Pertanyaan

Bona dan Anak Pemulung " Bu, pokoknya Bona ingin dibelikan pakaian pramuka baru. Lengkap dengan sepatu, baret, tongkat, tambang, dan lainnya," Bona merengek pada ibu sepulang sekolah. " Bukankah baju Bona masih bagus? Mengapa minta dibelikan lagi?" tanya ibu. "lbu, besokkan tanggal 14 Agustus, hari Pramuka. Bona ingin semua nya serba baru. Ternan-ternan juga pakai baju pramuka baru semua," Bona terus meyakinkan ibu. "Baiklah Nak, nanti sore lbu ajak Bona ke toko baju. Kita beli baju pramuka." "Asyik, terima kasih ya, Bu," Bona berjingkrak sambil mencium tangan ibu. Sore harinya, ibu mengajak Bona dan Bonita ke sebuah toko di pusat kota . Bona sudah pernah diajak ibu ke toko itu. Jadi, ia tahu di mana bagian baju seragam dan langsung berlari bersama Bonita ke bagian tersebut. "Hati-hati, Nak. Jangan berlari!" ibu mengingatkan. Bona dan Bonita asyik memilih baju pramuka, sementara ibu me ngobrol dengan penjaga toko. Saat Bona asyik memilih, ia melihat seorang anak pemulung di luar toko. Bona memandangi anak itu. Pakaian anak itu compang-camping dan kotor. Kulit dan rambunya juga terlihat kotor. Tangan kanannya memegang karung dna tangan kirinya memegang tongkat pengais sampah. Lama bona diam memerhatikan anak pemulung itu. Karena penasaran, Bona meminta izin ibu untuk menemui anak pemulung itu. "Bonita ikut Kak Bona," kata Bonita tidak mau ketinggalan. Bona dan Bonita menghampiri anak pemulung yang sedang duduk beristirahat di pinggir toko. "Hai, siapa namamu?" tanya Bona. Anak pemulung diam memandang Bona. "Namaku Salim," jawabnya. "Apa ya ng sedang kamu kerjakan Salim?" tanya Bona penasaran. "Aku memungut gelas air mineral bekas untuk dijual," jawab Salim. "Untuk apa melakukan itu? Apakah kamu tidak sekolah?" tanya Bona semakin penasaran . "Aku berikan pada ibu untuk makan kami sehari-hari," jawab Salim. "Aku tidak sekolah. Jangankan sekolah, untuk makan saja sudah susah," Salim meneruskan sambil tertunduk. "Lho, ayahmu ke mana?" tanya Bona lagi. "Ayahku sudah meninggal dunia. Sudah ya, aku harus pergi, " jawab Salim sambil berlalu. Bona hanya bisa memandangi Salim pergi. Bona tertunduk dan merenung. "Kasihan ya, Kak," Bonita berkata dengan polos. Bona memandang Bonita, lalu menengok ke arah ibu yang masih mengobrol dengan pemilik toko. Bona mengajak Bonita kembali ke toko untuk menemui ibu. "lbu, Bona tidak jadi deh beli baju pramuka baru," Bona berkata pada ibu. "Lho, kenapa, Nak?" tanya ibu heran. "Baju pramuka yang lama masih bagus kok, Bu. Bona ingin memakai itu saja," jawab Bona sambil tertunduk. lbu mengernyitkan kening, heran. "Baiklah, Nak. Ka lau begitu ayo kita pulang," kata ibu. La lu, ibu berpamita n pada pemilik toko dan mengajak Bona serta Bonita pulang. Di sepanjang jalan, Bona hanya diam sambil memandangi keluar jendela mobil. "Apakah kamu baik-baik saja, Nak?" ibu bertanya . " Baik, Bu," jawab Bona singkat. "Kakak dan Bonita tadi ketemu Salim, Bu. Kasihan deh Bu, bajunya compang-camping dan kotor. Kerjanya memungut sampah," kata Bonita . "Bona merasa bersalah, Bu. Bona merengek ingin baju baru. Padahal anak seperti Salim lebih buruk nasibnya . Bona minta maaf ya, Bu," kata Bona sambil menarik napas. lbu tersenyum bangga . " Kamu memang pramuka yang hebat, Nak," puji ibu. Bona pun tersenyum senang. Apa pekerjaan Salim?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

06

:

48

:

03

Klaim