Gabriella S

05 November 2023 14:39

Iklan

Gabriella S

05 November 2023 14:39

Pertanyaan

dalam kehidupan sehari hari ada aturan tidak tertulis yang berlaku di mana seorang anak tidak diperkenankan memberikan dengan tangan kiri kepada orang tuanya, tetapi harus menggunakan tangan kanan. hal ini menunjukkan bagaimana norma kesopanan yang berlaku dalam masyarakat yang mengharuskan setiap anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku di masyarakatnya. 1. menurutmu paradigma mana yang sesuai untuk digunakan dalam menganalisis fenomena tersebut? 2. bagaimana bila ada anak yg melakukan hal yg sebaliknya. paradigma mana yg akan kamu gunakan untuk menganalisis fenomena tersebut?

dalam kehidupan sehari hari ada aturan tidak tertulis yang berlaku di mana seorang anak tidak diperkenankan memberikan dengan tangan kiri kepada orang tuanya, tetapi harus menggunakan tangan kanan. hal ini menunjukkan bagaimana norma kesopanan yang berlaku dalam masyarakat yang mengharuskan setiap anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku di masyarakatnya.

1. menurutmu paradigma mana yang sesuai untuk digunakan dalam menganalisis fenomena tersebut?
2. bagaimana bila ada anak yg melakukan hal yg sebaliknya. paradigma mana yg akan kamu gunakan untuk menganalisis fenomena tersebut?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

15

:

03

:

09

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Ni P

07 November 2023 22:32

Jawaban terverifikasi

<p>Halo kak, saya Ima. Mohon ijin &nbsp;menjawab pertanyaan kak..&nbsp;</p><p>Berkaitan dengan contoh kasus diatas mengenai norma kesopanan yang mengharuskan anak agar terbiasa melakukan aktivitas menggunakan tangan kanan. Jika dianalisis, hal ini sesuai dengan paradigma fakta sosial. <strong>Fakta sosial adalah segala ketentuan yang mengatur kehidupan manusia, diluar kemampuan manusia itu sendiri bahkan sudah ada sejak manusia itu lahir.</strong> Sebab, norma kesopanan untuk menggunakan tangan kanan tersebut sudah menjadi kebiasaan yang berlaku turun temurun. Namun, apabila dalam kasus 'si anak' malah melakukan hal yang sebaliknya, maka paradigma yang dapat digunakan untuk menganalisisnya adalah paradigma definisi sosial. <strong>Definisi sosial ialah cara memahami dan menafsirkan mengapa seseorang melakukan tindakan sosial dan makna dari tindakan tersebut</strong>. Maka, berdasarkan paradigma definisi sosial kita tentu akan mencari tahu terlebih dahulu alasan mengapa 'si anak' tidak menerapkan norma kesopanan yang berlaku di masyarakat.</p>

Halo kak, saya Ima. Mohon ijin  menjawab pertanyaan kak.. 

Berkaitan dengan contoh kasus diatas mengenai norma kesopanan yang mengharuskan anak agar terbiasa melakukan aktivitas menggunakan tangan kanan. Jika dianalisis, hal ini sesuai dengan paradigma fakta sosial. Fakta sosial adalah segala ketentuan yang mengatur kehidupan manusia, diluar kemampuan manusia itu sendiri bahkan sudah ada sejak manusia itu lahir. Sebab, norma kesopanan untuk menggunakan tangan kanan tersebut sudah menjadi kebiasaan yang berlaku turun temurun. Namun, apabila dalam kasus 'si anak' malah melakukan hal yang sebaliknya, maka paradigma yang dapat digunakan untuk menganalisisnya adalah paradigma definisi sosial. Definisi sosial ialah cara memahami dan menafsirkan mengapa seseorang melakukan tindakan sosial dan makna dari tindakan tersebut. Maka, berdasarkan paradigma definisi sosial kita tentu akan mencari tahu terlebih dahulu alasan mengapa 'si anak' tidak menerapkan norma kesopanan yang berlaku di masyarakat.


Iklan

Salsabila M

Community

09 Maret 2024 23:20

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Paradigma Struktural Fungsional:</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan:</strong> Paradigma ini cenderung melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang memiliki unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai keseimbangan. Norma kesopanan, seperti penggunaan tangan kanan dalam memberikan sesuatu kepada orang tua, dianggap sebagai bagian dari fungsi sosial yang dapat memperkuat hubungan antarindividu dan mempertahankan ketertiban masyarakat.</li></ul><p><strong>Paradigma Konflik:</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan:</strong> Paradigma ini melihat masyarakat sebagai arena konflik di mana kelompok-kelompok bersaing untuk sumber daya dan kekuasaan. Jika ada anak yang melanggar norma dengan memberikan sesuatu menggunakan tangan kiri, paradigma konflik mungkin akan menyoroti ketegangan atau konflik sosial yang dapat muncul akibat pelanggaran tersebut.</li></ul><p><strong>Paradigma Simbolik:</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan:</strong> Paradigma simbolik fokus pada makna simbolik dan interpretasi individu terhadap tanda dan simbol dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan tangan kanan dalam memberikan sesuatu kepada orang tua dapat dipahami sebagai simbol kesopanan dan penghargaan. Jika ada anak yang melanggar norma ini, paradigma simbolik akan mengeksplorasi makna yang diberikan individu pada tindakan tersebut.</li></ul><p><strong>Jika Ada Anak yang Melakukan Hal yang Sebaliknya:</strong></p><p><strong>Paradigma Struktural Fungsional:</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan:</strong> Mungkin melihat tindakan tersebut sebagai gangguan terhadap fungsi norma sosial yang mengatur interaksi sosial dan hubungan antara generasi. Hal ini dapat dianggap sebagai potensi penyimpangan dari norma yang dapat mengancam stabilitas sosial.</li></ul><p><strong>Paradigma Konflik:</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan:</strong> Mungkin menyoroti adanya potensi konflik antara generasi atau antara individu yang melanggar norma dengan mereka yang mempertahankan norma tersebut. Konflik dapat muncul karena perbedaan pandangan atau nilai dalam hal ini.</li></ul><p><strong>Paradigma Simbolik:</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan:</strong> Mungkin mengeksplorasi makna yang diberikan oleh individu yang melanggar norma tersebut. Apakah tindakan tersebut memiliki makna khusus bagi anak tersebut? Bagaimana persepsi dan interpretasi orang tua terhadap tindakan tersebut?</li></ul><p>Penting untuk dicatat bahwa paradigma ini dapat digunakan secara bersamaan atau bergantian tergantung pada kompleksitas fenomena dan pendekatan penelitian yang diinginkan. Selain itu, analisis dapat juga mempertimbangkan konteks budaya dan historis dalam masyarakat yang bersangkutan.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Paradigma Struktural Fungsional:

  • Penjelasan: Paradigma ini cenderung melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang memiliki unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai keseimbangan. Norma kesopanan, seperti penggunaan tangan kanan dalam memberikan sesuatu kepada orang tua, dianggap sebagai bagian dari fungsi sosial yang dapat memperkuat hubungan antarindividu dan mempertahankan ketertiban masyarakat.

Paradigma Konflik:

  • Penjelasan: Paradigma ini melihat masyarakat sebagai arena konflik di mana kelompok-kelompok bersaing untuk sumber daya dan kekuasaan. Jika ada anak yang melanggar norma dengan memberikan sesuatu menggunakan tangan kiri, paradigma konflik mungkin akan menyoroti ketegangan atau konflik sosial yang dapat muncul akibat pelanggaran tersebut.

Paradigma Simbolik:

  • Penjelasan: Paradigma simbolik fokus pada makna simbolik dan interpretasi individu terhadap tanda dan simbol dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan tangan kanan dalam memberikan sesuatu kepada orang tua dapat dipahami sebagai simbol kesopanan dan penghargaan. Jika ada anak yang melanggar norma ini, paradigma simbolik akan mengeksplorasi makna yang diberikan individu pada tindakan tersebut.

Jika Ada Anak yang Melakukan Hal yang Sebaliknya:

Paradigma Struktural Fungsional:

  • Penjelasan: Mungkin melihat tindakan tersebut sebagai gangguan terhadap fungsi norma sosial yang mengatur interaksi sosial dan hubungan antara generasi. Hal ini dapat dianggap sebagai potensi penyimpangan dari norma yang dapat mengancam stabilitas sosial.

Paradigma Konflik:

  • Penjelasan: Mungkin menyoroti adanya potensi konflik antara generasi atau antara individu yang melanggar norma dengan mereka yang mempertahankan norma tersebut. Konflik dapat muncul karena perbedaan pandangan atau nilai dalam hal ini.

Paradigma Simbolik:

  • Penjelasan: Mungkin mengeksplorasi makna yang diberikan oleh individu yang melanggar norma tersebut. Apakah tindakan tersebut memiliki makna khusus bagi anak tersebut? Bagaimana persepsi dan interpretasi orang tua terhadap tindakan tersebut?

Penting untuk dicatat bahwa paradigma ini dapat digunakan secara bersamaan atau bergantian tergantung pada kompleksitas fenomena dan pendekatan penelitian yang diinginkan. Selain itu, analisis dapat juga mempertimbangkan konteks budaya dan historis dalam masyarakat yang bersangkutan.

 

 

 


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Identifikasikan lima dampak positif konflik sosial!

74

0.0

Jawaban terverifikasi