Diva K
02 Oktober 2023 14:32
Iklan
Diva K
02 Oktober 2023 14:32
Pertanyaan
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
00
:
22
:
38
:
25
2
2
Iklan
Vincent M
Community
04 Oktober 2023 05:23
Presiden Soeharto adalah pemimpin Indonesia yang memerintah selama lebih dari tiga dekade, dari tahun 1967 hingga 1998. Selama masa pemerintahannya, Soeharto secara aktif mempromosikan dan menerapkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa upaya dan cara di mana dia melakukannya:
Pendidikan Pancasila: Soeharto mempromosikan pendidikan Pancasila di seluruh tingkatan pendidikan. Pendidikan Pancasila menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda Indonesia sejak dini.
Pelatihan Kepemimpinan Pancasila: Soeharto mendukung pendidikan dan pelatihan yang berorientasi Pancasila bagi para pemimpin masyarakat, termasuk anggota TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan aparat pemerintah. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemimpin-pemimpin di berbagai sektor memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan mereka.
Ketegasan terhadap Kelompok Radikal: Selama pemerintahannya, Soeharto juga mengambil tindakan keras terhadap kelompok-kelompok yang dianggap melanggar prinsip-prinsip Pancasila. Ia menekan kelompok-kelompok yang dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas negara dan keberagaman sosial Indonesia.
Penyiaran dan Propaganda: Pemerintah Soeharto menggunakan media massa dan alat propaganda untuk menyebarkan dan mempromosikan Pancasila. Pesan-pesan Pancasila sering muncul dalam program-program televisi, surat kabar, dan media lainnya.
Peran dalam Pembentukan Pancasila: Soeharto dan pemerintahannya juga mendukung peningkatan pemahaman terhadap sila-sila Pancasila. Mereka mendukung penyelidikan sejarah dan filosofi di balik Pancasila, serta mengedepankan penerapan sila-sila tersebut dalam pembuatan kebijakan pemerintah.
Kegiatan Sosial dan Budaya: Pemerintah Soeharto juga mendukung kegiatan-kegiatan sosial dan budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, termasuk festival seni, acara kebudayaan, dan kegiatan-kegiatan yang mempromosikan persatuan dan kerukunan antar-etnis, antar-agama, dan antar-budaya di Indonesia.
Pancasila dalam Pembangunan Nasional: Soeharto menekankan bahwa Pancasila adalah pedoman dalam pembangunan nasional. Pemerintahannya mencoba mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam program pembangunan ekonomi, sosial, dan politik.
Meskipun upaya-upaya ini mendukung penggunaan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, pemerintahan Soeharto juga telah mendapatkan kritik, termasuk dalam hal hak asasi manusia dan otoritarianisme. Setelah Soeharto lengser dari kekuasaan pada tahun 1998, interpretasi dan penerapan Pancasila terus berkembang di Indonesia sesuai dengan perkembangan politik dan sosial yang lebih demokratis. Pancasila tetap menjadi landasan ideologis bagi negara Indonesia hingga saat ini.
· 0.0 (0)
Iklan
Nanda R
Community
23 Maret 2024 09:37
Presiden Soeharto, yang memerintah Indonesia dari tahun 1967 hingga 1998, secara aktif mengusahakan penerapan dan penyebaran Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa langkah yang diambil oleh pemerintahannya untuk tujuan tersebut:
Pendidikan: Salah satu langkah utama yang diambil adalah melalui sistem pendidikan. Pemerintahan Soeharto mewajibkan pengajaran Pancasila di semua tingkatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pancasila diintegrasikan ke dalam kurikulum nasional sebagai mata pelajaran yang harus dipelajari oleh setiap siswa. Selain itu, pelatihan tentang Pancasila juga diberikan kepada guru dan dosen agar mereka dapat mengajarkan nilai-nilai Pancasila dengan baik.
Media Massa dan Propaganda: Pemerintah menggunakan media massa dan propaganda untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat luas. Melalui surat kabar, radio, dan televisi yang dikendalikan oleh pemerintah, pesan-pesan tentang pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara dan pandangan hidup yang harus diadopsi oleh setiap warga negara seringkali disampaikan secara massal.
Organisasi Kemasyarakatan: Pemerintah mendirikan dan mendukung organisasi kemasyarakatan seperti Pemuda Pancasila dan Barisan Pemuda Pancasila, yang bertujuan untuk memperkuat kesadaran akan Pancasila di kalangan pemuda dan masyarakat luas. Organisasi-organisasi ini juga diharapkan dapat menjadi agen pembawa nilai-nilai Pancasila di tingkat lokal.
Penegakan Hukum: Pemerintahan Soeharto juga menggunakan penegakan hukum untuk mendorong penerapan nilai-nilai Pancasila. Tindakan keras diambil terhadap kelompok atau individu yang dianggap melanggar Pancasila, seperti kelompok separatis atau organisasi yang dianggap mengancam keutuhan negara.
Kontrol Terhadap Agama dan Ideologi Alternatif: Selama pemerintahannya, Soeharto juga membatasi pengaruh agama dan ideologi alternatif yang dianggap dapat mengganggu dominasi Pancasila sebagai ideologi negara. Organisasi keagamaan dan politik yang dianggap tidak sejalan dengan Pancasila seringkali ditekan atau dilarang.
· 0.0 (0)
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!