IKRIMAH I

13 Februari 2024 04:42

Iklan

Iklan

IKRIMAH I

13 Februari 2024 04:42

Pertanyaan

Berikut ini adalah contoh analisis data dalam pengolahan dan penyimpanan data proses SIG dengan menggunakan analisis garis dan bidang yaitu... a. menghasilkan peta klasifikasi pertanian b. menentukandaerah rawan banjir c. dapat menangani peta dengan klasifikasi tertentu d.menentukan daerah klasifikasi yang padat penduduknya e.menghasilkan daerah tepian sungai dengan lebar tertentu

Berikut ini adalah contoh analisis data dalam pengolahan dan penyimpanan data proses SIG dengan menggunakan analisis garis dan bidang yaitu...
a. menghasilkan peta klasifikasi pertanian
b. menentukandaerah rawan banjir
c. dapat menangani peta dengan klasifikasi tertentu
d.menentukan daerah klasifikasi yang padat penduduknya
e.menghasilkan daerah tepian sungai dengan lebar tertentu


1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Nanda R

Gold

16 Februari 2024 23:18

Jawaban terverifikasi

<p>jawabannya adalah E.</p><p>&nbsp;</p><p>Analisis garis dan bidang dalam SIG dapat digunakan untuk menentukan daerah tertentu, seperti daerah tepian sungai, dengan menggabungkan analisis garis (seperti garis sungai) dan analisis bidang (menentukan lebar daerah tertentu dari tepian sungai).</p>

jawabannya adalah E.

 

Analisis garis dan bidang dalam SIG dapat digunakan untuk menentukan daerah tertentu, seperti daerah tepian sungai, dengan menggabungkan analisis garis (seperti garis sungai) dan analisis bidang (menentukan lebar daerah tertentu dari tepian sungai).


Iklan

Iklan

Salsabila M

Community

14 Maret 2024 01:26

<p>Jawabannya adalah: c. dapat menangani peta dengan klasifikasi tertentu.</p><p>Analisis garis dan bidang dalam sistem informasi geografis (SIG) memungkinkan untuk memproses dan menyimpan data geografis yang berhubungan dengan garis (seperti jalan, sungai, atau batas administratif) dan bidang (seperti wilayah administratif, lahan pertanian, atau pola penggunaan lahan). Dengan teknik ini, SIG dapat mengelola dan menganalisis data yang memiliki klasifikasi tertentu, seperti klasifikasi penggunaan lahan, tipe tanah, atau zonasi lingkungan.</p>

Jawabannya adalah: c. dapat menangani peta dengan klasifikasi tertentu.

Analisis garis dan bidang dalam sistem informasi geografis (SIG) memungkinkan untuk memproses dan menyimpan data geografis yang berhubungan dengan garis (seperti jalan, sungai, atau batas administratif) dan bidang (seperti wilayah administratif, lahan pertanian, atau pola penggunaan lahan). Dengan teknik ini, SIG dapat mengelola dan menganalisis data yang memiliki klasifikasi tertentu, seperti klasifikasi penggunaan lahan, tipe tanah, atau zonasi lingkungan.


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sedia Apar Sebelum Berkobar Banyak jalan menuju Roma. Pepatah selalu ada banyak cara untuk meraih sesuatu ternyata tak berlaku untuk memadamkan api kebakaran di ibu kota RI. Hasil olah data dan analisis jaringan jalan (network analysis) yang dilakukan Redaksi Kompas atas data kejadian kebakaran selama 2020-2021, sebaran pos pemadam kebakaran (damkar), lokasi hidran, peta persil bangunan, peta administratif rukun wilayah (RW), jaringan jalan di Jakarta, sungai, selokan, dan pantai, serta distribusi dan cakupan layanan pos damkar, menunjukkan ada banyak rintangan untuk menjangkau lokasi kebakaran. Minimnya rasio jumlah petugas damkar dibandingkan jumlah warga yang dilayani adalah persoalan mendasarnya. Contoh, rasio di Jakarta 1:2.357, sementara Kuala Lumpur 1:1.594, sedangkan Bangkok 1:1.029 atau dua kali lebih besar. Kecilnya rasio petugas damkar kian diperparah dengan belum meratanya distribusi pos damkar sehingga menimbulkan banyak daerah blank spot. Hingga tahun 2021, dari 2.731 RW di Jakarta, sebanyak 268 RW berada di luar cakupan 2,5 kilometer perjalanan dari pos damkar terdekat. Sebagian besar, 84 RW, ada di Jakarta Timur. Selain itu, sebanyak 496 RW hanya bisa mengandalkan satu pos damkar, 563 RW (2 pos), dan 585 RW (3 pos). Padahal, rekam data kejadian kebakaran periode 2020-2021 menunjukkan, setiap kebakaran membutuhkan keterlibatan empat pos. Kesulitan kian bertambah dengan banyaknya jalan sempit dan permukiman padat, tak beraturan. Data OpenStreetMap menunjukkan, 18,6 persen jalan di setiap kelurahan di Jakarta tergolong sempit dan tidak bisa dilewati truk damkar. Minimnya ketersediaan air juga menambah kompleksitas. Dari 1.213 hidran kota, hanya 34 persen yang berfungsi sempurna. Akhirnya, sungai dan selokan jadi andalan. Persoalan lain yang terlihat sederhana, tetapi berdampak besar, ialah warga lambat melaporkan kasus kebakaran ke pos damkar. Telepon layanan pengaduan kebakaran belum tertanam di benak warga. Implikasinya, kecepatan damkar mencapai lokasi kebakaran menjadi semakin terlambat. Nyawa petugas damkar menjadi taruhannya karena tiba di lokasi dengan api yang sudah berkobar. Dampak kerugian material, bahkan nyawa warga, pun lebih tinggi. Dengan segala kompleksitasnya, sungguh tak mudah memadamkan kebakaran di Ibu Kota. Sejatinya, upaya pencegahan perlu terus didorong, seperti penggantian instalasi listrik rutin. Penyediaan alat pemadam api ringan (apar) di lingkungan, hingga memperbesar barisan sukarelawan pemadam kebakaran terlatih di tingkat RT/RW, mendesak dilakukan. Apa yang terjadi di Jakarta bisa menjadi pembelajaran kota yang sedang tumbuh untuk lebih menata dan mempersiapkan kota dari ancaman kebakaran. Pepatah sedia payung sebelum hujan pun menjadi sangat relevan. Sediakan apar sebelum api berkobar. Jangan sampai nasi telanjur menjadi bubur. Dilalap api, hasil kerja keras hancur lebur. 1. apakah teks tersebut termasuk teks editorial ataukah opini? jelaskan dengan disertai alasan! 2. apakah tujuan ditulisnya teks tersebut? apakah sekedar ingin menjelaskan pandangannya mengenai persoalan yang diangkatnya, mempengaruhi pembaca agar menyetujui pendapatnya, atau hanya ingin menghibur pembaca? 3. pada bagian manakah yang mengandung isu yang dibahas dalam teks editorial tersebut? 4. tulislah fakta yang terdapat pada teks tersebut! 5. tulislah beberapa argumen yang anda temukan pada teks editorial tersebut! Kemukakan pendapat anda ( setuju/S atau tidak setuju/ TS ) mengenai argumen tersebut dengan alasan yang mendukung! 6. kepada siapakah kritik dan saran dalam teks editorial tersebut ditujukan?

4

0.0

Jawaban terverifikasi