Ponek P

22 Februari 2024 17:27

Iklan

Ponek P

22 Februari 2024 17:27

Pertanyaan

Bacalah teks persuasi berikut, kemudian identifikasilah bagian-bagian teks dan unsur kebahasaannya! Menjaga Kebersihan Lingkungan Kita semua tahu betapa pentingnya kebersihan bagi kesehatan dan kenyamanan hidup. Tapi ternyata, masih banyak dari kita yang belum memahami betapa besar pengaruh kebersihan terhadap hidup kita. Selain membuat hidup kita lebih sehat, menjaga kebersihan lingkungan juga membuat kita lebih disiplin. Selalu menjaga kebersihan akan membuat kita terbiasa bersikap rapi. Oleh karena itu, lingkungan menjadi lebih enak dipandang dan risiko terjadinya bencana alam dapat dikurangi. Dengan berbagai pengaruh positif yang diperoleh dari menjaga kebersihan lingkungan, marilah kita bersama-sama memulai gerakan menjaga kebersihan lingkungan! Menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dari langkah kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, merapikan kamar, ataupun membersihkan lingkungan setelah melakukan aktivitas. Langkah-langkah kecil seperti ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kenyamanan hidup kita. Ajak juga teman dan keluargamu untuk turut berpartisipasi dalam gerakan kebersihan ini. Bersama-sama, kita dapat membuat lingkungan kita menjadi lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali. Hendaknya jangan menunggu nanti-nanti, mari lakukan mulai sekarang!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

07

:

39

:

22

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nico V

23 Februari 2024 02:04

Jawaban terverifikasi

<p>Pendahuluan:</p><p>Kita semua tahu betapa pentingnya kebersihan bagi kesehatan dan kenyamanan hidup. Tapi ternyata, masih banyak dari kita yang belum memahami betapa besar pengaruh kebersihan terhadap hidup kita.</p><p>&nbsp;</p><p>Pembangunan Argumen:</p><p>Selain membuat hidup kita lebih sehat, menjaga kebersihan lingkungan juga membuat kita lebih disiplin. Selalu menjaga kebersihan akan membuat kita terbiasa bersikap rapi. Oleh karena itu, lingkungan menjadi lebih enak dipandang dan risiko terjadinya bencana alam dapat dikurangi. Dengan berbagai pengaruh positif yang diperoleh dari menjaga kebersihan lingkungan, marilah kita bersama-sama memulai gerakan menjaga kebersihan lingkungan!</p><p>&nbsp;</p><p>Langkah-langkah untuk bertindak:</p><p>Menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dari langkah kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, merapikan kamar, ataupun membersihkan lingkungan setelah melakukan aktivitas. Langkah-langkah kecil seperti ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kenyamanan hidup kita.</p><p>&nbsp;</p><p>Ajakan untuk Berpartisipasi:</p><p>Ajak juga teman dan keluargamu untuk turut berpartisipasi dalam gerakan kebersihan ini. Bersama-sama, kita dapat membuat lingkungan kita menjadi lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali. Hendaknya jangan menunggu nanti-nanti, mari lakukan mulai sekarang!</p><p>&nbsp;</p><p>Unsur Kebahasaan:</p><p>- Bahasa persuasif: Penggunaan kalimat imperatif seperti "Mari kita bersama-sama memulai gerakan menjaga kebersihan lingkungan" untuk mendorong tindakan.</p><p>- Pembuktian: Penggunaan argumen untuk menyakinkan pembaca tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.</p><p>- Kata penghubung: Penggunaan kata seperti "selain itu", "oleh karena itu", "demikianlah" untuk menghubungkan gagasan-gagasan dan mengarahkan alur tulisan.</p><p>- Gaya bahasa santai: Bahasa yang digunakan terasa santai dan akrab, sehingga mudah dipahami oleh pembaca.</p>

Pendahuluan:

Kita semua tahu betapa pentingnya kebersihan bagi kesehatan dan kenyamanan hidup. Tapi ternyata, masih banyak dari kita yang belum memahami betapa besar pengaruh kebersihan terhadap hidup kita.

 

Pembangunan Argumen:

Selain membuat hidup kita lebih sehat, menjaga kebersihan lingkungan juga membuat kita lebih disiplin. Selalu menjaga kebersihan akan membuat kita terbiasa bersikap rapi. Oleh karena itu, lingkungan menjadi lebih enak dipandang dan risiko terjadinya bencana alam dapat dikurangi. Dengan berbagai pengaruh positif yang diperoleh dari menjaga kebersihan lingkungan, marilah kita bersama-sama memulai gerakan menjaga kebersihan lingkungan!

 

Langkah-langkah untuk bertindak:

Menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dari langkah kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, merapikan kamar, ataupun membersihkan lingkungan setelah melakukan aktivitas. Langkah-langkah kecil seperti ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kenyamanan hidup kita.

 

Ajakan untuk Berpartisipasi:

Ajak juga teman dan keluargamu untuk turut berpartisipasi dalam gerakan kebersihan ini. Bersama-sama, kita dapat membuat lingkungan kita menjadi lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali. Hendaknya jangan menunggu nanti-nanti, mari lakukan mulai sekarang!

 

Unsur Kebahasaan:

- Bahasa persuasif: Penggunaan kalimat imperatif seperti "Mari kita bersama-sama memulai gerakan menjaga kebersihan lingkungan" untuk mendorong tindakan.

- Pembuktian: Penggunaan argumen untuk menyakinkan pembaca tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

- Kata penghubung: Penggunaan kata seperti "selain itu", "oleh karena itu", "demikianlah" untuk menghubungkan gagasan-gagasan dan mengarahkan alur tulisan.

- Gaya bahasa santai: Bahasa yang digunakan terasa santai dan akrab, sehingga mudah dipahami oleh pembaca.


Iklan

Nanda R

Community

05 Maret 2024 06:24

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Bagian-bagian Teks:</strong></p><p><strong>Pendahuluan:</strong></p><ul><li>"Menjaga Kebersihan Lingkungan"</li><li>Penjelasan mengenai pentingnya kebersihan bagi kesehatan dan kenyamanan hidup.</li></ul><p><strong>Badan Teks:</strong></p><ul><li>Pengembangan ide mengenai pengaruh kebersihan terhadap hidup kita.</li><li>Menyatakan bahwa kebersihan tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, tetapi juga terhadap disiplin dan tatanan.</li></ul><p><strong>Ajakan dan Usulan Solusi:</strong></p><ul><li>Mengajak untuk memulai gerakan menjaga kebersihan lingkungan.</li><li>Memberikan ide langkah-langkah kecil yang dapat diambil untuk menjaga kebersihan lingkungan.</li></ul><p><strong>Penutup:</strong></p><ul><li>Mengajak untuk bersama-sama memulai gerakan menjaga kebersihan lingkungan.</li><li>Memberikan dorongan untuk tidak menunggu, tetapi memulai dari sekarang.</li></ul><p><strong>Unsur Kebahasaan:</strong></p><p><strong>Pemilihan Kata:</strong></p><ul><li>Penggunaan kata-kata yang memiliki muatan positif seperti "sehat," "nyaman," "bersih," dan "disiplin."</li></ul><p><strong>Kalimat Ajakan:</strong></p><ul><li>Penggunaan kalimat ajakan untuk merangsang tindakan, seperti "marilah kita bersama-sama memulai gerakan menjaga kebersihan lingkungan!"</li></ul><p><strong>Argumentasi:</strong></p><ul><li>Penyajian argumen mengenai pengaruh positif kebersihan terhadap kesehatan, tatanan, dan penurunan risiko bencana alam.</li></ul><p><strong>Slogan:</strong></p><ul><li>Penggunaan frasa "menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dari langkah kecil," memberikan kesan ringan dan mudah dilakukan.</li></ul><p><strong>Ajakan Bergabung:</strong></p><ul><li>Ajakan untuk mengajak teman dan keluarga bergabung dalam gerakan menjaga kebersihan lingkungan.</li></ul><p>Teks persuasi ini menggunakan kombinasi argumentasi dan ajakan tindakan dengan bahasa yang persuasif untuk memotivasi pembaca agar peduli dan berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.</p>

Bagian-bagian Teks:

Pendahuluan:

  • "Menjaga Kebersihan Lingkungan"
  • Penjelasan mengenai pentingnya kebersihan bagi kesehatan dan kenyamanan hidup.

Badan Teks:

  • Pengembangan ide mengenai pengaruh kebersihan terhadap hidup kita.
  • Menyatakan bahwa kebersihan tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, tetapi juga terhadap disiplin dan tatanan.

Ajakan dan Usulan Solusi:

  • Mengajak untuk memulai gerakan menjaga kebersihan lingkungan.
  • Memberikan ide langkah-langkah kecil yang dapat diambil untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Penutup:

  • Mengajak untuk bersama-sama memulai gerakan menjaga kebersihan lingkungan.
  • Memberikan dorongan untuk tidak menunggu, tetapi memulai dari sekarang.

Unsur Kebahasaan:

Pemilihan Kata:

  • Penggunaan kata-kata yang memiliki muatan positif seperti "sehat," "nyaman," "bersih," dan "disiplin."

Kalimat Ajakan:

  • Penggunaan kalimat ajakan untuk merangsang tindakan, seperti "marilah kita bersama-sama memulai gerakan menjaga kebersihan lingkungan!"

Argumentasi:

  • Penyajian argumen mengenai pengaruh positif kebersihan terhadap kesehatan, tatanan, dan penurunan risiko bencana alam.

Slogan:

  • Penggunaan frasa "menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dari langkah kecil," memberikan kesan ringan dan mudah dilakukan.

Ajakan Bergabung:

  • Ajakan untuk mengajak teman dan keluarga bergabung dalam gerakan menjaga kebersihan lingkungan.

Teks persuasi ini menggunakan kombinasi argumentasi dan ajakan tindakan dengan bahasa yang persuasif untuk memotivasi pembaca agar peduli dan berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Eno Bastian: "Selamat slang, Pak." Wakil Perusahaan: "Selamat siang, Mas. Mari, silakan duduk." Eno Bastian: "Terima kasih, Pak." Wakil Perusahaan: "Sebenarnya, apa yang terjadi, Mas?" Eno Bastian: "Begini, Pak. Saya sebagai wakil dari teman-teman buruh PT Sagara Food ingin menyampaikan beberapa hal kepada Bapak." Wakil Perusahaan: "Silakan Anda sampaikan." Eno Bastian: "Terima kasih, Pak. Saya sebagai wakil dari teman-teman ingin menanyakan gaji kami sekarang, Pak." Wakil Perusahaan: "Maksud Anda?" Eno Bastian: "Menurut ketetapan gubernur, upah minimal Kabupaten Sukamaju sekarang mencapai Rp2.513.000,00, sedangkan gaji kami sekarang masih Rp2.250.000,00." Wakil Perusahaan: "Maaf, Mas. Biaya produksi awal tahun ini sedang melonjak. Harga kebutuhan pokok makin mahal. Karena itu, perusahaan belum bisa memenuhi permintaan buruh." Eno Bastian: "Akan tetapi, kebutuhan pokok buruh sekarang juga mengalami kenaikan, Pak. Kalau memang pihak perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan kami, terpaksa kami akan melakukan mogok kerja." Wakil Perusahaan: "Tidak bisa begitu. Kita harus mencari jalan tengah dalam mengatasi masalah ini." Eno Bastian: "Kami mohon kebijaksanaan, Bapak." Wakil Perusahaan: "Begini saja. Nanti saya akan berbicara dengan direktur perusahaan. Saya akan menyampaikan permintaan tersebut. Akan tetapi, saya hanya mengusulkan kenaikan upah paling besar menjadi Rp2.350.000,00." Eno Bastian: "Tolonglah, Pak. Kalau bisa, naikkan lebih dari itu. Kami butuh upah standar untuk dapat hidup layak." Wakil Perusahaan: "Baiklah, akan saya usahakan. Sekarang Anda tenangkan teman-teman. Kembalilah bekerja seperti semula." Eno Bastian: "Baiklah, Pak. Terima kasih, Pak. Selamat siang." Wakil Perusahaan: "Selamat siang." Tentukan struktur dari teks negosiasi tersebut.

4

5.0

Jawaban terverifikasi

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

21

3.7

Jawaban terverifikasi

Iklan

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

6

0.0

Jawaban terverifikasi

kisi-kisi UTS BAB Tauhid dan Asmaul Husna 1. Apa itu tauhid dan mengapa konsep ini menjadi pondasi utama dalam Islam? Pertanyaan ini akan menggali pemahaman dasar tentang tauhid dan pentingnya mengesakan Allah dalam semua aspek kehidupan.. . 2. Bagaimana hubungan antara tauhid dan Asmaul Husna? Pertanyaan ini akan mengkaji bagaimana nama-nama baik Allah (Asmaul Husna) merefleksikan sifat-sifat kesempurnaan Allah dan memperkuat keyakinan akan tauhid... 3. Apa saja jenis-jenis tauhid dan bagaimana kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari? Pertanyaan ini akan membahas tiga jenis tauhid (rububiyah, uluhiyah, dan asma wa sifat) dan penerapannya dalam berbagai aspek kehidupan.... 4. Bagaimana Asmaul Husna dapat menjadi panduan dalam meningkatkan kualitas ibadah dan akhlak kita? Pertanyaan ini akan mengeksplorasi bagaimana merenungkan makna Asmaul Husna dapat mengubah perilaku dan sikap kita... 5. Apa saja tantangan dalam mengimani tauhid di era modern ini dan bagaimana kita dapat mengatasinya? Pertanyaan ini akan membahas berbagai pengaruh negatif yang dapat melemahkan iman seseorang dan solusi untuk menghadapinya... 6. Bagaimana kita dapat mengajarkan konsep tauhid kepada anak-anak dengan cara yang efektif dan menarik? Pertanyaan ini akan membahas metode-metode yang tepat untuk menanamkan akidah tauhid sejak dini... 7. Apa hubungan antara tauhid dengan ilmu pengetahuan? Pertanyaan ini akan mengkaji apakah ada pertentangan antara ilmu pengetahuan dan keyakinan terhadap tauhid serta bagaimana keduanya dapat saling melengkapi.... 8. Bagaimana kita dapat menerapkan nilai-nilai tauhid dalam kehidupan bermasyarakat? Pertanyaan ini akan membahas pentingnya toleransi, keadilan, dan persaudaraan dalam konteks tauhid.... 9. Apa peran ulama dalam menjaga kemurnian akidah tauhid? Pertanyaan ini akan membahas peran ulama dalam memberikan pemahaman yang benar tentang tauhid dan membentengi umat dari penyimpangan akidah.... 10. Bagaimana kita dapat menjaga keimanan kepada tauhid agar tetap kuat dan kokoh sepanjang hidup? Pertanyaan ini akan membahas pentingnya terus belajar, beribadah, dan berdzikir untuk memperkuat iman.....

13

0.0

Jawaban terverifikasi

[1] Gaya hidup sedentari alias kurang gerak atau mager (malas gerak) adalah masalah yang sering dialami oleh penduduk perkotaan. [2] Bekerja di depan layar komputer sepanjang hari, kelamaan terjebak macet di jalan,atau hobi main gim tanpa diimbangi olahraga merupakan bentuk dari gaya hidup sedentari. [3] Jika Anda termasuk salah satu orang yang sering melakukan berbagai rutinitas tersebut, Anda harus waspada. [4] Pasalnya, gaya hidup sedentari sangat berbahaya karena membuat Anda berisiko terkena diabetes tipe 2. [5] Gaya hidup sedentari menyebabkan masyarakat, terutama penduduk kota, malas bergerak. [6] Coba ingat-ingat, dalam sehari ini, sudah berapa kali Anda dalam menggunakan aplikasi online untuk memenuhi kebutuh Anda? [7] Selain itu, tilik juga berapa banyak langkah yang sudah Anda dapatkan pada hari ini? [8] Seiring dengan pengembangan teknologi yang makin canggih, apa pun yang Anda butuhkan kini bisa langsung diantar ke ruangan kantor Anda atau depan rumah. [9] Selain hemat waktu, Anda pun jadi tak perlu mengeluarkan energi untuk mendapatkan apa yang Anda mau. [10] Namun, tahukah Anda bahwa segala kemudahan tersebut menyimpan bahaya bagi tubuh Anda? [11] Minimnya aktifitas fisik karena gaya hidup ini membuatmu berisiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes. [12] Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa gaya hidup ini juga termasuk 1 dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. [13] Selain itu, data terbaru dari Riskedas 2018 menguak bahwa DKI Jakarta merupakan provinsi dengan tingkat diabetes melitus tertinggi di Indonesia. [14] Ini menunjukkan bahwa gaya hidup mager amat erat kaitannya dengan tingkat diabetes di perkotaan. Bentuk bahasa yang sejenis dengan mager pada kalimat 1 adalah.... a. magang b. oncom c. rudal d. pugar

9

5.0

Jawaban terverifikasi