Nakula N

17 Agustus 2022 03:49

Iklan

Iklan

Nakula N

17 Agustus 2022 03:49

Pertanyaan

Bacalah paragraf berikut! Setiap pagi, jalan di sekitar pasar legi mengalami kemacetan. hal ini disebabkan karena banyak pedagang kaki lima yang memakan bahu jalan. Para pedagang-pedagang tersebut menggelar dagangannya di pinggir-pinggir tepi jalan raya. Oleh karena itu, pemerintah menyampaikan anjuran agar supaya pedagang-pedagang itu berdagang di area yang telah disediakan. 44. Tulislah perbaikan paragraf tersebut menggunakan kalimat efektif dan ejaan yang tepat! a. Kalimat pertama


88

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

A. Yuliati

Mahasiswa/Alumni STKIP PGRI PASURUAN

22 September 2022 11:09

Jawaban terverifikasi

<p>Perbaikan kalimat pertama adalah "Setiap pagi, jalan di sekitar Pasar Legi mengalami kemacetan."&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Ciri-ciri kalimat efektif adalah sebagai berikut.&nbsp;</p><p>1. Penggunaan tanda baca yang tepat.&nbsp;</p><p>2. Penggunaan huruf kapital buang sesuai.&nbsp;</p><p>3. Tidak terdapat pemborosan kata.</p><p>&nbsp;</p><p>Berdasarkan uraian di atas, kalimat "Setiap pagi, jalan di sekitar pasar legi mengalami kemacetan." terdapat penggunaan huruf kapital yang tidak tepat yaitu kata pasar Legi, karena huruf pertama unsur-unsur nama tempat atau daerah yang diikuti nama tempat atau daerah tertentu menggunakan huruf besar atau kapital dan kata pasar diikuti nama geografis, pembenarannya menjadi "Setiap pagi, jalan di sekitar Pasar Legi mengalami kemacetan."&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Jadi, kalimat efektif kalimat pertama adalah "Setiap pagi, jalan di sekitar Pasar Legi mengalami kemacetan."</p>

Perbaikan kalimat pertama adalah "Setiap pagi, jalan di sekitar Pasar Legi mengalami kemacetan." 

 

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku. 

 

Ciri-ciri kalimat efektif adalah sebagai berikut. 

1. Penggunaan tanda baca yang tepat. 

2. Penggunaan huruf kapital buang sesuai. 

3. Tidak terdapat pemborosan kata.

 

Berdasarkan uraian di atas, kalimat "Setiap pagi, jalan di sekitar pasar legi mengalami kemacetan." terdapat penggunaan huruf kapital yang tidak tepat yaitu kata pasar Legi, karena huruf pertama unsur-unsur nama tempat atau daerah yang diikuti nama tempat atau daerah tertentu menggunakan huruf besar atau kapital dan kata pasar diikuti nama geografis, pembenarannya menjadi "Setiap pagi, jalan di sekitar Pasar Legi mengalami kemacetan." 

 

Jadi, kalimat efektif kalimat pertama adalah "Setiap pagi, jalan di sekitar Pasar Legi mengalami kemacetan."


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis

Dapatkan akses pembahasan sepuasnya
tanpa batas dan bebas iklan!

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

3. Teks eksplanasi sifatnya menjelaskan secara .. a. fiksi b. rancu c. logis d. fiktif

827

5.0

Jawaban terverifikasi

Keong Emas Cerita Rakyat dari Jawa Tengah Di sebuah desa yang terletak di pinggir hutan hidup seorang janda* dan anak lelakinya. Pekerjaan sehari-hari janda* itu ialah mencari kayu bakar di hutan untuk dijual di pasar yang ada di desa itu. Anaknya yang bernama Joko Lelono, pekerjaan sehari-harinya mencari ikan di sungai yang mengalir tak jauh dari rumahnya. Pada suatu hari, ketika Joko Lelono pergi memancing ikan di sungai. Hingga sehari penuh, tak satu pun ikan yang mau menyentuh kailnya. "Ah..., malang benar nasibku hari ini. Hampir petang, tapi tak satu pun ikan yang kudapat," kata Joko Lelono dalam hati. "Sebaiknya aku pulang saja daripada nanti kelamaan di jalan. Kasihan ibu, pasti menunggu di rumah," batin Joko Lelono. Ketika mengemasi peralatannya, tiba-tiba ia melihat sebuah benda kuning keemasan yang bergerak-gerak menuju ke arahnya. Ia mengamati benda itu. Ternyata, seekor keong emas. Dipungutnya *binatang itu dan dimasukkan ke tempat ikan. Joko pun kemudian pulang ke rumah. Sesampai di rumah, keong emas itu dimasukkan ke tempayan. Joko berkata kepada ibunya bahwa hari ini ia hanya mendapatkan seekor keong emas. Ibunya pun maklum akan hal itu. Keesokan harinya, si ibu dan anaknya itu kembali menekuni pekerjaan sehari-hari masing-masing. Si ibu berangkat mencari kayu bakar, sedangkan Joko Lelono mencari ikan di sungai. Ketika pulang sore harinya, mereka terkejut oleh hidangan lezat yang telah tersaji di atas meja makan. "Joko, apakah kamu tadi yang memasaknya?" tanya ibu itu. "Tidak, Bu. Setelah ibu berangkat itu, aku juga segera berangkat ke sungai," jawab Joko Lelono. "Jadi, siapa yang memasak makanan sebanyak ini?" tanya si ibu tak mengerti. "Bu, karena hidangan ini masih hangat dan kelihatannya disiapkan untuk kita, bagaimana kalau kita santap bersama?" ajak Joko Lelono. "Baik juga usulmu," kata ibu. Akhirnya, malam itu mereka menyantap makanan yang lezat dan setelah itu tertidur pulas. Kejadian tersebut terulang sampai beberapa kali. Oleh karena penasaran, suatu hari mereka berangkat bekerja, tetapi tidak langsung beranjak pergi. Mereka mengintip dahulu ke dalam rumah. Joko Lelono dan ibunya ingin tahu, siapa yang telah berbaik hati memasakkan untuk mereka. Sungguh, kejadian yang menakjubkan. Dari tempayan tempat tinggal keong emas itu muncul seorang putri yang sangat cantik. Ia turun dari tempayan. Putri itu kemudian mulai membersihkan rumah dan memasak. Melihat hal itu, Joko Lelono dan ibunya segera membuka pintu. Mendengar pintu dibuka, sang putri segera berlari ke arah tempayan. Namun, ia kalah cepat dengan Joko Lelono yang segera memecah tempayan itu. Sang putri pun tak dapat lagi menjelma menjadi keong emas. Sebenarnya, sang putri itu adalah Galuh Candra Kirana, yang tak lain ialah istri Panji Asmara Bangun. Melihat Galuh Candra Kirana, Joko Lelono pun memeluk sang putri itu erat-erat karena dialah yang selama ini dicari-carinya. Joko Lelono sebenarnya bukan anak kandung *janda itu. Ia adalah Panji Asmara Bangun yang hidup menumpang pada seorang janda* dalam perjalanannya mencari Putri Candra Kirana. Oleh karena kebaikan sang janda* yang telah mempertemukan mereka, ia diajak kembali ke kerajaan dan menjadi pelayan setianya. Akhirnya, mereka pun hidup bahagia di kerajaan. Pekerjaan sehari-hari Joko Lelono adalah .... A. Mencari kayu bakar di hutan B. Menggali sumur C. Mencari ikan di sungai D. Mencangkul di sawah

24

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Pusi Si Detektif Malam itu, kami baru pulang dari berlibur. Suasana hujan rintik menambah kantuk kami. Setelah ayah memarkir mobil dan mengunci pagar dan pintu, kami segera membersihkan diri dan langsung tidur. Aku terbangun mendengar suara pintu seperti digedor-gedor. Aku melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 3 lewat 30 menit. Berarti sudah hampir pagi. Aku berpikir, siapa gerangan yang menggedor pintu rumah. Akhirnya, aku putuskan untuk menengok melalui jendela. Jantungku berdegup kencang, manakala ada dua sosok yang samar-samar aku lihat sedang mencari sesuatu di ruang tamu depan. Aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah mereka, karena lampu rumah yang temaram. Mereka mengenakan tutup kepala. Aku bingung, bagaimana cara membangunkan ayah yang berbeda kamar denganku. Akhirnya, aku punya ide. Pusi, kucingku yang tidur di kamarku, aku bangunkan. Pelan-pelan, aku suruh Pusi keluar melalui lubang jendela. Tidak lama kemudian, Pusi mengeong dengan keras. Kegaduhan Pusi membuat dua orang asing itu panik. Mereka berusaha mengusir Pusi, namun Pusi tidak kalah sigap. la berlari ke sana ke mari sambil mengeong dengan keras. Kedua orang itu pun berlari ke luar rumah terbirit-birit. Segera aku membuka pintu, menyalakan lampu dan membangunkan ayah dan seluruh keluarga. Kami menyaksikan ruang tamu sudah diacak-acak oleh pencuri. Pusi masih tetap mengeong sambil kedua kaki depannya mencengkeram kain berwarna hitam. Ya, kain itu adalah kain penutup kepala pencuri. Di kain itu tertulis nama toko dan nomor teleponnya. Esok harinya, kami laporkan kepada polisi. Polisi mendatangi toko penjual kain dan menanyakan siapa saja yang datang terakhir membeli kain. Lewat CCTV yang terpasang di toko, wajah pembeli dapat dikenali. Akhirnya, kedua pencuri itu dapat ditangkap polisi. Pusi hebat, kucingku membantu menemukan pencuri. Pusi adalah detektif di rumahku. Sumber: Dokumen penerbit 4. Bagaimana watak tokoh Pusi pada cerita di atas?

6

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan