Lala L

16 September 2023 03:37

Iklan

Lala L

16 September 2023 03:37

Pertanyaan

contoh kasus penerapan dan penyimpanan dari pasal 28D ayat 1-4

contoh kasus penerapan dan penyimpanan dari pasal 28D ayat 1-4

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

08

:

15

:

04

Klaim

30

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

BimBim B

16 September 2023 13:41

Jawaban terverifikasi

<p>1) Bunyi <strong>Pasal 28D Ayat 1</strong>: "<i>Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum</i>."&nbsp;</p><ul><li><u>Contoh Penerapan</u><br>Seorang warga negara Indonesia ditangkap oleh pihak berwenang atas dugaan pelanggaran hukum. Dalam proses hukumnya, individu tersebut diberikan hak untuk memiliki pengacara yang akan membela hak-haknya di pengadilan. Pengadilan memberikan keadilan yang adil dalam proses peradilan, memastikan bahwa individu tersebut memiliki akses ke pengadilan yang independen dan bahwa hukuman yang diberikan sesuai dengan hukum yang berlaku.</li><li><u>Contoh Pelanggaran</u><br>Seorang individu ditangkap tanpa alasan yang jelas dan tanpa akses ke pengacara. Selama proses hukum, pengadilan tidak memberikan perlakuan yang adil dan independen. Hal ini dapat menciptakan pelanggaran terhadap Pasal 28D Ayat 1 karena individu tersebut tidak mendapatkan jaminan dan perlindungan hukum yang adil.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>2) Bunyi <strong>Pasal 28D Ayat 2</strong>: "<i>Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja</i>."</p><ul><li><u>Contoh Penerapan</u><br>Seorang pekerja di Indonesia memiliki kontrak kerja yang sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku. Dia menerima upah yang setara dengan tingkat pekerjaan dan mendapatkan perlindungan dari undang-undang terkait ketenagakerjaan, termasuk hak atas cuti, asuransi kesehatan, dan jaminan sosial.</li><li><u>Contoh Pelanggaran</u>&nbsp;<br>Seorang pekerja dipekerjakan tanpa kontrak kerja yang sah dan diberikan upah yang jauh di bawah standar minimum yang ditetapkan oleh undang-undang ketenagakerjaan. Pekerja tersebut juga tidak diberikan hak-hak seperti cuti dan jaminan sosial yang seharusnya ia terima menurut hukum ketenagakerjaan. Ini akan dianggap sebagai pelanggaran Pasal 28D Ayat 2 karena tidak memberikan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>3) Bunyi <strong>Pasal 28D Ayat 3</strong>: "<i>Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan</i>."</p><ul><li><u>Contoh Penerapan</u><br>Selama pemilihan umum di Indonesia, semua warga negara memiliki hak yang sama untuk memilih calon yang mereka dukung. Tidak ada diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, agama, ras, atau latar belakang lainnya dalam pemilihan umum. Ini memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama dalam pemerintahan.</li><li><u>Contoh Pelanggaran</u><br>Sebuah peraturan pemilihan umum yang diskriminatif diterapkan, yang menghalangi kelompok tertentu warga negara dari berpartisipasi dalam pemilihan berdasarkan faktor-faktor seperti agama atau etnisitas. Hal ini akan dianggap sebagai pelanggaran Pasal 28D Ayat 3 karena menghambat kesempatan yang sama dalam pemerintahan untuk semua warga negara.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>4) Bunyi <strong>Pasal 28D Ayat 4</strong>: "<i>Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan</i>."</p><ul><li><u>Contoh Penerapan</u><br>Seorang individu yang lahir di Indonesia dari orang tua yang juga merupakan warga negara Indonesia secara otomatis memiliki status kewarganegaraan Indonesia. Ini adalah penerapan Pasal 28D Ayat 4 yang memastikan hak atas status kewarganegaraan.</li><li><u>Contoh Pelanggaran</u><br>Pemerintah mencabut status kewarganegaraan seseorang tanpa alasan yang sah dan tanpa proses hukum yang adil. Ini akan dianggap sebagai pelanggaran Pasal 28D Ayat 4 karena melanggar hak individu atas status kewarganegaraan yang dijamin oleh konstitusi.</li></ul>

1) Bunyi Pasal 28D Ayat 1: "Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum." 

  • Contoh Penerapan
    Seorang warga negara Indonesia ditangkap oleh pihak berwenang atas dugaan pelanggaran hukum. Dalam proses hukumnya, individu tersebut diberikan hak untuk memiliki pengacara yang akan membela hak-haknya di pengadilan. Pengadilan memberikan keadilan yang adil dalam proses peradilan, memastikan bahwa individu tersebut memiliki akses ke pengadilan yang independen dan bahwa hukuman yang diberikan sesuai dengan hukum yang berlaku.
  • Contoh Pelanggaran
    Seorang individu ditangkap tanpa alasan yang jelas dan tanpa akses ke pengacara. Selama proses hukum, pengadilan tidak memberikan perlakuan yang adil dan independen. Hal ini dapat menciptakan pelanggaran terhadap Pasal 28D Ayat 1 karena individu tersebut tidak mendapatkan jaminan dan perlindungan hukum yang adil.

 

2) Bunyi Pasal 28D Ayat 2: "Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja."

  • Contoh Penerapan
    Seorang pekerja di Indonesia memiliki kontrak kerja yang sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku. Dia menerima upah yang setara dengan tingkat pekerjaan dan mendapatkan perlindungan dari undang-undang terkait ketenagakerjaan, termasuk hak atas cuti, asuransi kesehatan, dan jaminan sosial.
  • Contoh Pelanggaran 
    Seorang pekerja dipekerjakan tanpa kontrak kerja yang sah dan diberikan upah yang jauh di bawah standar minimum yang ditetapkan oleh undang-undang ketenagakerjaan. Pekerja tersebut juga tidak diberikan hak-hak seperti cuti dan jaminan sosial yang seharusnya ia terima menurut hukum ketenagakerjaan. Ini akan dianggap sebagai pelanggaran Pasal 28D Ayat 2 karena tidak memberikan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.

 

3) Bunyi Pasal 28D Ayat 3: "Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan."

  • Contoh Penerapan
    Selama pemilihan umum di Indonesia, semua warga negara memiliki hak yang sama untuk memilih calon yang mereka dukung. Tidak ada diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, agama, ras, atau latar belakang lainnya dalam pemilihan umum. Ini memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
  • Contoh Pelanggaran
    Sebuah peraturan pemilihan umum yang diskriminatif diterapkan, yang menghalangi kelompok tertentu warga negara dari berpartisipasi dalam pemilihan berdasarkan faktor-faktor seperti agama atau etnisitas. Hal ini akan dianggap sebagai pelanggaran Pasal 28D Ayat 3 karena menghambat kesempatan yang sama dalam pemerintahan untuk semua warga negara.

 

4) Bunyi Pasal 28D Ayat 4: "Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan."

  • Contoh Penerapan
    Seorang individu yang lahir di Indonesia dari orang tua yang juga merupakan warga negara Indonesia secara otomatis memiliki status kewarganegaraan Indonesia. Ini adalah penerapan Pasal 28D Ayat 4 yang memastikan hak atas status kewarganegaraan.
  • Contoh Pelanggaran
    Pemerintah mencabut status kewarganegaraan seseorang tanpa alasan yang sah dan tanpa proses hukum yang adil. Ini akan dianggap sebagai pelanggaran Pasal 28D Ayat 4 karena melanggar hak individu atas status kewarganegaraan yang dijamin oleh konstitusi.

Iklan

Salsabila M

Community

23 Juni 2024 02:49

Jawaban terverifikasi

<p>Pasal 28D Ayat 1-4 UUD 1945 mengatur tentang hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. Berikut adalah contoh-contoh penerapan dan penyimpangan dari masing-masing ayat:</p><p><strong>Ayat 1: Hak Berkomunikasi</strong></p><p><strong>Contoh Penerapan:</strong> Seorang aktivis menggunakan haknya untuk berkomunikasi dengan anggota masyarakat secara terbuka dalam sebuah pertemuan publik untuk memperjuangkan isu lingkungan hidup. Dia menggunakan media sosial dan media lainnya untuk menyebarkan informasi tentang masalah ini, memobilisasi dukungan publik, dan mempengaruhi kebijakan pemerintah terkait perlindungan lingkungan.</p><p><strong>Contoh Penyimpangan:</strong> Sebuah undang-undang diterapkan yang membatasi akses masyarakat atau individu untuk berkomunikasi secara terbuka tentang isu-isu politik atau hak asasi manusia tertentu. Misalnya, larangan terhadap pertemuan publik atau sensor terhadap konten media sosial yang mengkritik kebijakan pemerintah.</p><p><strong>Ayat 2: Hak Memperoleh Informasi</strong></p><p><strong>Contoh Penerapan:</strong> Seorang jurnalis menggunakan haknya untuk memperoleh informasi dengan mengajukan permintaan informasi kepada pemerintah tentang anggaran publik dan penggunaan dana untuk proyek-proyek infrastruktur. Informasi yang diperoleh digunakan untuk menyusun laporan investigatif tentang transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan publik.</p><p><strong>Contoh Penyimpangan:</strong> Pemerintah menolak permintaan informasi yang diajukan oleh jurnalis atau masyarakat terkait informasi penting tentang kebijakan publik atau dana publik. Penolakan ini tidak didasarkan pada alasan-alasan yang sah, seperti alasan keamanan nasional atau perlindungan data pribadi.</p><p><strong>Ayat 3: Hak Mengembangkan Diri</strong></p><p><strong>Contoh Penerapan:</strong> Seorang siswa menggunakan haknya untuk mengembangkan diri dengan mengakses sumber daya pendidikan daring dan mengikuti kursus online tentang teknologi informasi dan kecerdasan buatan. Hak ini membantu siswa meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk mempersiapkan masa depannya di era digital.</p><p><strong>Contoh Penyimpangan:</strong> Akses terhadap sumber daya pendidikan atau informasi secara daring dibatasi atau dilarang oleh pemerintah atau institusi tertentu. Misalnya, blokir terhadap situs-situs pendidikan atau platform online yang dianggap berpotensi mengancam keamanan nasional atau merusak nilai-nilai moral masyarakat.</p><p><strong>Ayat 4: Hak Memiliki, Menyimpan, dan Mengolah Informasi</strong></p><p><strong>Contoh Penerapan:</strong> Seorang akademisi menggunakan haknya untuk memiliki, menyimpan, dan mengolah informasi dengan melakukan penelitian ilmiah tentang budaya lokal di Indonesia. Dia mengumpulkan data dari lapangan, menganalisisnya, dan mempublikasikan hasil penelitiannya untuk kontribusi ilmiah dan keberlanjutan kebudayaan.</p><p><strong>Contoh Penyimpangan:</strong> Pemerintah atau lembaga lain melakukan penyadapan atau pengawasan terhadap komunikasi pribadi atau penggunaan data oleh individu atau kelompok tertentu tanpa izin atau alasan yang sah. Tindakan ini dapat melanggar hak privasi individu atau hak untuk memiliki dan mengelola informasi pribadi.</p>

Pasal 28D Ayat 1-4 UUD 1945 mengatur tentang hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. Berikut adalah contoh-contoh penerapan dan penyimpangan dari masing-masing ayat:

Ayat 1: Hak Berkomunikasi

Contoh Penerapan: Seorang aktivis menggunakan haknya untuk berkomunikasi dengan anggota masyarakat secara terbuka dalam sebuah pertemuan publik untuk memperjuangkan isu lingkungan hidup. Dia menggunakan media sosial dan media lainnya untuk menyebarkan informasi tentang masalah ini, memobilisasi dukungan publik, dan mempengaruhi kebijakan pemerintah terkait perlindungan lingkungan.

Contoh Penyimpangan: Sebuah undang-undang diterapkan yang membatasi akses masyarakat atau individu untuk berkomunikasi secara terbuka tentang isu-isu politik atau hak asasi manusia tertentu. Misalnya, larangan terhadap pertemuan publik atau sensor terhadap konten media sosial yang mengkritik kebijakan pemerintah.

Ayat 2: Hak Memperoleh Informasi

Contoh Penerapan: Seorang jurnalis menggunakan haknya untuk memperoleh informasi dengan mengajukan permintaan informasi kepada pemerintah tentang anggaran publik dan penggunaan dana untuk proyek-proyek infrastruktur. Informasi yang diperoleh digunakan untuk menyusun laporan investigatif tentang transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan publik.

Contoh Penyimpangan: Pemerintah menolak permintaan informasi yang diajukan oleh jurnalis atau masyarakat terkait informasi penting tentang kebijakan publik atau dana publik. Penolakan ini tidak didasarkan pada alasan-alasan yang sah, seperti alasan keamanan nasional atau perlindungan data pribadi.

Ayat 3: Hak Mengembangkan Diri

Contoh Penerapan: Seorang siswa menggunakan haknya untuk mengembangkan diri dengan mengakses sumber daya pendidikan daring dan mengikuti kursus online tentang teknologi informasi dan kecerdasan buatan. Hak ini membantu siswa meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk mempersiapkan masa depannya di era digital.

Contoh Penyimpangan: Akses terhadap sumber daya pendidikan atau informasi secara daring dibatasi atau dilarang oleh pemerintah atau institusi tertentu. Misalnya, blokir terhadap situs-situs pendidikan atau platform online yang dianggap berpotensi mengancam keamanan nasional atau merusak nilai-nilai moral masyarakat.

Ayat 4: Hak Memiliki, Menyimpan, dan Mengolah Informasi

Contoh Penerapan: Seorang akademisi menggunakan haknya untuk memiliki, menyimpan, dan mengolah informasi dengan melakukan penelitian ilmiah tentang budaya lokal di Indonesia. Dia mengumpulkan data dari lapangan, menganalisisnya, dan mempublikasikan hasil penelitiannya untuk kontribusi ilmiah dan keberlanjutan kebudayaan.

Contoh Penyimpangan: Pemerintah atau lembaga lain melakukan penyadapan atau pengawasan terhadap komunikasi pribadi atau penggunaan data oleh individu atau kelompok tertentu tanpa izin atau alasan yang sah. Tindakan ini dapat melanggar hak privasi individu atau hak untuk memiliki dan mengelola informasi pribadi.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Upaya yang dapat dilakukan pelajar dalam rangka mendukung upaya bela negara adalah…

39

3.7

Jawaban terverifikasi

1.Bagaimana hubungan antar Perundang - undangan sesuai dg herarkis tata urutan ? 2. Simaklah beberapa peraturan perundangan apakah peraturan tersebut SBG terjemahan atas peraturan perundangan atau tumpang tindih ? ( UU no 12 Tahun 2011, UU no 23Tahun 2014, UU No 25 Tahun 2004 ) 3 . Tuliskan peraturan perundangan yg di undangkan atas perintah TAP MPR NO I / MPR/ 2003 4.sebutkan produk UU atas perintah UUD NRI Tahun 1945 ( pasal18, pasal 22, pasal 23, Pasal 26 , Pasal 27,pasal ,pasal 28, pasal 29, pasal 30 ,pasal 31 dan pasal 33 )

59

2.2

Lihat jawaban (3)