:03

Pertanyaan

faktor penyebab, pendorong dan penghambat perubahan sosial pada suku baduy beserta penjelasannya

faktor penyebab, pendorong dan penghambat perubahan sosial pada suku baduy beserta penjelasannya

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

08

:

32

:

08

Klaim

37

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

01 Agustus 2024 20:51

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;</p><p>Perubahan sosial pada Suku Baduy, seperti pada masyarakat lainnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab, pendorong, maupun penghambat perubahan tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut:</p><p>Penyebab Perubahan Sosial pada Suku Baduy</p><p><strong>Interaksi dengan Dunia Luar</strong></p><ul><li><strong>Perdagangan</strong>: Meskipun Suku Baduy dikenal dengan pola hidup yang tertutup dan tradisional, interaksi dengan pedagang dari luar wilayah mereka telah membawa masuk barang-barang baru dan ide-ide yang berbeda.</li><li><strong>Pariwisata</strong>: Kedatangan wisatawan yang tertarik dengan budaya Suku Baduy membuka peluang interaksi yang lebih besar dengan dunia luar, yang secara tidak langsung mempengaruhi cara pandang mereka.</li></ul><p><strong>Teknologi</strong></p><ul><li><strong>Komunikasi</strong>: Meskipun terbatas, penggunaan teknologi komunikasi seperti ponsel oleh beberapa anggota komunitas Baduy Luar memungkinkan mereka mendapatkan informasi dari luar, yang dapat mempengaruhi pandangan dan gaya hidup mereka.</li></ul><p>Pendorong Perubahan Sosial pada Suku Baduy</p><p><strong>Ekonomi</strong></p><ul><li><strong>Kebutuhan Ekonomi</strong>: Dorongan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dapat mendorong sebagian anggota Suku Baduy untuk membuka diri terhadap perubahan, seperti menerima pekerjaan dari luar komunitas atau menjual produk kerajinan mereka.</li></ul><p><strong>Pendidikan</strong></p><ul><li><strong>Kesadaran Pendidikan</strong>: Kesadaran akan pentingnya pendidikan, meskipun secara tradisional tidak dianggap penting dalam masyarakat Baduy, dapat menjadi pendorong bagi perubahan sosial terutama di kalangan generasi muda.</li></ul><p><strong>Pengaruh Pemerintah dan Kebijakan</strong></p><ul><li><strong>Pembangunan Infrastruktur</strong>: Kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum di sekitar wilayah Suku Baduy dapat membuka akses dan peluang baru bagi mereka.</li></ul><p>Penghambat Perubahan Sosial pada Suku Baduy</p><p><strong>Adat dan Tradisi</strong></p><ul><li><strong>Nilai Tradisional</strong>: Suku Baduy sangat menghargai adat dan tradisi leluhur. Nilai-nilai ini menjadi penghambat utama perubahan sosial karena setiap perubahan yang dianggap mengganggu keseimbangan tradisi biasanya ditolak.</li><li><strong>Sistem Kepemimpinan Tradisional</strong>: Kepemimpinan yang kuat dan berpengaruh dari tokoh adat yang mempertahankan nilai-nilai tradisional juga menghambat perubahan yang dianggap bertentangan dengan adat.</li></ul><p><strong>Isolasi Geografis</strong></p><ul><li><strong>Lokasi Terpencil</strong>: Lokasi suku Baduy yang terpencil dan sulit dijangkau membuat interaksi dengan dunia luar terbatas, sehingga memperlambat masuknya ide-ide baru atau perubahan sosial dari luar.</li></ul><p><strong>Kepercayaan dan Agama</strong></p><ul><li><strong>Sistem Kepercayaan</strong>: Sistem kepercayaan dan agama yang dianut oleh Suku Baduy, yang menekankan pada kesederhanaan dan keterpisahan dari dunia luar, berperan besar dalam menghambat perubahan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip spiritual mereka.</li></ul>

 

Perubahan sosial pada Suku Baduy, seperti pada masyarakat lainnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab, pendorong, maupun penghambat perubahan tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut:

Penyebab Perubahan Sosial pada Suku Baduy

Interaksi dengan Dunia Luar

  • Perdagangan: Meskipun Suku Baduy dikenal dengan pola hidup yang tertutup dan tradisional, interaksi dengan pedagang dari luar wilayah mereka telah membawa masuk barang-barang baru dan ide-ide yang berbeda.
  • Pariwisata: Kedatangan wisatawan yang tertarik dengan budaya Suku Baduy membuka peluang interaksi yang lebih besar dengan dunia luar, yang secara tidak langsung mempengaruhi cara pandang mereka.

Teknologi

  • Komunikasi: Meskipun terbatas, penggunaan teknologi komunikasi seperti ponsel oleh beberapa anggota komunitas Baduy Luar memungkinkan mereka mendapatkan informasi dari luar, yang dapat mempengaruhi pandangan dan gaya hidup mereka.

Pendorong Perubahan Sosial pada Suku Baduy

Ekonomi

  • Kebutuhan Ekonomi: Dorongan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dapat mendorong sebagian anggota Suku Baduy untuk membuka diri terhadap perubahan, seperti menerima pekerjaan dari luar komunitas atau menjual produk kerajinan mereka.

Pendidikan

  • Kesadaran Pendidikan: Kesadaran akan pentingnya pendidikan, meskipun secara tradisional tidak dianggap penting dalam masyarakat Baduy, dapat menjadi pendorong bagi perubahan sosial terutama di kalangan generasi muda.

Pengaruh Pemerintah dan Kebijakan

  • Pembangunan Infrastruktur: Kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum di sekitar wilayah Suku Baduy dapat membuka akses dan peluang baru bagi mereka.

Penghambat Perubahan Sosial pada Suku Baduy

Adat dan Tradisi

  • Nilai Tradisional: Suku Baduy sangat menghargai adat dan tradisi leluhur. Nilai-nilai ini menjadi penghambat utama perubahan sosial karena setiap perubahan yang dianggap mengganggu keseimbangan tradisi biasanya ditolak.
  • Sistem Kepemimpinan Tradisional: Kepemimpinan yang kuat dan berpengaruh dari tokoh adat yang mempertahankan nilai-nilai tradisional juga menghambat perubahan yang dianggap bertentangan dengan adat.

Isolasi Geografis

  • Lokasi Terpencil: Lokasi suku Baduy yang terpencil dan sulit dijangkau membuat interaksi dengan dunia luar terbatas, sehingga memperlambat masuknya ide-ide baru atau perubahan sosial dari luar.

Kepercayaan dan Agama

  • Sistem Kepercayaan: Sistem kepercayaan dan agama yang dianut oleh Suku Baduy, yang menekankan pada kesederhanaan dan keterpisahan dari dunia luar, berperan besar dalam menghambat perubahan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip spiritual mereka.

Iklan

Kevin L

Gold

02 Agustus 2024 13:42

Jawaban terverifikasi

Pertanyaan: Faktor penyebab, pendorong, dan penghambat perubahan sosial pada Suku Baduy beserta penjelasannya. Jawaban: Pertanyaan ini mengarah pada pemahaman kita tentang dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat adat seperti Suku Baduy. Suku Baduy, dengan tradisi dan nilai-nilai leluhur yang kuat, seringkali dijadikan contoh dalam studi tentang perubahan sosial. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial pada Suku Baduy: * Faktor Internal: * Adat dan Tradisi: Suku Baduy memiliki aturan adat yang sangat kaku. Adat ini menjadi pondasi utama kehidupan mereka dan berperan sebagai penghambat perubahan. Namun, di sisi lain, dinamika internal dalam komunitas juga bisa menjadi pendorong perubahan, misalnya adanya generasi muda yang mulai mempertanyakan tradisi. * Struktur Sosial: Sistem kasta yang kaku di Suku Baduy dapat menghambat mobilitas sosial dan perubahan. Namun, seiring waktu, struktur sosial ini juga bisa mengalami pergeseran. * Keyakinan dan Nilai: Keyakinan terhadap kekuatan gaib dan leluhur sangat mempengaruhi pola pikir dan perilaku Suku Baduy. Perubahan dalam keyakinan ini bisa menjadi pemicu perubahan sosial. * Faktor Eksternal: * Kontak dengan Dunia Luar: Semakin sering kontak dengan dunia luar, semakin besar kemungkinan terjadinya perubahan. Pembangunan infrastruktur, pariwisata, dan masuknya pengaruh budaya modern dapat mendorong perubahan. * Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah, seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan desa, dapat mempengaruhi kehidupan Suku Baduy. * Perubahan Lingkungan: Bencana alam atau perubahan iklim dapat memaksa Suku Baduy untuk beradaptasi dan mengubah cara hidup mereka. Faktor Pendorong Perubahan Sosial: * Modernisasi: Masuknya teknologi, informasi, dan gaya hidup modern dapat mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat. * Globalisasi: Proses globalisasi membawa pengaruh budaya asing yang dapat memicu perubahan. * Urbanisasi: Migrasi penduduk ke perkotaan dapat menyebabkan perubahan nilai dan tradisi. * Pendidikan: Pendidikan formal dapat membuka wawasan dan mendorong masyarakat untuk berpikir kritis. Faktor Penghambat Perubahan Sosial: * Adat istiadat yang kuat: Adat istiadat yang diyakini sebagai warisan leluhur seringkali menjadi penghalang bagi perubahan. * Isolasi sosial: Keterbatasan akses terhadap informasi dan teknologi membuat Suku Baduy sulit menerima perubahan. * Ketakutan akan kehilangan identitas: Perubahan seringkali dikaitkan dengan hilangnya identitas budaya. * Kurangnya sumber daya: Keterbatasan sumber daya ekonomi dan infrastruktur dapat menghambat proses perubahan. Penjelasan Lebih Lanjut: Perubahan sosial pada Suku Baduy adalah proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Perubahan ini tidak selalu terjadi secara linear, tetapi seringkali bersifat dinamis dan kompleks. Penting untuk diingat bahwa setiap perubahan memiliki konsekuensi baik positif maupun negatif. Catatan: * Dinamika yang kompleks: Perubahan sosial pada Suku Baduy tidak selalu berjalan sesuai ekspektasi. Terdapat banyak variabel yang saling mempengaruhi. * Peran generasi muda: Generasi muda seringkali menjadi agen perubahan yang membawa ide-ide baru. * Pentingnya keseimbangan: Perubahan harus dilakukan dengan bijaksana agar tidak merusak nilai-nilai luhur yang sudah ada. Kesimpulan: Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial pada Suku Baduy sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat dalam rangka pembangunan berkelanjutan. Perubahan harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan lingkungan. Semoga penjelasan ini bermanfaat!


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah pengelompokan sosial termasuk sebuah permasalah sosial? Bagaimana pengelompokan sosial dapat menimbulkan permasalah sosial?

8

5.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

76

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan