Raisa R

30 Mei 2024 13:36

Iklan

Iklan

Raisa R

30 Mei 2024 13:36

Pertanyaan

contoh puisi disertai dengan amanat dan gaya bahasa

contoh puisi disertai dengan amanat dan gaya bahasa


11

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Navniaaa N

30 Mei 2024 14:10

Jawaban terverifikasi

<p>amanat dari puisi tersebut perintah kepada semua makhluk yang percaya dan mempercayai Tuhan untuk selalu berdoa dan percaya akan kehadiran Tuhannya selalu berusaha dan diikuti oleh doa,, serta mengerti hakikat hidup adalah hidup sementara dan semata...</p><p>gaya bahasa:&nbsp;</p><p>gaya bahasa yang dipakai adalah sedih dan menghayati serta percaya akan tuhan...</p>

amanat dari puisi tersebut perintah kepada semua makhluk yang percaya dan mempercayai Tuhan untuk selalu berdoa dan percaya akan kehadiran Tuhannya selalu berusaha dan diikuti oleh doa,, serta mengerti hakikat hidup adalah hidup sementara dan semata...

gaya bahasa: 

gaya bahasa yang dipakai adalah sedih dan menghayati serta percaya akan tuhan...

alt

Iklan

Iklan

Nanda R

Gold

30 Mei 2024 20:21

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Puisi</strong></p><p><strong>Senja di Ujung Desa</strong></p><p>Senja turun perlahan di ujung desa, Di balik bukit, matahari beristirahat, Angin berbisik lembut pada pepohonan, Mengantar malam yang datang dengan damai.</p><p>Di sawah, petani pulang membawa cangkul, Lelehan keringat membasuh harapan, Burung-burung pulang ke sarang, Menyanyikan lagu penutup hari.</p><p>Anak-anak bermain di tepian sungai, Riuh tawa mereka mengisi udara, Di rumah, ibu menyalakan lampu, Menyambut malam dengan hangat cinta.</p><p>Senja, kau ajarkan arti ketenangan, Bahwa setelah lelah, ada istirahat, Bahwa dalam setiap akhir, Ada awal yang menunggu di esok hari.</p><p><strong>Amanat</strong></p><p>Puisi ini mengajarkan kita untuk menghargai ketenangan dan keindahan alam, serta pentingnya keluarga dan kerja keras. Dalam setiap akhir hari yang penuh kerja keras, ada kebahagiaan dan kedamaian yang menunggu. Ini juga mengingatkan kita bahwa setiap akhir adalah awal dari sesuatu yang baru.</p><p><strong>Gaya Bahasa</strong></p><ul><li><strong>Personifikasi</strong>: "Angin berbisik lembut pada pepohonan" memberikan sifat manusia pada angin, membuatnya seolah-olah bisa berbisik.</li><li><strong>Metafora</strong>: "Lelehan keringat membasuh harapan" menggambarkan kerja keras petani yang membuahkan hasil melalui keringat mereka.</li><li><strong>Simile</strong>: "Riuh tawa mereka mengisi udara" menggunakan perbandingan untuk menggambarkan betapa meriahnya suasana dengan tawa anak-anak.</li><li><strong>Aliterasi</strong>: "Senja turun perlahan di ujung desa" menggunakan pengulangan bunyi konsonan 's' dan 'd' untuk menciptakan ritme.</li><li><strong>Hiperbola</strong>: "Burung-burung pulang ke sarang, menyanyikan lagu penutup hari" melebih-lebihkan suara burung seolah-olah mereka menyanyikan lagu yang menutup hari.</li></ul>

Puisi

Senja di Ujung Desa

Senja turun perlahan di ujung desa, Di balik bukit, matahari beristirahat, Angin berbisik lembut pada pepohonan, Mengantar malam yang datang dengan damai.

Di sawah, petani pulang membawa cangkul, Lelehan keringat membasuh harapan, Burung-burung pulang ke sarang, Menyanyikan lagu penutup hari.

Anak-anak bermain di tepian sungai, Riuh tawa mereka mengisi udara, Di rumah, ibu menyalakan lampu, Menyambut malam dengan hangat cinta.

Senja, kau ajarkan arti ketenangan, Bahwa setelah lelah, ada istirahat, Bahwa dalam setiap akhir, Ada awal yang menunggu di esok hari.

Amanat

Puisi ini mengajarkan kita untuk menghargai ketenangan dan keindahan alam, serta pentingnya keluarga dan kerja keras. Dalam setiap akhir hari yang penuh kerja keras, ada kebahagiaan dan kedamaian yang menunggu. Ini juga mengingatkan kita bahwa setiap akhir adalah awal dari sesuatu yang baru.

Gaya Bahasa

  • Personifikasi: "Angin berbisik lembut pada pepohonan" memberikan sifat manusia pada angin, membuatnya seolah-olah bisa berbisik.
  • Metafora: "Lelehan keringat membasuh harapan" menggambarkan kerja keras petani yang membuahkan hasil melalui keringat mereka.
  • Simile: "Riuh tawa mereka mengisi udara" menggunakan perbandingan untuk menggambarkan betapa meriahnya suasana dengan tawa anak-anak.
  • Aliterasi: "Senja turun perlahan di ujung desa" menggunakan pengulangan bunyi konsonan 's' dan 'd' untuk menciptakan ritme.
  • Hiperbola: "Burung-burung pulang ke sarang, menyanyikan lagu penutup hari" melebih-lebihkan suara burung seolah-olah mereka menyanyikan lagu yang menutup hari.

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

contoh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari hari yang menguntungkan dan merugikan minimal 2

0

0.0

Jawaban terverifikasi