Siti A

14 Agustus 2024 13:04

Iklan

Siti A

14 Agustus 2024 13:04

Pertanyaan

contoh hubungan diplomatik antara kerajaan kesultanan aceh dan negara eropa

contoh hubungan diplomatik antara kerajaan kesultanan aceh dan negara eropa

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

09

:

00

:

09

Klaim

7

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

BimBim B

15 Agustus 2024 03:25

Jawaban terverifikasi

<ol><li><strong>Hubungan dengan Portugis</strong><ul><li>Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar (1539-1571) menjalin hubungan dengan Kesultanan Utsmaniyah untuk meminta bantuan melawan Portugis. Dalam upaya ini, Aceh mengirim beberapa misi diplomatik ke Utsmaniyah untuk mendapatkan bantuan militer berupa senjata dan teknisi militer. Bantuan ini memungkinkan Aceh untuk melawan Portugis dalam beberapa pertempuran, meskipun akhirnya Aceh tidak berhasil merebut Malaka dari Portugis.</li></ul></li><li><strong>Hubungan dengan Belanda</strong><ul><li>Pada tahun 1602, Sultan Aceh, Sultan Alauddin Riayat Syah, menjalin hubungan diplomatik dengan Belanda. Meskipun awalnya hubungan ini bersifat damai, dengan beberapa perjanjian perdagangan yang ditandatangani, ketegangan muncul ketika Belanda mulai mencoba mengontrol perdagangan di wilayah Aceh. Hal ini menyebabkan beberapa konflik antara Aceh dan Belanda, termasuk pengepungan kapal-kapal Belanda oleh armada Aceh.</li></ul></li><li><strong>Hubungan dengan Inggris</strong><ul><li>Pada tahun 1615, James I dari Inggris mengirimkan misi diplomatik ke Kesultanan Aceh yang dipimpin oleh Sir James Lancaster. Misi ini berhasil mengamankan perjanjian dagang yang menguntungkan kedua belah pihak. Aceh memberikan Inggris hak untuk berdagang di wilayahnya, sementara Inggris memberikan bantuan militer dalam konflik Aceh melawan Portugis dan Belanda. Sebagai hasil dari hubungan ini, Inggris mendirikan pos perdagangan di Aceh, yang memperkuat hubungan bilateral antara kedua pihak.</li></ul></li><li><strong>Hubungan dengan Prancis</strong><ul><li>Pada pertengahan abad ke-17, Kesultanan Aceh menjalin hubungan diplomatik dengan Prancis. Pada tahun 1629, Sultan Iskandar Muda mengirim duta besar ke Prancis untuk menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan. Hubungan ini bertujuan untuk mendapatkan sekutu baru di Eropa dalam menghadapi ancaman dari Portugis dan Belanda.</li></ul></li></ol>

  1. Hubungan dengan Portugis
    • Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar (1539-1571) menjalin hubungan dengan Kesultanan Utsmaniyah untuk meminta bantuan melawan Portugis. Dalam upaya ini, Aceh mengirim beberapa misi diplomatik ke Utsmaniyah untuk mendapatkan bantuan militer berupa senjata dan teknisi militer. Bantuan ini memungkinkan Aceh untuk melawan Portugis dalam beberapa pertempuran, meskipun akhirnya Aceh tidak berhasil merebut Malaka dari Portugis.
  2. Hubungan dengan Belanda
    • Pada tahun 1602, Sultan Aceh, Sultan Alauddin Riayat Syah, menjalin hubungan diplomatik dengan Belanda. Meskipun awalnya hubungan ini bersifat damai, dengan beberapa perjanjian perdagangan yang ditandatangani, ketegangan muncul ketika Belanda mulai mencoba mengontrol perdagangan di wilayah Aceh. Hal ini menyebabkan beberapa konflik antara Aceh dan Belanda, termasuk pengepungan kapal-kapal Belanda oleh armada Aceh.
  3. Hubungan dengan Inggris
    • Pada tahun 1615, James I dari Inggris mengirimkan misi diplomatik ke Kesultanan Aceh yang dipimpin oleh Sir James Lancaster. Misi ini berhasil mengamankan perjanjian dagang yang menguntungkan kedua belah pihak. Aceh memberikan Inggris hak untuk berdagang di wilayahnya, sementara Inggris memberikan bantuan militer dalam konflik Aceh melawan Portugis dan Belanda. Sebagai hasil dari hubungan ini, Inggris mendirikan pos perdagangan di Aceh, yang memperkuat hubungan bilateral antara kedua pihak.
  4. Hubungan dengan Prancis
    • Pada pertengahan abad ke-17, Kesultanan Aceh menjalin hubungan diplomatik dengan Prancis. Pada tahun 1629, Sultan Iskandar Muda mengirim duta besar ke Prancis untuk menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan. Hubungan ini bertujuan untuk mendapatkan sekutu baru di Eropa dalam menghadapi ancaman dari Portugis dan Belanda.

Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pada saat sidang BPUPK tanggal 31 Mei 1945, ada 2 usulan yaitu Indonesia menjadi negara monarki atau Republik. Tokoh yang mengusulkan bentuk negara Indonesia Republik adalah... A. Ir. Soekarno B. Mr. Achmad Soebardjo C. Dr. Soepomo D. Mohammad Yamin

23

0.0

Jawaban terverifikasi