di beberapa daerah di indonesia masih memiliki pemikiran bahwa perempuan dianggap sebagai pengurus rumah tangga dan tidak perlu meneruskan sekolah, faktor tersebut adalah penghambat mobilitas sosial karena….

Faktor tersebut adalah Pembatasan Peran Gender. Pemikiran bahwa perempuan hanya dianggap sebagai pengurus rumah tangga dan tidak perlu meneruskan sekolah mencerminkan stereotip gender dan pembatasan peran tradisional yang menghambat mobilitas sosial. Stereotip gender adalah pandangan yang melekat dalam masyarakat tentang bagaimana laki-laki dan perempuan seharusnya berperan dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Dalam konteks ini, faktor pembatasan peran gender berdampak pada mobilitas sosial karena: Akses Terbatas ke Pendidikan: Jika perempuan tidak didorong atau dianggap tidak perlu meneruskan pendidikan, mereka tidak akan memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka dan meningkatkan kualifikasi pendidikan. Ini akan membatasi peluang mereka untuk bekerja di bidang yang lebih beragam dan berkembang. Keterbatasan Peluang Ekonomi: Dengan keterbatasan pendidikan dan kesempatan kerja yang terbatas, perempuan cenderung terjebak dalam pekerjaan yang tradisional dan terbatas, seperti pengurus rumah tangga. Ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk bergerak ke bidang pekerjaan yang lebih menguntungkan dan prestisius. Ketidaksetaraan Ekonomi: Pembatasan peran gender dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam penghasilan antara laki-laki dan perempuan. Perempuan yang terbatas dalam opsi pekerjaan dan pendidikan cenderung menghadapi kesulitan dalam mencapai mobilitas ekonomi dan sosial yang lebih tinggi. Perpetuasi Siklus Kemiskinan: Pembatasan peran gender dapat berkontribusi pada siklus kemiskinan, karena keterbatasan pendidikan dan peluang ekonomi cenderung menghambat perempuan dan keluarga mereka untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Oleh karena itu, pembatasan peran gender yang mengarah pada pandangan bahwa perempuan hanya pantas menjadi pengurus rumah tangga dan tidak perlu meneruskan pendidikan memiliki dampak negatif terhadap mobilitas sosial perempuan dan lebih umum, menghambat perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.