Contoh Konflik dengan kelompok lain dapat menghasilkan solidaritas di dalam kelompok tersebut dan solidaritas tersebut dapat mengantarkan kepada aliansi dengan kelompok lain.

<p><strong>Jawaban: konflik yang terjadi antara buruh pabrik dan pemilik pabrik.</strong></p><p>&nbsp;</p><p><strong>Pembahasan:</strong></p><p><strong>Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik </strong>adalah percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. <strong>Konflik sosial adalah</strong> pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.&nbsp;</p><p><strong>Konflik terjadi karena adanya perbedaan dalam interaksi baik kelompok maupun individu </strong>yang terdiri dari:</p><ol><li>Perbedaan jalan pikiran, pandangan dan perasaan seorang individu.</li><li>Perbedaan kepentingan antara individu maupun antara kelompok.</li><li>Perbedaan kebudayaan antar individu maupun kelompok.&nbsp;</li><li>Perubahan nilai yang cepat dan mendadak yang dialami suatu kelompok.</li></ol><p><strong>Konflik yang menimbulkan solidaritas dengan kelompoknya sendiri dan dapat menghasilkan aliansi dengan kelompok lain adalah apabila terjadi perbedaan seperti pada kasus nomor 4. </strong>Sebagai contohnya, konflik yang terjadi antara buruh pabrik dengan pemilik pabrik yang disebabkan karena hadirnya alat-alat bantu industri untuk efektifitas dan efisiensi yang menimbulkan pemutusan hubungan kerja sebagian besar buruh pabrik. Hal ini akan menghasilkan solidaritas dari sekelompok buruh dan menimbulkan aliansi kelompok buruh lain atau bahkan para aktivis yang membela kepentingan para buruh yang dirugikan dalam hal ini.</p><p>&nbsp;</p><p><strong><u>Dengan demikian, konflik dengan kelompok lain dapat menghasilkan solidaritas di dalam kelompok tersebut dan solidaritas tersebut dapat mengantarkan kepada aliansi dengan kelompok lain contohnya adalah konflik yang terjadi antara buruh pabrik dan pemilik pabrik.</u></strong></p>