Apa saja gangguan pada sistem reproduksi manusia baik laki laki maupun perempuan dan jelaskan apa sebab dan akibatnya

1.      Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria: a.      Infeksi Menular Seksual (IMS): Seperti gonore, klamidia, sifilis, dan herpes genitalis. Penyebab: Kontak seksual tanpa pengaman dengan orang yang terinfeksi. Akibat: Infeksi saluran kemih, radang testis, infertilitas, dan risiko komplikasi yang lebih serius seperti sifilis tersier. b.     Disfungsi Ereksi (Impotensi): Ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi. Penyebab: Stres, kecemasan, masalah kesehatan (diabetes, penyakit jantung), dan efek samping obat-obatan. Akibat: Gangguan hubungan seksual, stres, dan depresi. c.      Kanker Prostat: Kanker yang terjadi pada kelenjar prostat. Penyebab: Penyebab pasti tidak diketahui, namun faktor usia, riwayat keluarga, dan gaya hidup (merokok) dapat meningkatkan risiko. Akibat: Gangguan buang air kecil, nyeri, dan jika tidak diobati dapat menyebar ke bagian tubuh lain. d.     Hipogonadisme: Kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup hormon testosteron. Penyebab: Kelainan genetik, infeksi, atau kerusakan pada testis. Akibat: Gangguan perkembangan seksual, infertilitas, dan perubahan fisik. e.      Varikokel: Pembengkakan pembuluh darah di sekitar testis. Penyebab: Tidak diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan aliran darah yang terganggu. Akibat: Nyeri, pembengkakan, dan dapat mempengaruhi kualitas sperma. f.        Orchitis: Peradangan pada testis. Penyebab: Infeksi virus atau bakteri, atau cedera. Akibat: Nyeri, bengkak, dan dapat menyebabkan infertilitas jika tidak segera diobati.   2.      Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita: a.      Infeksi Menular Seksual (IMS): Sama seperti pada pria, wanita juga dapat terinfeksi IMS seperti gonore, klamidia, sifilis, dan herpes genitalis. Penyebab: Kontak seksual tanpa pengaman. Akibat: Radang panggul, infertilitas, dan komplikasi kehamilan jika tidak segera diobati. b.     Penyakit Radang Panggul (PID): Infeksi pada organ reproduksi wanita (rahim, tuba falopi, ovarium). Penyebab: IMS yang tidak diobati. Akibat: Perih, nyeri saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan, dan infertilitas. c.      Endometriosis: Pertumbuhan jaringan endometrium (lapisan rahim) di luar rahim. Penyebab: Tidak diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan aliran darah yang terganggu. Akibat: Nyeri hebat, infertilitas, dan gangguan siklus menstruasi. d.     Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS): Gangguan hormon yang memengaruhi ovarium. Penyebab: Tidak diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan genetik, obesitas, dan gaya hidup. Akibat: Gangguan siklus menstruasi, infertilitas, jerawat, dan peningkatan risiko diabetes. e.      Mioma Uteri: Tumor jinak yang tumbuh pada dinding rahim. Penyebab: Tidak diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan hormon. Akibat: Pendarahan berat, nyeri saat menstruasi, dan infertilitas. f.        Kanker Serviks: Kanker yang terjadi pada leher rahim. Penyebab: Infeksi virus Human Papillomavirus (HPV). Akibat: Pendarahan abnormal, nyeri, dan jika tidak diobati dapat menyebar ke bagian tubuh lain. g.      Amenore: Tidak adanya menstruasi. Penyebab: Stress, gangguan hormon, atau masalah kesehatan lainnya. Akibat: Infertilitas, gangguan kesehatan mental, dan gangguan pertumbuhan.