Chandraackim C

29 Agustus 2023 03:24

Iklan

Chandraackim C

29 Agustus 2023 03:24

Pertanyaan

Contoh stabilitas sosial di masyarakat

Contoh stabilitas sosial di masyarakat 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

00

:

23

:

24

Klaim

13

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Sahel S

29 Agustus 2023 04:41

Jawaban terverifikasi

<p>Contoh stabilitas sosial di masyarakat dapat meliputi:</p><p>1) Konsensus dan kohesi sosial: Ketika anggota masyarakat memiliki kesepakatan yang kuat tentang nilai-nilai, keyakinan, dan norma sosial yang berlaku, maka akan tercipta stabilitas sosial. Misalnya, dalam masyarakat yang memiliki sistem nilai yang kuat dan dihormati bersama, seperti menghargai kerja keras dan ketulusan, akan cenderung tercipta kohesi sosial yang tinggi dan stabilitas.</p><p>2) Keteraturan hukum: Ketika masyarakat memiliki sistem hukum yang kuat dan dihormati bersama, serta adanya penegakan hukum yang efektif, hal ini dapat mendorong stabilitas sosial. Hukum yang jelas, adil, dan ditegakkan dengan konsisten memberikan rasa aman dan kepastian kepada anggota masyarakat.</p><p>3) Integrasi sosial: Jika masyarakat memiliki tingkat integrasi sosial yang tinggi, di mana anggota masyarakat merasa terhubung dan memiliki saling ketergantungan yang positif, akan tercipta stabilitas sosial. Misalnya, keberadaan organisasi sosial, kelompok komunitas, dan jaringan sosial yang kuat dapat memperkuat hubungan sosial dan stabilitas.</p><p>4) Keberlanjutan lingkungan: Ketika masyarakat menjaga dan menjaga lingkungan alam secara bertanggung jawab, ini dapat menopang stabilitas sosial. Misalnya, oleh menjaga keberlanjutan sumber daya alam, mengurangi polusi, dan melakukan praktik ramah lingkungan, masyarakat dapat menciptakan keseimbangan sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.</p><p>5) Pemenuhan kebutuhan dasar: Ketika masyarakat memiliki akses yang memadai terhadap kebutuhan dasar, seperti pangan, air bersih, perumahan, pendidikan, dan layanan kesehatan, ini dapat mengurangi konflik dan ketegangan sosial yang dapat mengancam stabilitas. Pendapatan yang adil, penanggulangan kemiskinan, dan perlindungan sosial juga berperan dalam menciptakan stabilitas sosial.</p><p>Perlu dicatat bahwa stabilitas sosial adalah kondisi yang kompleks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan. Contoh-contoh di atas hanya merupakan beberapa aspek yang dapat mendukung stabilitas sosial dalam masyarakat.</p>

Contoh stabilitas sosial di masyarakat dapat meliputi:

1) Konsensus dan kohesi sosial: Ketika anggota masyarakat memiliki kesepakatan yang kuat tentang nilai-nilai, keyakinan, dan norma sosial yang berlaku, maka akan tercipta stabilitas sosial. Misalnya, dalam masyarakat yang memiliki sistem nilai yang kuat dan dihormati bersama, seperti menghargai kerja keras dan ketulusan, akan cenderung tercipta kohesi sosial yang tinggi dan stabilitas.

2) Keteraturan hukum: Ketika masyarakat memiliki sistem hukum yang kuat dan dihormati bersama, serta adanya penegakan hukum yang efektif, hal ini dapat mendorong stabilitas sosial. Hukum yang jelas, adil, dan ditegakkan dengan konsisten memberikan rasa aman dan kepastian kepada anggota masyarakat.

3) Integrasi sosial: Jika masyarakat memiliki tingkat integrasi sosial yang tinggi, di mana anggota masyarakat merasa terhubung dan memiliki saling ketergantungan yang positif, akan tercipta stabilitas sosial. Misalnya, keberadaan organisasi sosial, kelompok komunitas, dan jaringan sosial yang kuat dapat memperkuat hubungan sosial dan stabilitas.

4) Keberlanjutan lingkungan: Ketika masyarakat menjaga dan menjaga lingkungan alam secara bertanggung jawab, ini dapat menopang stabilitas sosial. Misalnya, oleh menjaga keberlanjutan sumber daya alam, mengurangi polusi, dan melakukan praktik ramah lingkungan, masyarakat dapat menciptakan keseimbangan sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.

5) Pemenuhan kebutuhan dasar: Ketika masyarakat memiliki akses yang memadai terhadap kebutuhan dasar, seperti pangan, air bersih, perumahan, pendidikan, dan layanan kesehatan, ini dapat mengurangi konflik dan ketegangan sosial yang dapat mengancam stabilitas. Pendapatan yang adil, penanggulangan kemiskinan, dan perlindungan sosial juga berperan dalam menciptakan stabilitas sosial.

Perlu dicatat bahwa stabilitas sosial adalah kondisi yang kompleks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan. Contoh-contoh di atas hanya merupakan beberapa aspek yang dapat mendukung stabilitas sosial dalam masyarakat.


Iklan

Nanda R

Community

24 Maret 2024 12:23

Jawaban terverifikasi

<p>Stabilitas sosial mengacu pada keadaan di mana masyarakat mengalami ketenangan, harmoni, dan keseimbangan relatif dalam interaksi sosialnya. Berikut adalah beberapa contoh stabilitas sosial dalam masyarakat:</p><p><strong>Kesepakatan Normatif</strong>: Masyarakat memiliki kesepakatan bersama terhadap norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku, serta berkomitmen untuk mematuhinya. Contohnya, adanya kesepakatan untuk menghormati hak asasi manusia, toleransi antaragama, atau kesepakatan tentang norma-norma keamanan dalam masyarakat.</p><p><strong>Keamanan dan Ketertiban</strong>: Masyarakat menikmati tingkat keamanan dan ketertiban yang tinggi, di mana aturan hukum ditegakkan secara adil dan konsisten. Ini menciptakan rasa aman di antara warga dan meminimalkan potensi konflik atau kekerasan.</p><p><strong>Konsistensi Sosial-Ekonomi</strong>: Adanya stabilitas ekonomi dan sosial dalam masyarakat, di mana tingkat pengangguran rendah, tingkat kemiskinan terkendali, dan kesenjangan sosial tidak terlalu besar. Ini membantu menjaga stabilitas psikologis dan kepercayaan warga terhadap sistem.</p><p><strong>Keseimbangan Kekuasaan</strong>: Tidak adanya monopoli kekuasaan yang berlebihan dalam masyarakat, melainkan pembagian kekuasaan yang seimbang antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat sipil. Hal ini mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi.</p><p><strong>Resolusi Konflik yang Efektif</strong>: Masyarakat memiliki mekanisme resolusi konflik yang efektif, baik melalui jalur hukum maupun jalur non-hukum seperti mediasi atau rekonsiliasi. Ini membantu mencegah eskalasi konflik yang dapat mengganggu stabilitas sosial.</p><p><strong>Partisipasi Politik yang Terbuka</strong>: Adanya ruang partisipasi politik yang terbuka bagi semua warga, di mana pendapat dan aspirasi warga didengar dan diakomodasi dalam proses pembuatan keputusan. Hal ini membantu mencegah penumpukan ketegangan politik yang dapat mengganggu stabilitas sosial.</p><p><strong>Pertumbuhan Budaya dan Pendidikan</strong>: Adanya penghargaan terhadap keanekaragaman budaya dan peningkatan kualitas pendidikan dalam masyarakat. Ini membantu mengurangi ketegangan antarbudaya dan memperkuat kesadaran akan nilai-nilai bersama.</p><p><strong>Hubungan Interpersonal yang Harmonis</strong>: Masyarakat menunjukkan toleransi, saling menghormati, dan kemauan untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah. Hal ini menciptakan lingkungan yang harmonis untuk berinteraksi dan bekerja sama.</p><p><br>&nbsp;</p>

Stabilitas sosial mengacu pada keadaan di mana masyarakat mengalami ketenangan, harmoni, dan keseimbangan relatif dalam interaksi sosialnya. Berikut adalah beberapa contoh stabilitas sosial dalam masyarakat:

Kesepakatan Normatif: Masyarakat memiliki kesepakatan bersama terhadap norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku, serta berkomitmen untuk mematuhinya. Contohnya, adanya kesepakatan untuk menghormati hak asasi manusia, toleransi antaragama, atau kesepakatan tentang norma-norma keamanan dalam masyarakat.

Keamanan dan Ketertiban: Masyarakat menikmati tingkat keamanan dan ketertiban yang tinggi, di mana aturan hukum ditegakkan secara adil dan konsisten. Ini menciptakan rasa aman di antara warga dan meminimalkan potensi konflik atau kekerasan.

Konsistensi Sosial-Ekonomi: Adanya stabilitas ekonomi dan sosial dalam masyarakat, di mana tingkat pengangguran rendah, tingkat kemiskinan terkendali, dan kesenjangan sosial tidak terlalu besar. Ini membantu menjaga stabilitas psikologis dan kepercayaan warga terhadap sistem.

Keseimbangan Kekuasaan: Tidak adanya monopoli kekuasaan yang berlebihan dalam masyarakat, melainkan pembagian kekuasaan yang seimbang antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat sipil. Hal ini mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi.

Resolusi Konflik yang Efektif: Masyarakat memiliki mekanisme resolusi konflik yang efektif, baik melalui jalur hukum maupun jalur non-hukum seperti mediasi atau rekonsiliasi. Ini membantu mencegah eskalasi konflik yang dapat mengganggu stabilitas sosial.

Partisipasi Politik yang Terbuka: Adanya ruang partisipasi politik yang terbuka bagi semua warga, di mana pendapat dan aspirasi warga didengar dan diakomodasi dalam proses pembuatan keputusan. Hal ini membantu mencegah penumpukan ketegangan politik yang dapat mengganggu stabilitas sosial.

Pertumbuhan Budaya dan Pendidikan: Adanya penghargaan terhadap keanekaragaman budaya dan peningkatan kualitas pendidikan dalam masyarakat. Ini membantu mengurangi ketegangan antarbudaya dan memperkuat kesadaran akan nilai-nilai bersama.

Hubungan Interpersonal yang Harmonis: Masyarakat menunjukkan toleransi, saling menghormati, dan kemauan untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah. Hal ini menciptakan lingkungan yang harmonis untuk berinteraksi dan bekerja sama.


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Identifikasikan lima dampak positif konflik sosial!

68

0.0

Jawaban terverifikasi