Lily S

06 Februari 2022 14:26

Iklan

Iklan

Lily S

06 Februari 2022 14:26

Pertanyaan

Bacalah cuplikan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 15-18. Suatu hari, Kelinci sedang bersandar di pohon jati. Ia melihat Kura-Kura berjalan di depannya. Kura-Kura itu berjalan sangat lambat. Kelinci tersenyum sinis melihatnya. Ia pun menegur kura-kura. "Hai, Kura-Kura. Kau mau ke mana? Kenapa lambat sekali jalanmu?" Kura-Kura menjawab, "Aku hendak ke rumah Kancil." Setelah mendengar jawaban Kura-Kura, Kelinci pun tertawa dan berkata, "Apa kau bilang? Mau ke rumah Kancil? Rumah Kancil masih sangat jauh. Bisa-bisa besok kamu baru sampai kalau jalanmu lambat seperti itu. Mendengar ejekan Kelinci, Kura-Kura pun tertunduk sedih. Sebenarnya, setiap bertemu dengannya, Kelinci selalu mengejek cara berjalannya yang lambat. "Hei, Kura-Kura, bagaimana kalau kita bertanding lari ke rumah Kancil? Aku yakin pasti akulah yang akan jadi pemenangnya," kata kelinci dengan congkak. Kalau kamu menginginkannya, aku akan terima tantanganmu. Meskipun jalanku sangat lambat, aku akan berusaha dan tidak akan menyerah. Kalah dan menang, bukan masalah besar bagiku," jawab Kura-Kura dengan yakin. 16. Watak tokoh antagonis dalam cuplikan cerita tersebut adalah . . . . a. pemarah b. angkuh c. ramah d. bijak


1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

F. Siregar

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan

13 Februari 2022 06:31

Jawaban terverifikasi

Halo, Lily S. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru :) Kakak bantu jawab, ya. Jawabannya adalah B. Perhatikan penjelasan berikut, ya. Fabel adalah cerita yang menggambarkan watak serta budi manusia namun pelakunya diperankan binatang*. Salah satu unsur pembangun fabel adalah tokoh dan penokohan. Tokoh adalah pelaku yang ada dalam cerita, sedangkan penokohan adalah pemberian watak, sifat, atau karakter kepada setiap pelaku dalam cerita (tokoh). Tiga jenis tokoh dan penokohannya, yaitu: 1. Tokoh protagonis: Tokoh protagonis adalah tokoh utama dalam cerita. Tokoh protagonis biasanya berwatak baik dan menjadi idola pembaca/pendengar. 2. Tokoh antagonis: Tokoh yang berseberangan dengan tokoh protagonis. Tokoh antagonis adalah tokoh penentang atau tokoh yang berseberangan dengan tokoh utama/tokoh protagonis. Umumnya, tokoh antagonis menunjukkan kesan yang kurang baik. 3. Tokoh tritagonis: tokoh yang netral dalam suatu karya sastra. Untuk menemukan watak tokoh dalam cerita, kita dapat melihat cara penggambaran tokoh melalui dua cara, yaitu: 1. Teknik analitik, yaitu penggambaran secara langsung oleh penulis. 2. Teknik dramatik, melalui penggambaran fisik dan perilaku tokoh, penggambaran lingkungan kehidupan tokoh, dialog antartokoh, pengungkapan jalan pikiran tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain. Berdasarkan penjelasan di atas, watak tokoh antagonis dalam cuplikan cerita tersebut adalah angkuh. Watak angkuh ini ditunjukkan oleh tokoh Kelinci melalui cuplikan berikut. - "'Kelinci tersenyum sinis melihatnya. Ia pun menegur kura-kura. "Hai, Kura-Kura. Kau mau ke mana? Kenapa lambat sekali jalanmu?'" - "'Kelinci pun tertawa dan berkata, "Apa kau bilang? Mau ke rumah Kancil? Rumah Kancil masih sangat jauh. Bisa-bisa besok kamu baru sampai kalau jalanmu lambat seperti itu.'" - "'Hei, Kura-Kura, bagaimana kalau kita bertanding lari ke rumah Kancil? Aku yakin pasti akulah yang akan jadi pemenangnya," kata kelinci dengan congkak." Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B. Semoga membantu :)


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

iklan harus membuat konsumen percaya kepada produk yang diiklankan. hal tersebut termasuk unsur iklan yaitu... a. perhatian b. keinginan c. tindakan d. rasa percaya diri tolong di bantu ya kak 🙏

93

5.0

Jawaban terverifikasi

"Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur" Ida, temanku sebangku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya. Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya. Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut. Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi. “Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin,” rayunya. Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah. Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai. Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut. “Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya kepada Gugut. “Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar. Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan. Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut! Apa yang dilakukan Gugut pada saat ulangan?

26

0.0

Jawaban terverifikasi