apa hubungan reformasi dengan runtuhnya USSR?

Halo Saida M, Kakak bantu jawab ya. Hubungan reformasi yang dilakukan Mikhail Gorbachev dengan runtuhnya USSR sangat berkaitan. Program reformasi yang dijalankan yakni glasnost, perestroika dan demokratisasi membuat banyak negara-negara di USSR yang memilih untuk memisahkan diri dari USSR dan membuat USSR mengalami perpecahan dan keruntuhan. Yuk pahami penjelasan berikut. USSR atau Union of Soviet Socialist Republics, atau yang dikenal sebagai Uni Soviet adalah negara sosialis yang pernah ada antara tahun 1922–1991 di Eurasia. USSR mulai mengalami perpecahan pada tahun 1991. Hal ini berawal dari serangkaian peristiwa yang melatarbelakanginya. Pada mulanya USSR pernah mengalami masa pemerintahan yang otoriter sampai pada pemerintahan yang menjunjung komunisme. Pemerintahan komunisme ini mampu membawa USSR menjadi negara industri. Namun hal itu belum terjamin, karena masih adanya keterpurukan ekonomi di USSR. Hingga akhirnya pada tahun 1985 Mikhail Gorbachev segera mencanangkan adanya reformasi di USSR untuk memperbaiki keadaan politik dan ekonomi yang mengalami penurunan pada saat itu. Mikhail Gorbachev mencanangkan berbagai program dalam reformasinya di USSR diantaranya Glasnost, Perestroika dan demokratisasi. Glasnost (keterbukaan) bermaksud untuk mendorong adanya dialog dan membuka pintu kritik terhadap USSR. Sedangkan perestroika ditujukan untuk memperkenalkan kebijakan pasar bebas bagi industri yang dikelola Pemerintah USSR. Terakhir, demokratisasi ini dilakukan dalam bidang politik dan ekonomi. Salah satu dampak demokratisasi ini ditandai dengan tumbuhnya nasionalisme etnis dalam negara-negara di USSR pada masa itu sehingga banyak negara-negara yang memilih untuk memisahkan diri dari USSR pada 8 Desember 1991. Sehingga Mikhail Gorbachev memutuskan pada tanggal 25 Desember 1991 untuk mengundurkan diri sebagai Presiden USSR. Akhirnya, USSR pun mengalami perpecahan. Semoga membantu.