Cintaaa C

01 Oktober 2023 02:36

Iklan

Cintaaa C

01 Oktober 2023 02:36

Pertanyaan

ceritakan kembali hasil pemikiran comte yang menghasilkan buku positive philosophy!

ceritakan kembali hasil pemikiran comte yang menghasilkan buku positive philosophy!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

19

:

08

:

43

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Ersha E

01 Oktober 2023 04:28

Jawaban terverifikasi

Course of Positive Philosophy Teori tentang hukum tiga tahap, Ia tuangkan dalam sebuah karya sebanyak 6 jilid berjudul Course of Positive Philosophy. Isi dari Course of Positive Philosophy salah satunya tentang filsafat positivisme. Filsafat inilah yang kemudian hari menjadi landasan dasar aliran positivisme. Keresahan serta kekhawatiran Comte terhadap kondisi masyarakat menjadi latar belakang lahirnya karya Course. Baginya masyarakat membutuhkan cara serta metode untuk mencapai “Keteraturan Sosial”. Pada tiga jilid awal Comte menjelaskan tentang lima dasar ilmu sains seperti biologi, kimia, fisika matematika dan astronomi. Ia menganalisis secara objektif dan historis ilmu alam dengan meringkas metodologinya. Sedangkan tiga jilid terakhir Comte menjelaskan tentang dasar-dasar ilmu sosial. Pada prinsipnya Course of Positive Philosophy menjadi dasar ilmu sosiologi sekaligus koordinasi ilmu-ilmu positif secara metodologi. Comte berpendapat masyarakat memerlukan metode berpikir baru agar tercipta masyarakat yang adil. Cara berpikir yang sistematis dan terukur, Ia dapatkan dari ilmu sains. Comte mencoba membangun metode berpikir positif untuk memadukan hukum ilmu alam dan ilmu sosial. Baginya ilmu sosial meski memiliki metode observasi dan eksperimen secara historis. Hal itu bertujuan agar ilmu sosial dapat menganalisis perkembangan masyarakat secara objektif. Dengan metode berpikir yang terstruktur akan lahir fakta yang objektif. Comte berhasil memadukan secara komprehensif kesatuan filosofis dan metodologis antara ilmu alam dan ilmu sosial. Dalam karyanya ini, Comte mencoba memperlihatkan perkembangan yang sistematis yang dialami oleh ilmu-ilmu alam. Jika kajian objeknya mati dinamakan tetap dan gerak sedangkan jika objeknya hidup dinamakan anatomi atau fisiologi. Maka dalam konteks ilmu sosial yang objek kajiannya kehidupan masyarakat maka tentu berhubungan dengan tetap dan gerak. Artinya ada tatanan yang meski terus bergerak untuk mencapai kemajuan. Comte berpendapat masyarakat memerlukan metode berpikir baru agar tercipta masyarakat yang adil. Cara berpikir yang sistematis dan terukur, Ia dapatkan dari ilmu sains. Comte mencoba membangun metode berpikir positif untuk memadukan hukum ilmu alam dan ilmu sosial. Baginya ilmu sosial meski memiliki metode observasi dan eksperimen secara historis. Hal itu bertujuan agar ilmu sosial dapat menganalisis perkembangan masyarakat secara objektif. Dengan metode berpikir yang terstruktur akan lahir fakta yang objektif. Comte berhasil memadukan secara komprehensif kesatuan filosofis dan metodologis antara ilmu alam dan ilmu sosial. Dalam karyanya ini, Comte mencoba memperlihatkan perkembangan yang sistematis yang dialami oleh ilmu-ilmu alam. Jika kajian objeknya mati dinamakan tetap dan gerak sedangkan jika objeknya hidup dinamakan anatomi atau fisiologi. Maka dalam konteks ilmu sosial yang objek kajiannya kehidupan masyarakat maka tentu berhubungan dengan tetap dan gerak. Artinya ada tatanan yang meski terus bergerak untuk mencapai kemajuan. Comte berpendapat masyarakat memerlukan metode berpikir baru agar tercipta masyarakat yang adil. Cara berpikir yang sistematis dan terukur, Ia dapatkan dari ilmu sains. Comte mencoba membangun metode berpikir positif untuk memadukan hukum ilmu alam dan ilmu sosial. Baginya ilmu sosial meski memiliki metode observasi dan eksperimen secara historis. Hal itu bertujuan agar ilmu sosial dapat menganalisis perkembangan masyarakat secara objektif. Dengan metode berpikir yang terstruktur akan lahir fakta yang objektif. Comte berhasil memadukan secara komprehensif kesatuan filosofis dan metodologis antara ilmu alam dan ilmu sosial. Dalam karyanya ini, Comte mencoba memperlihatkan perkembangan yang sistematis yang dialami oleh ilmu-ilmu alam. Jika kajian objeknya mati dinamakan tetap dan gerak sedangkan jika objeknya hidup dinamakan anatomi atau fisiologi. Maka dalam konteks ilmu sosial yang objek kajiannya kehidupan masyarakat maka tentu berhubungan dengan tetap dan gerak. Artinya ada tatanan yang meski terus bergerak untuk mencapai kemajuan. Comte berpendapat masyarakat memerlukan metode berpikir baru agar tercipta masyarakat yang adil. Cara berpikir yang sistematis dan terukur, Ia dapatkan dari ilmu sains. Comte mencoba membangun metode berpikir positif untuk memadukan hukum ilmu alam dan ilmu sosial. Baginya ilmu sosial meski memiliki metode observasi dan eksperimen secara historis. Hal itu bertujuan agar ilmu sosial dapat menganalisis perkembangan masyarakat secara objektif. Dengan metode berpikir yang terstruktur akan lahir fakta yang objektif. Comte berhasil memadukan secara komprehensif kesatuan filosofis dan metodologis antara ilmu alam dan ilmu sosial. Dalam karyanya ini, Comte mencoba memperlihatkan perkembangan yang sistematis yang dialami oleh ilmu-ilmu alam. Jika kajian objeknya mati dinamakan tetap dan gerak sedangkan jika objeknya hidup dinamakan anatomi atau fisiologi. Maka dalam konteks ilmu sosial yang objek kajiannya kehidupan masyarakat maka tentu berhubungan dengan tetap dan gerak. Artinya ada tatanan yang meski terus bergerak untuk mencapai kemajuan.


Iklan

Nanda R

Community

15 Januari 2024 02:48

Jawaban terverifikasi

<p>Auguste Comte, seorang tokoh sosiologi, mengembangkan pemikiran positivisme yang kemudian diwujudkan dalam bukunya "Course of Positive Philosophy" (Kursus Filsafat Positif). Dalam karyanya ini, Comte berpendapat bahwa masyarakat memerlukan metode berpikir baru yang sistematis dan terukur, yang diperoleh dari ilmu sains, untuk menciptakan masyarakat yang adil. Ia mencoba memadukan hukum ilmu alam dan ilmu sosial serta membangun metode berpikir positif. Pemikirannya ini menjadi landasan awal bagi aliran positivisme, yang meyakini bahwa ilmu pengetahuan berbasis pada data empiris, faktual, dan nyata. Karyanya ini dipuji oleh seorang filsuf Inggris bernama John Stuart Mill</p>

Auguste Comte, seorang tokoh sosiologi, mengembangkan pemikiran positivisme yang kemudian diwujudkan dalam bukunya "Course of Positive Philosophy" (Kursus Filsafat Positif). Dalam karyanya ini, Comte berpendapat bahwa masyarakat memerlukan metode berpikir baru yang sistematis dan terukur, yang diperoleh dari ilmu sains, untuk menciptakan masyarakat yang adil. Ia mencoba memadukan hukum ilmu alam dan ilmu sosial serta membangun metode berpikir positif. Pemikirannya ini menjadi landasan awal bagi aliran positivisme, yang meyakini bahwa ilmu pengetahuan berbasis pada data empiris, faktual, dan nyata. Karyanya ini dipuji oleh seorang filsuf Inggris bernama John Stuart Mill


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

menggambarkan wilayah dan pihak-pihak yang terlibat dalam perbedaan peta konflik (bentuk- bentuk konflik) disebut ..... a mapping of issue b geographical gmaps с mapping of power alignments d mapping of needs andi fears e semua jawaban benar

197

0.0

Jawaban terverifikasi