Intan E

11 September 2023 05:07

Iklan

Intan E

11 September 2023 05:07

Pertanyaan

bagaimana jalannya sidang bpupk dalam menentukan rumusan dasar negara? jelaskan dengan alasan

bagaimana jalannya sidang bpupk dalam menentukan rumusan dasar negara? jelaskan dengan alasan

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

17

:

53

:

12

Klaim

8

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Riz R

11 September 2023 06:14

Jawaban terverifikasi

Sidang BPUPK (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan) berlangsung dari 29 April hingga 1 Juni 1945. Dalam sidang ini, para anggota mendiskusikan dan merumuskan dasar negara Indonesia yang nantinya menjadi dasar bagi proklamasi kemerdekaan. Alasan pentingnya adalah untuk menyusun landasan hukum yang akan mengatur negara yang baru merdeka.


Iklan

Sahel S

11 September 2023 08:18

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Jawaban:</strong></p><p>Sidang BPUPK (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan) adalah sidang yang berlangsung pada 29 April hingga 1 Juni 1945 di Jakarta, Indonesia, yang bertujuan untuk menentukan rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Sidang ini merupakan bagian penting dari proses persiapan kemerdekaan Indonesia.</p><p>Jalannya sidang BPUPK dalam menentukan rumusan dasar negara dapat dijelaskan sebagai berikut:</p><p>1. <strong>Kolektivitas Tujuan </strong>: Para peserta sidang BPUPK memiliki tujuan yang sama, yaitu merumuskan dasar negara Indonesia merdeka. Meskipun terdapat perbedaan latar belakang dan pandangan di antara mereka, kesamaan tujuan tersebut mendorong kerjasama dalam mencapai hasil akhir.</p><p>2. <strong>Diskusi dan Debat </strong>: Sidang BPUPK dilakukan dalam suasana diskusi terbuka. Para peserta saling berdiskusi, menyampaikan pandangan, dan berdebat mengenai berbagai aspek dasar negara, termasuk sistem pemerintahan, hubungan agama dan negara, hak asasi manusia, serta kewarganegaraan. Diskusi dan debat ini membantu menggali berbagai pandangan dan argumentasi untuk mencapai rumusan yang terbaik.</p><p>3. <strong>Pertimbangan Historis dan Kontekstual </strong>: Para peserta sidang BPUPK sangat memahami konteks sejarah dan situasi politik saat itu. Mereka mengambil pelajaran dari pengalaman kolonial Belanda dan situasi global pada masa itu, serta berusaha menerjemahkan nilai-nilai nasionalisme dan keadilan sosial ke dalam rumusan dasar negara.</p><p>4. <strong>Negosiasi dan Kompromi </strong>: Karena beragamnya pandangan di antara peserta, diperlukan kemampuan untuk mencapai kesepakatan. Proses negosiasi dan kompromi terjadi untuk merumuskan poin-poin krusial, seperti status agama negara dan sistem pemerintahan. Kompromi ini memungkinkan semua pihak untuk merasa diwakili dan terlibat dalam proses pembentukan dasar negara.</p><p>5. <strong>Kepemimpinan Soekarno dan Hatta </strong>: Kehadiran tokoh-tokoh seperti Soekarno dan Mohammad Hatta dalam sidang BPUPK memberikan arah dan kepemimpinan yang kuat. Pandangan mereka, yang berdasarkan pada nasionalisme, demokrasi, dan keadilan sosial, menjadi acuan penting dalam pembentukan rumusan dasar negara.</p><p>6. <strong>Penerimaan Massa </strong>: Hasil yang dicapai dalam sidang BPUPK harus dapat diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas. Oleh karena itu, rumusan yang dihasilkan harus mencerminkan semangat perjuangan rakyat serta aspirasi keadilan dan kebebasan.</p><p>7. <strong>Kesepakatan Akhir </strong>: Setelah proses diskusi yang panjang, akhirnya dicapai kesepakatan mengenai rumusan dasar negara. Poin-poin penting seperti Pancasila sebagai dasar negara, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan keberagaman, serta sistem pemerintahan demokratis disepakati.</p><p>Alasan di balik jalannya sidang BPUPK dalam menentukan rumusan dasar negara adalah untuk menghasilkan dasar negara yang mewakili aspirasi dan identitas bangsa Indonesia, mengakomodasi keberagaman masyarakat, dan memberikan landasan kuat bagi pembangunan negara yang baru merdeka. Proses tersebut menunjukkan pentingnya partisipasi aktif, negosiasi, dan kompromi dalam proses pembentukan dasar negara yang inklusif.</p>

Jawaban:

Sidang BPUPK (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan) adalah sidang yang berlangsung pada 29 April hingga 1 Juni 1945 di Jakarta, Indonesia, yang bertujuan untuk menentukan rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Sidang ini merupakan bagian penting dari proses persiapan kemerdekaan Indonesia.

Jalannya sidang BPUPK dalam menentukan rumusan dasar negara dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kolektivitas Tujuan : Para peserta sidang BPUPK memiliki tujuan yang sama, yaitu merumuskan dasar negara Indonesia merdeka. Meskipun terdapat perbedaan latar belakang dan pandangan di antara mereka, kesamaan tujuan tersebut mendorong kerjasama dalam mencapai hasil akhir.

2. Diskusi dan Debat : Sidang BPUPK dilakukan dalam suasana diskusi terbuka. Para peserta saling berdiskusi, menyampaikan pandangan, dan berdebat mengenai berbagai aspek dasar negara, termasuk sistem pemerintahan, hubungan agama dan negara, hak asasi manusia, serta kewarganegaraan. Diskusi dan debat ini membantu menggali berbagai pandangan dan argumentasi untuk mencapai rumusan yang terbaik.

3. Pertimbangan Historis dan Kontekstual : Para peserta sidang BPUPK sangat memahami konteks sejarah dan situasi politik saat itu. Mereka mengambil pelajaran dari pengalaman kolonial Belanda dan situasi global pada masa itu, serta berusaha menerjemahkan nilai-nilai nasionalisme dan keadilan sosial ke dalam rumusan dasar negara.

4. Negosiasi dan Kompromi : Karena beragamnya pandangan di antara peserta, diperlukan kemampuan untuk mencapai kesepakatan. Proses negosiasi dan kompromi terjadi untuk merumuskan poin-poin krusial, seperti status agama negara dan sistem pemerintahan. Kompromi ini memungkinkan semua pihak untuk merasa diwakili dan terlibat dalam proses pembentukan dasar negara.

5. Kepemimpinan Soekarno dan Hatta : Kehadiran tokoh-tokoh seperti Soekarno dan Mohammad Hatta dalam sidang BPUPK memberikan arah dan kepemimpinan yang kuat. Pandangan mereka, yang berdasarkan pada nasionalisme, demokrasi, dan keadilan sosial, menjadi acuan penting dalam pembentukan rumusan dasar negara.

6. Penerimaan Massa : Hasil yang dicapai dalam sidang BPUPK harus dapat diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas. Oleh karena itu, rumusan yang dihasilkan harus mencerminkan semangat perjuangan rakyat serta aspirasi keadilan dan kebebasan.

7. Kesepakatan Akhir : Setelah proses diskusi yang panjang, akhirnya dicapai kesepakatan mengenai rumusan dasar negara. Poin-poin penting seperti Pancasila sebagai dasar negara, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan keberagaman, serta sistem pemerintahan demokratis disepakati.

Alasan di balik jalannya sidang BPUPK dalam menentukan rumusan dasar negara adalah untuk menghasilkan dasar negara yang mewakili aspirasi dan identitas bangsa Indonesia, mengakomodasi keberagaman masyarakat, dan memberikan landasan kuat bagi pembangunan negara yang baru merdeka. Proses tersebut menunjukkan pentingnya partisipasi aktif, negosiasi, dan kompromi dalam proses pembentukan dasar negara yang inklusif.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Upaya yang dapat dilakukan pelajar dalam rangka mendukung upaya bela negara adalah…

37

3.7

Jawaban terverifikasi

1.Bagaimana hubungan antar Perundang - undangan sesuai dg herarkis tata urutan ? 2. Simaklah beberapa peraturan perundangan apakah peraturan tersebut SBG terjemahan atas peraturan perundangan atau tumpang tindih ? ( UU no 12 Tahun 2011, UU no 23Tahun 2014, UU No 25 Tahun 2004 ) 3 . Tuliskan peraturan perundangan yg di undangkan atas perintah TAP MPR NO I / MPR/ 2003 4.sebutkan produk UU atas perintah UUD NRI Tahun 1945 ( pasal18, pasal 22, pasal 23, Pasal 26 , Pasal 27,pasal ,pasal 28, pasal 29, pasal 30 ,pasal 31 dan pasal 33 )

40

2.2

Lihat jawaban (3)