Drs. Moh. Hatta merupakan penggagas dari kata pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Setelah teks proklamasi jadi, muncul pendapatnya dalam situasi yang tidak tentram. Tuliskan kata tidak baku dari kutipan teks di atas! Tuliskan pula bentuk baku dari kata tersebut!

Halo, Juliana I. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru, kakak bantu jawab ya 😊 Kata tidak baku dari kutipan teks di atas dan bentuk baku dari kata tersebut, yaitu sebagai berikut. 1) Kata 'seksama' (tidak baku), kata 'saksama' (baku). 2) Kata 'tentram' (tidak baku), kata 'tenteram' (baku). Untuk memahami alasannya, mari simak pembahasan berikut. Teks cerita sejarah adalah teks yang di dalamnya menjelaskan/menceritakan tentang fakta/kejadian masa lalu yang menjadi asal muasal sesuatu yang memiliki nilai sejarah. Kata baku adalah kata yang digunakan yang telah sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang sudah ditentukan. Ciri-ciri kata baku, yaitu sebagai berikut. • Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah. • Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa asing. • Pada pemakaian imbuhan kata baku ini bersifat eksplisit. • Baku adalah bahasa percakapan. • Kata baku digunakan sesuai dengan konteks kalimat. • Kata baku tidak terkontaminasi atau tidak rancu. • Kata baku tidak mengandung arti pleonasme. • Kata baku tidak mengandung hiperkorek. Apabila dicermati dengan saksama, kata tidak baku yang terdapat dalam kutipan teks di atas adalah kata 'seksama' dan kata 'tentram'. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diperoleh informasi sebagai berikut. 1) Kata 'seksama' merupakan bentuk tidak baku dari kata 'saksama'. 2) Kata 'tentram' merupakan bentuk tidak baku dari kata 'tenteram'. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata tidak baku dari kutipan teks di atas dan bentuk baku dari kata tersebut, yaitu sebagai berikut. 1) Kata 'seksama' (tidak baku), kata 'saksama' (baku). 2) Kata 'tentram' (tidak baku), kata 'tenteram' (baku). Semoga membantu ya 😊