apa yang akan terjadi jika tidak ada pembagian wilayah pembangunan di Indonesia?

Halo Idup, kakak bantu jawab ya. Pembagian wilayah pembangunan bertujuan untuk mempermudah proses pembangunan. Pembangunan Indonesia berpusat di wilayah-wilayah tertentu, hal ini dinilai sebagai kawasan yang memiliki daya tarik untuk daerah sekitarnya. Dari kawasan sentral, diharapkan kegiatan pembangunan dan hasil dari pembangunan tersebut dapat menjalar ke seluruh wilayah di Indonesia. Pembangunan nasional dilaksanakan melalui sistem regionalisasi atau perwilayahan dengan kota-kota utama sebagai kutub atau pusat pertumbuhan. 1. Wilayah pembangunan utama A, pusat pertumbuhan utama di Kota Medan. Wilayah pembangunan I, meliputi Aceh dan Sumatera Utara yang pusatnya di Medan. Wilayah pembangunan II, meliputi daerah Sumatera Barat dan Riau yang pusatnya di Kota Pekanbaru. 2. Wilayah pembangunan utama B, pusat pertumbuhan utama di Jakarta. Wilayah pembangunan III, meliputi Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu yang pusatnya di Palembang. Wilayah pembangunan IV, meliputi Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta yang pusatnya di Jakarta. Wilayah pembangunan V, meliputi Kalimantan Barat yang pusatnya di Pontianak. 3. Wilayah pembangunan utama C, pusat pertumbuhan utama di Surabaya. Wilayah pembangunan VI meliputi daerah-daerah di Jawa Timur dan Bali yang pusatnya di Surabaya. Wilayah pembangunan VII, meliputi Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan yang pusatnya di Balikpapan dan Samarinda. 4. Wilayah pembangunan utama D Wilayah, berpusat di Makassar. Wilayah pembangunan VIII, meliputi Nusa Tenggara Barat, Nusa tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi tenggara yang pusatnya di Makassar. Wilayah pembangunan IX, meliputi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara yang pusatnya di Manado. Wilayah pembangunan X, meliputi Maluku dan Papua yang pusatnya di Kota Sorong. Semoga membantu!