..... .

09 Agustus 2023 08:12

Iklan

..... .

09 Agustus 2023 08:12

Pertanyaan

Bantu jawab ya Sebagian generasi penerus bangsa saat ini cenderung lebih menyukai budaya populer dari luar negeri. Hal ini tampak misalnya dalam pilihan makanan, gaya berbusana, dan hiburan, seperti musik atau filum. Bagaimana tanggapan kelompokmu terhadap fenomena tersebut jika ditelaah berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia? Jelaskan. Menurut pendapat kalian hal apakah

Bantu jawab ya

Sebagian generasi penerus bangsa saat ini cenderung lebih menyukai budaya populer dari luar negeri. Hal ini tampak misalnya dalam pilihan makanan, gaya berbusana, dan hiburan, seperti musik atau filum. Bagaimana tanggapan kelompokmu terhadap fenomena tersebut jika ditelaah berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia? Jelaskan. Menurut pendapat kalian hal apakah

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

08

:

16

:

05

Klaim

13

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rendi R

Community

09 Agustus 2023 08:36

Jawaban terverifikasi

<p>bantu jwb kk</p><p>&nbsp;</p><p>Tanggapan terhadap fenomena ini dalam konteks nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sangatlah penting.&nbsp;</p><p>Pancasila mencerminkan landasan ideologi dan nilai-nilai yang membentuk identitas dan karakter bangsa.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Dalam menghadapi fenomena tersebut, pandangan saya seperti ini:</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Pancasila sebagai Dasar Persatuan dan Kesatuan</strong>: Pancasila menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai nilai yang sangat penting. Oleh karena itu, sementara generasi muda memiliki kebebasan untuk mengekspresikan minat dan preferensi pribadi, penting untuk mengingatkan bahwa keberagaman budaya dan pilihan tidak boleh mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia. Budaya populer dari luar negeri bisa menjadi inspirasi, tetapi kita perlu memastikan bahwa nilai-nilai kebangsaan tetap dijaga.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Keadilan Sosial</strong>: Nilai keadilan sosial Pancasila menekankan pentingnya kesejahteraan dan kesetaraan bagi semua warga negara. Dalam hal ini, apabila generasi muda lebih menyukai budaya populer luar negeri, kita perlu memastikan bahwa hal ini tidak menyebabkan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Upaya perlu dilakukan untuk mempromosikan dan mengembangkan budaya lokal serta memberikan peluang yang setara bagi budaya lokal untuk berkembang.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Ketuhanan Yang Maha Esa</strong>: Nilai ini mengajarkan tentang penghormatan terhadap kepercayaan agama dan spiritualitas. Dalam mengadopsi elemen budaya populer luar negeri, generasi muda perlu memastikan bahwa hal ini tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan moral yang dianut di Indonesia. Pengenalan budaya luar negeri seharusnya tidak merusak integritas keagamaan dan moral bangsa.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Musyawarah dan Mufakat</strong>: Prinsip musyawarah dan mufakat dalam Pancasila mengajarkan pentingnya berdialog dan mencari kesepakatan dalam menghadapi perbedaan pendapat. Dalam konteks ini, generasi muda yang menyukai budaya populer luar negeri seharusnya membuka ruang untuk berdiskusi dengan generasi sebelumnya dan budaya lokal. Keterbukaan untuk mendengarkan dan memahami perspektif berbeda sangatlah penting.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan</strong>: Nilai ini menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini, generasi muda perlu memastikan bahwa minat terhadap budaya populer luar negeri tidak membuat mereka melupakan kewajiban untuk berpartisipasi dalam pengembangan budaya lokal dan memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan.</p><p>&nbsp;</p><p>Untuk mengatasi dampak negatif fenomena ini adalah dengan memberikan pendidikan dan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus bangsa. Pendidikan dapat diberikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Selain itu, perlu juga diupayakan untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia agar tidak tergerus oleh budaya luar negeri, seperti :</p><p>&nbsp;</p><ul><li>Mengikuti kegiatan-kegiatan budaya, seperti festival, pertunjukan, dan upacara adat.</li><li>Mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan budaya.</li><li>Belajar tentang sejarah dan budaya Indonesia.</li><li>Menjaga dan melestarikan benda-benda budaya, seperti pakaian tradisional, makanan tradisional, dan alat musik tradisional.</li><li>Mengajarkan budaya Indonesia kepada anak-anak dan generasi muda.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat menjaga dan melestarikan budaya Indonesia agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.</p><p>&nbsp;</p><p>Dalam kesimpulannya, sementara pengaruh budaya populer luar negeri mungkin tak terhindarkan di era globalisasi ini, penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap menjadi panduan dalam menghadapinya. Generasi muda perlu mengambil inspirasi dari budaya luar negeri sambil tetap menjaga dan memperkaya budaya lokal serta nilai-nilai kebangsaan Indonesia.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

bantu jwb kk

 

Tanggapan terhadap fenomena ini dalam konteks nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sangatlah penting. 

Pancasila mencerminkan landasan ideologi dan nilai-nilai yang membentuk identitas dan karakter bangsa. 

 

Dalam menghadapi fenomena tersebut, pandangan saya seperti ini:

 

Pancasila sebagai Dasar Persatuan dan Kesatuan: Pancasila menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai nilai yang sangat penting. Oleh karena itu, sementara generasi muda memiliki kebebasan untuk mengekspresikan minat dan preferensi pribadi, penting untuk mengingatkan bahwa keberagaman budaya dan pilihan tidak boleh mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia. Budaya populer dari luar negeri bisa menjadi inspirasi, tetapi kita perlu memastikan bahwa nilai-nilai kebangsaan tetap dijaga.

 

Keadilan Sosial: Nilai keadilan sosial Pancasila menekankan pentingnya kesejahteraan dan kesetaraan bagi semua warga negara. Dalam hal ini, apabila generasi muda lebih menyukai budaya populer luar negeri, kita perlu memastikan bahwa hal ini tidak menyebabkan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Upaya perlu dilakukan untuk mempromosikan dan mengembangkan budaya lokal serta memberikan peluang yang setara bagi budaya lokal untuk berkembang.

 

Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai ini mengajarkan tentang penghormatan terhadap kepercayaan agama dan spiritualitas. Dalam mengadopsi elemen budaya populer luar negeri, generasi muda perlu memastikan bahwa hal ini tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan moral yang dianut di Indonesia. Pengenalan budaya luar negeri seharusnya tidak merusak integritas keagamaan dan moral bangsa.

 

Musyawarah dan Mufakat: Prinsip musyawarah dan mufakat dalam Pancasila mengajarkan pentingnya berdialog dan mencari kesepakatan dalam menghadapi perbedaan pendapat. Dalam konteks ini, generasi muda yang menyukai budaya populer luar negeri seharusnya membuka ruang untuk berdiskusi dengan generasi sebelumnya dan budaya lokal. Keterbukaan untuk mendengarkan dan memahami perspektif berbeda sangatlah penting.

 

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Nilai ini menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini, generasi muda perlu memastikan bahwa minat terhadap budaya populer luar negeri tidak membuat mereka melupakan kewajiban untuk berpartisipasi dalam pengembangan budaya lokal dan memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan.

 

Untuk mengatasi dampak negatif fenomena ini adalah dengan memberikan pendidikan dan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus bangsa. Pendidikan dapat diberikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Selain itu, perlu juga diupayakan untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia agar tidak tergerus oleh budaya luar negeri, seperti :

 

  • Mengikuti kegiatan-kegiatan budaya, seperti festival, pertunjukan, dan upacara adat.
  • Mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan budaya.
  • Belajar tentang sejarah dan budaya Indonesia.
  • Menjaga dan melestarikan benda-benda budaya, seperti pakaian tradisional, makanan tradisional, dan alat musik tradisional.
  • Mengajarkan budaya Indonesia kepada anak-anak dan generasi muda.

 

Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat menjaga dan melestarikan budaya Indonesia agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

 

Dalam kesimpulannya, sementara pengaruh budaya populer luar negeri mungkin tak terhindarkan di era globalisasi ini, penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap menjadi panduan dalam menghadapinya. Generasi muda perlu mengambil inspirasi dari budaya luar negeri sambil tetap menjaga dan memperkaya budaya lokal serta nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

 

 


 


Iklan

Kevin L

Gold

09 Agustus 2023 09:54

Jawaban terverifikasi

Tanggapan kelompok kami terhadap fenomena tersebut, jika ditelaah berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, adalah sebagai berikut: Nilai Kebhinekaan: Pancasila menganut prinsip kebhinekaan, yang menghargai keragaman budaya dan adat istiadat. Namun, jika generasi penerus bangsa cenderung mengabaikan budaya lokal dan lebih menyukai budaya populer dari luar negeri, hal ini dapat mengancam keberagaman budaya Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi generasi penerus bangsa untuk tetap menghargai dan melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari identitas dan warisan budaya bangsa. Nilai Gotong Royong: Pancasila mendorong semangat gotong royong dan kerjasama dalam masyarakat. Jika generasi penerus bangsa hanya terpaku pada budaya populer dari luar negeri, hal ini dapat menghilangkan semangat gotong royong dalam membangun dan memajukan bangsa. Penting bagi mereka untuk tetap menghargai dan mengambil bagian dalam kegiatan budaya lokal, seperti kegiatan masyarakat, festival, atau kegiatan gotong royong yang memperkuat ikatan sosial dan solidaritas sebagai bangsa. Nilai Kerja Keras: Pancasila mengajarkan pentingnya kerja keras untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Jika generasi penerus bangsa hanya mengkonsumsi budaya populer dari luar negeri tanpa mengembangkan potensi dan kreativitas dalam budaya lokal, hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan budaya Indonesia sendiri. Penting bagi mereka untuk terus mengembangkan dan mempromosikan karya seni, musik, film, dan makanan tradisional Indonesia agar nilai-nilai budaya lokal tetap hidup dan diperoleh apresiasi yang lebih luas. Dalam pendapat kami, hal yang perlu diperhatikan adalah rasa seimbang antara menghargai dan memahami budaya populer dari luar negeri dengan tetap melestarikan dan mengembangkan budaya lokal. Dalam kondisi globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, generasi penerus bangsa perlu memperluas wawasan dan pengetahuan tentang budaya dunia, tetapi tetap menjunjung tinggi dan mempromosikan budaya Indonesia sebagai bagian penting dari identitas nasional. Jika hal ini dilakukan dengan pemahaman nilai-nilai Pancasila, maka generasi penerus bangsa dapat tetap menjaga keberagaman, semangat gotong royong, dan kerja keras untuk kemajuan bangsa Indonesia.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Segala sumber kekayaan yang terdapat di Indonesia berada di bawah kekuasaan ... A. negara bekas penjajah B. pejabat negara yang berpengaruh C. pemerintah untuk kepentingan seluruh rakyat D. pihak swasta E. warga negara Indonesia

69

3.5

Jawaban terverifikasi