Malikhah I

02 Mei 2023 21:00

Iklan

Malikhah I

02 Mei 2023 21:00

Pertanyaan

Berikut adalah catatan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan PT. TMW bulan Oktober 2022 : Tanggal Keterangan Kuantitas Harga ( Rp ) Okt 1 Persediaan awal 300 unit 8.000 2 Pembelian 500 unit 8.500 4 Penjualan 400 unit 12.500 9 Penjualan 300 unit 14.000 12 Pembelian 600 unit 9.000 16 Pembelian 300 unit 10.000 25 Penjualan 550 unit 16.000 27 Pembelian 200 unit 11.000 30 Penjualan 450 unit 17.000 Dari soal diatas diminta : Hitunglah nilai persediaan akhir (per 31 Oktober 2022) sistem perpektual dengan metode FIFO, LIFO dan rata-rata (average)!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

23

:

21

:

43

Klaim

10

1


Iklan

Kevin L

Gold

08 Mei 2024 12:50

1. Metode FIFO (First In First Out): - Prinsip FIFO mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali dibeli adalah yang pertama kali dijual. - Sisa persediaan akhir terdiri dari unit-unit yang dibeli terakhir. - Perhitungan: - Persediaan awal: 300 unit x Rp 8.000 = Rp 2.400.000 - Pembelian: - 2 Oktober: 500 unit x Rp 8.500 = Rp 4.250.000 - 12 Oktober: 600 unit x Rp 9.000 = Rp 5.400.000 - 16 Oktober: 300 unit x Rp 10.000 = Rp 3.000.000 - 27 Oktober: 1.200 unit x Rp 11.000 = Rp 13.200.000 - Penjualan: - 4 Oktober: 400 unit (dari pembelian 1 Oktober) - 9 Oktober: 1.300 unit (dari pembelian 2 Oktober dan 12 Oktober) - 25 Oktober: 550 unit (dari pembelian 12 Oktober dan 16 Oktober) - 30 Oktober: 450 unit (dari pembelian 27 Oktober) - Persediaan akhir: 300 unit (dari pembelian 27 Oktober) x Rp 11.000 = Rp 3.300.000 2. Metode LIFO (Last In First Out): - Prinsip LIFO mengasumsikan bahwa barang yang terakhir kali dibeli adalah yang pertama kali dijual. - Sisa persediaan akhir terdiri dari unit-unit yang dibeli pertama. - Perhitungan: - Persediaan awal: 300 unit x Rp 8.000 = Rp 2.400.000 - Pembelian: sama dengan metode FIFO - Penjualan: - 4 Oktober: 400 unit (dari pembelian 27 Oktober) - 9 Oktober: 1.300 unit (dari pembelian 27 Oktober, 16 Oktober, dan 12 Oktober) - 25 Oktober: 550 unit (dari pembelian 16 Oktober dan 12 Oktober) - 30 Oktober: 450 unit (dari pembelian 2 Oktober) - Persediaan akhir: 300 unit (dari pembelian 1 Oktober) x Rp 8.000 = Rp 2.400.000 3. Metode Rata-rata (Average): - Perhitungan: - Persediaan awal: 300 unit x Rp 8.000 = Rp 2.400.000 - Pembelian: sama dengan metode FIFO dan LIFO - Penjualan: - 4 Oktober: 400 unit x Rp 9.000 = Rp 3.600.000 - 9 Oktober: 1.300 unit x Rp 9.500 = Rp 12.350.000 - 25 Oktober: 550 unit x Rp 9.667 = Rp 5.316.850 - 30 Oktober: 450 unit x Rp 10.000 = Rp 4.500.000 - Persediaan akhir: 1.000 unit x Rp 10.000 = Rp 10.000.000 Penjelasan perhitungan metode rata-rata: - Harga rata-rata pembelian = Total pembelian / Total unit pembelian = Rp 25.850.000 / 3.000 unit = Rp 8.616,67 per unit - Persediaan akhir = Harga rata-rata pembelian x Jumlah unit persediaan akhir = Rp 8.616,67 x 1.000 unit = Rp 8.616.670 Jadi, nilai persediaan akhir dengan metode rata-rata adalah Rp 8.616.670. Kesimpulan: 1. Metode FIFO: Rp 3.300.000 2. Metode LIFO: Rp 2.400.000 3. Metode Rata-rata: Rp 8.616.670 Perbedaan nilai persediaan akhir di antara ketiga metode disebabkan oleh asumsi yang berbeda dalam menentukan harga pokok barang yang dijual dan sisa persediaan akhir.


Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

jelaskan perbedaan ekonomi primer dan ekonomi sekunder

2

5.0

Jawaban terverifikasi