apa isi konferensi asia di new delhi ?

Konferensi Asia di New Delhi, yang diadakan pada tanggal 20-23 Januari 1949, merupakan sebuah tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan persatuan negara-negara Asia. Konferensi ini memiliki tujuan utama untuk menyuarakan dukungan internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia yang saat itu masih menghadapi tantangan dari Belanda. Isi dan Tujuan Konferensi: * Dukungan untuk Kemerdekaan Indonesia: Fokus utama konferensi adalah memberikan dukungan moral dan politik bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Negara-negara peserta sepakat untuk mendesak Belanda agar segera mengakui kemerdekaan Indonesia. * Persatuan Negara-negara Asia: Konferensi ini juga bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kerjasama antar negara-negara Asia. Negara-negara Asia menyadari pentingnya bekerja sama untuk menghadapi tantangan bersama, seperti kolonialisme dan neo-kolonialisme. * Menolak Kolonialisme dan Imperialisme: Para peserta konferensi secara tegas menolak segala bentuk kolonialisme dan imperialisme. Mereka berkomitmen untuk membangun dunia yang bebas dari penjajahan dan eksploitasi. * Mendorong Kerjasama Ekonomi dan Budaya: Selain isu politik, konferensi juga membahas pentingnya kerjasama ekonomi dan budaya antar negara-negara Asia. Hal ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antar negara dan mempercepat pembangunan di kawasan Asia. Hasil Konferensi: Konferensi Asia di New Delhi menghasilkan beberapa resolusi penting, di antaranya: * Pengembalian Pemerintah RI ke Yogyakarta: Konferensi mendesak Belanda untuk segera mengembalikan pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta. * Pembentukan Pemerintah Sementara: Konferensi juga mendesak pembentukan pemerintah sementara yang memiliki kekuasaan penuh dalam urusan luar negeri sebelum tanggal 15 Maret 1949. * Penarikan Tentara Belanda: Belanda diminta untuk menarik seluruh pasukannya dari wilayah Indonesia. * Penyerahan Kedaulatan: Konferensi mendesak agar kedaulatan penuh diserahkan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling lambat tanggal 1 Januari 1950.