Adeeza V
11 Agustus 2022 10:23
Iklan
Adeeza V
11 Agustus 2022 10:23
Pertanyaan
1
1
Iklan
S. Putri
Mahasiswa/Alumni ""
11 April 2023 17:49
Jawaban: pada masa penjajahan: bersama-sama di setiap daerah berjuang untuk merebut kemerdekaan yang merupakan hak asasi manusia di segala bangsa (nilai kemanusiaan dan keadilan) dan dipimpin oleh tokoh-tokoh yang kuat keyakinannya (nilai ketuhanan) di masing-masing daerah seperti Sultan Ageng Tirtayasa, Pangeran Diponegoro, Panglima Besar Jenderal Sudirman, dan Sultan Hasanuddin sedangkan pada masa kebangkitan nasional diperkuat oleh semangat persatuan dan kesatuan yang ditandai dengan berubahnya pola perjuangan dari bersifat kedaerahan menjadi satu bangsa yang merebut kemerdekaan (nilai persatuan) dengan jalur diplomasi menggunakan intelektualitas kaum muda duduk bersama-sama memusyawarahkan jalan yang paling tepat untuk memperoleh kemerdekaan (nilai kerakyatan).
Pembahasan:
Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa telah teruji sejak jaman pra sejarah sampai saat ini nilai-nilainya berakar kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila sudah tertanam dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dapat ditemukan dalam keseharian bangsa Indonesia.
Pada masa penjajahan dimana masa itu merupakan masa perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan, nilai-nilai Pancasila yang paling menonjol ditemukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah:
Sementara pada masa kebangkitan nasional yang merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan, nilai-nilai Pancasila yang menonjol adalah:
Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila pada pada masa penjajahan dapat dilihat dengan bersama-sama di setiap daerah berjuang untuk merebut kemerdekaan yang merupakan hak asasi manusia di segala bangsa (nilai kemanusiaan dan keadilan) dan dipimpin oleh tokoh-tokoh yang kuat keyakinannya (nilai ketuhanan) di masing-masing daerah seperti Sultan Ageng Tirtayasa, Pangeran Diponegoro, Panglima Besar Jenderal Sudirman, dan Sultan Hasanuddin sedangkan pada masa kebangkitan nasional diperkuat oleh semangat persatuan dan kesatuan yang ditandai dengan berubahnya pola perjuangan dari bersifat kedaerahan menjadi satu bangsa yang merebut kemerdekaan (nilai persatuan) dengan jalur diplomasi menggunakan intelektualitas kaum muda duduk bersama-sama memusyawarahkan jalan yang paling tepat untuk memperoleh kemerdekaan (nilai kerakyatan).
· 0.0 (0)
Iklan
Tanya ke AiRIS
Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian


Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!