Andy D

14 Juni 2023 11:42

Andy D

14 Juni 2023 11:42

Pertanyaan

Elang Jawa Nasib elang jawa sungguh memprihatinkan. Burung endemis Jawa ini tergolong hewan terancam punah dengan status genting. Menurut data BirdLife International, saat ini populasi elang jawa di alam diperkirakan hanya tersisa sekitar 300–500 individu dewasa. Salah satu penyebab elang jawa terancam punah, yaitu semakin menyusutnya luas hutan alami di Jawa. Sebagai pulau dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia, kebutuhan lahan untuk permukiman dan pertanian di Jawa semakin meningkat dari tahun ke tahun. Akibatnya, banyak hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian maupun permukiman. Saat ini, hutan alami yang tersisa di Jawa diperkirakan hanya sepuluh persen. Tak hanya habitatnya yang dirusak, elang jawa juga kerap ditangkap dan diperjualbelikan sebagai satwa peliharaan. Padahal, elang jawa merupakan burung yang dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta diperkuat lewat Kepres No. 4/1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional. Elang jawa juga termasuk salah satu dari 14 satwa prioritas untuk diselamatkan berdasarkan SK Dirjen PHKA No. 132/2011. Jika perdagangan dan alih fungsi hutan tidak dihentikan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti elang jawa hanya dapat dilihat dalam bentuk foto atau hanya dikenang sebagai burung yang identik dengan simbol negara, yaitu garuda. Ide pokok paragraf kedua pada teks tersebut adalah .... A. Perlindungan elang jawa diatur dalam Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. B. Penyebab kepunahan elang jawa adalah alih fungsi hutan menjadi permukiman dan lahan pertanian. C. Keberadaan elang jawa dapat dilestarikan dengan menghentikan perdagangan dan alih fungsi hutan. D. Elang jawa identik dengan simbol negara, yaitu garuda.

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

00

:

00

:

14

:

11

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Ni R

15 Juni 2023 16:58

Jawaban terverifikasi

Jawabannya adalah (C). Ide pokok atau yang biasa disebut juga gagasan pokok pada paragraf ialah inti utama atau inti permasalahan dari suatu paragraf itu sendiri. Pada soal, kita diminta untuk mencari ide pokok dari paragraf kedua pada teks yang berjudul Elang Jawa. Pilihan (A) salah karena paragraf kedua tidak hanya membahas mengenai Undang-Undang yang mengatur perlindungan elang jawa saja. Pilihan (B) salah karena paragraf tersebut menyebutkan bahwa terdapat faktor lain yang menjadi penyebab kepunahan elang jawa selain faktor alih fungsi hutan. Pilihan (D) salah karena pernyataan bahwa elang jawa identik dengan simbol negara bukanlah inti dari paragraf kedua. Pilihan (C)-lah yang benar karena pada paragraf kedua disebutkan perlunya upaya pelestarian elang jawa dengan cara menghentikan perdagangan dan alih fungsi hutan yang telah merangkum isi paragraf.


Laksmi C

16 Juni 2023 11:24

C. Karena ide pokok ada di akhir kalimat.


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

iklan harus membuat konsumen percaya kepada produk yang diiklankan. hal tersebut termasuk unsur iklan yaitu... a. perhatian b. keinginan c. tindakan d. rasa percaya diri tolong di bantu ya kak 🙏

117

5.0

Jawaban terverifikasi

"Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur" Ida, temanku sebangku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya. Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya. Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut. Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi. “Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin,” rayunya. Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah. Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai. Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut. “Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya kepada Gugut. “Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar. Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan. Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut! Apa yang dilakukan Gugut pada saat ulangan?

59

0.0

Jawaban terverifikasi