Eren E

17 September 2024 00:15

Iklan

Eren E

17 September 2024 00:15

Pertanyaan

analisis struktur, karakteristik, dan ciri kebahasaan dari teks kolom eksposisi berikut ini

analisis struktur, karakteristik, dan ciri kebahasaan dari teks kolom eksposisi berikut ini

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

08

:

50

:

19

Klaim

3

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rendi R

Community

17 September 2024 13:13

Jawaban terverifikasi

<p>Teks yang disajikan dalam kolom "Pendidikan Karakter" adalah contoh dari teks eksposisi yang menjelaskan gagasan terkait pentingnya pendidikan karakter dalam kehidupan manusia. Berikut adalah analisis dari struktur, karakteristik, dan ciri kebahasaan teks tersebut:</p><p><strong>1. Struktur Teks Eksposisi</strong></p><p>a. <strong>Tesis (Pernyataan Pendapat)</strong><br>Teks ini dimulai dengan tesis atau pernyataan pendapat tentang pentingnya pendidikan karakter. Tesis tersebut menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu upaya penting untuk menghadapi tantangan pergeseran karakter di masa kini. Tesis ini terletak pada paragraf pertama, yang menyatakan bahwa pendidikan karakter bertujuan membentuk kemampuan individu untuk membuat keputusan baik-buruk serta mewujudkan kebahagiaan dalam hidup sehari-hari.</p><p>b. <strong>Rangkaian Argumen</strong><br>Setelah tesis, terdapat beberapa argumen yang memperkuat pernyataan awal. Beberapa argumen tersebut mencakup: - <strong>Peran sekolah sebagai </strong><i><strong>communities of character</strong></i>: Sekolah sebagai tempat pembentukan karakter melalui proses pendidikan formal dan nonformal. - <strong>Nilai karakter kebangsaan dan religius</strong>: Pendidikan karakter perlu mengandung nilai-nilai yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, serta nilai-nilai religius seperti menghargai perbedaan agama, kedamaian, dan cinta tanah air. - <strong>Nilai kemandirian</strong>: Pendidikan karakter juga harus mengajarkan siswa untuk mandiri, mengembangkan sikap percaya diri, disiplin, dan tanggung jawab. - <strong>Nilai solidaritas dan empati</strong>: Selain itu, nilai-nilai sosial seperti solidaritas, empati, antidisikriminasi, dan sikap tolong-menolong sangat penting untuk diajarkan.</p><p>c. <strong>Penegasan Ulang Pendapat</strong><br>Pada bagian akhir, teks menegaskan kembali pentingnya pendidikan karakter dengan menyatakan bahwa karakter itu bukan sekadar pengetahuan, tetapi juga harus diinternalisasikan dalam tindakan sehari-hari. Pendidikan karakter harus diarahkan pada terbentuknya manusia yang beriman, bertakwa, mandiri, dan berempati kepada sesama.</p><p><strong>2. Karakteristik Teks Eksposisi</strong></p><ul><li><strong>Objektif</strong>: Teks ini berusaha memberikan informasi yang bersifat informatif dan objektif, tanpa adanya unsur provokatif. Penulis menyampaikan ide-ide dan argumen tentang pendidikan karakter dengan tujuan memberikan penjelasan yang masuk akal kepada pembaca.</li><li><strong>Logis</strong>: Setiap argumen dalam teks disusun dengan logis dan terstruktur. Contohnya, pembahasan dimulai dari pengenalan konsep pendidikan karakter, kemudian diikuti dengan contoh nilai-nilai karakter yang harus dikembangkan.</li><li><strong>Memberi Penjelasan</strong>: Teks ini memberi penjelasan yang cukup mendalam terkait pendidikan karakter, dengan menyebutkan nilai-nilai yang harus ditekankan dan peran sekolah dalam proses tersebut.</li></ul><p><strong>3. Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Eksposisi</strong></p><ul><li><strong>Penggunaan Bahasa yang Formal</strong>: Bahasa yang digunakan dalam teks ini bersifat formal dan sesuai dengan gaya bahasa akademik. Tidak ada penggunaan kata-kata slang atau bahasa yang bersifat percakapan sehari-hari.</li><li><strong>Penggunaan Istilah Khusus</strong>: Teks ini menggunakan istilah yang berkaitan dengan pendidikan dan sosiologi, seperti "communities of character", "internalisasi", dan "pendidikan formal dan nonformal".</li><li><strong>Kalimat Deklaratif</strong>: Teks ini lebih banyak menggunakan kalimat deklaratif atau pernyataan untuk menyampaikan informasi atau gagasan, misalnya: "Pendidikan karakter merupakan suatu kebiasaan."</li><li><strong>Penggunaan Konjungsi Argumentatif</strong>: Teks ini menggunakan konjungsi argumentatif, seperti "karena", "oleh karena itu", dan "selain itu" untuk menghubungkan pernyataan atau alasan dalam argumen.</li><li><strong>Penggunaan Fakta dan Pendapat Ahli</strong>: Penulis juga menggunakan fakta yang didukung oleh pendapat ahli dalam bidang pendidikan untuk memperkuat argumen, seperti menyebutkan nilai-nilai karakter yang penting dan relevan.</li></ul><p><strong>Kesimpulan</strong></p><p>Teks eksposisi "Pendidikan Karakter" ini menggunakan struktur yang jelas dan runtut, terdiri dari tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang. Karakteristiknya mencerminkan sifat objektif, informatif, dan logis, dengan ciri-ciri kebahasaan yang formal, jelas, dan menggunakan istilah khusus yang sesuai dengan topik pendidikan. Penulis berhasil mengemukakan gagasan tentang pentingnya pendidikan karakter dengan baik melalui penyampaian argumen yang terstruktur dan menggunakan fakta yang relevan.</p>

Teks yang disajikan dalam kolom "Pendidikan Karakter" adalah contoh dari teks eksposisi yang menjelaskan gagasan terkait pentingnya pendidikan karakter dalam kehidupan manusia. Berikut adalah analisis dari struktur, karakteristik, dan ciri kebahasaan teks tersebut:

1. Struktur Teks Eksposisi

a. Tesis (Pernyataan Pendapat)
Teks ini dimulai dengan tesis atau pernyataan pendapat tentang pentingnya pendidikan karakter. Tesis tersebut menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu upaya penting untuk menghadapi tantangan pergeseran karakter di masa kini. Tesis ini terletak pada paragraf pertama, yang menyatakan bahwa pendidikan karakter bertujuan membentuk kemampuan individu untuk membuat keputusan baik-buruk serta mewujudkan kebahagiaan dalam hidup sehari-hari.

b. Rangkaian Argumen
Setelah tesis, terdapat beberapa argumen yang memperkuat pernyataan awal. Beberapa argumen tersebut mencakup: - Peran sekolah sebagai communities of character: Sekolah sebagai tempat pembentukan karakter melalui proses pendidikan formal dan nonformal. - Nilai karakter kebangsaan dan religius: Pendidikan karakter perlu mengandung nilai-nilai yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, serta nilai-nilai religius seperti menghargai perbedaan agama, kedamaian, dan cinta tanah air. - Nilai kemandirian: Pendidikan karakter juga harus mengajarkan siswa untuk mandiri, mengembangkan sikap percaya diri, disiplin, dan tanggung jawab. - Nilai solidaritas dan empati: Selain itu, nilai-nilai sosial seperti solidaritas, empati, antidisikriminasi, dan sikap tolong-menolong sangat penting untuk diajarkan.

c. Penegasan Ulang Pendapat
Pada bagian akhir, teks menegaskan kembali pentingnya pendidikan karakter dengan menyatakan bahwa karakter itu bukan sekadar pengetahuan, tetapi juga harus diinternalisasikan dalam tindakan sehari-hari. Pendidikan karakter harus diarahkan pada terbentuknya manusia yang beriman, bertakwa, mandiri, dan berempati kepada sesama.

2. Karakteristik Teks Eksposisi

  • Objektif: Teks ini berusaha memberikan informasi yang bersifat informatif dan objektif, tanpa adanya unsur provokatif. Penulis menyampaikan ide-ide dan argumen tentang pendidikan karakter dengan tujuan memberikan penjelasan yang masuk akal kepada pembaca.
  • Logis: Setiap argumen dalam teks disusun dengan logis dan terstruktur. Contohnya, pembahasan dimulai dari pengenalan konsep pendidikan karakter, kemudian diikuti dengan contoh nilai-nilai karakter yang harus dikembangkan.
  • Memberi Penjelasan: Teks ini memberi penjelasan yang cukup mendalam terkait pendidikan karakter, dengan menyebutkan nilai-nilai yang harus ditekankan dan peran sekolah dalam proses tersebut.

3. Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Eksposisi

  • Penggunaan Bahasa yang Formal: Bahasa yang digunakan dalam teks ini bersifat formal dan sesuai dengan gaya bahasa akademik. Tidak ada penggunaan kata-kata slang atau bahasa yang bersifat percakapan sehari-hari.
  • Penggunaan Istilah Khusus: Teks ini menggunakan istilah yang berkaitan dengan pendidikan dan sosiologi, seperti "communities of character", "internalisasi", dan "pendidikan formal dan nonformal".
  • Kalimat Deklaratif: Teks ini lebih banyak menggunakan kalimat deklaratif atau pernyataan untuk menyampaikan informasi atau gagasan, misalnya: "Pendidikan karakter merupakan suatu kebiasaan."
  • Penggunaan Konjungsi Argumentatif: Teks ini menggunakan konjungsi argumentatif, seperti "karena", "oleh karena itu", dan "selain itu" untuk menghubungkan pernyataan atau alasan dalam argumen.
  • Penggunaan Fakta dan Pendapat Ahli: Penulis juga menggunakan fakta yang didukung oleh pendapat ahli dalam bidang pendidikan untuk memperkuat argumen, seperti menyebutkan nilai-nilai karakter yang penting dan relevan.

Kesimpulan

Teks eksposisi "Pendidikan Karakter" ini menggunakan struktur yang jelas dan runtut, terdiri dari tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang. Karakteristiknya mencerminkan sifat objektif, informatif, dan logis, dengan ciri-ciri kebahasaan yang formal, jelas, dan menggunakan istilah khusus yang sesuai dengan topik pendidikan. Penulis berhasil mengemukakan gagasan tentang pentingnya pendidikan karakter dengan baik melalui penyampaian argumen yang terstruktur dan menggunakan fakta yang relevan.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Cermati teks berikut! Semangat gotong royong Saat ini masyarakat tengah menghadapi cuaca ekstrim akibat musim pancaroba. Musim pancaroba adalah perallihan dari musim panas ke musim hujan, seperti terjadinya hujan deras yang disertai dengan petir dan angin kencang. Kondisi tersebut terjadi di berbagai daerah di indonesia. Bahkan ada beberapa daerah yang dilanda angin puting beliung. Bersyukur kejadian tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa walaupun kerugian materi yang diderita cukup besar. Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak. Peran para pemuka agama juga cukup besar bagi warga yang terkena bencana, mereka memberikan bimbingan mental atau nasehat agar warga tetap tabah dan tidak patah semangat dalam menghadapi bencana tersebut. Mereka memotivasi warga agar dapat menghadapi bencana tersebut agar dapat bangkit dan segera melakukan tindakan- tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan ke kondisi semula atau bahkan menjadi lebih baik. Pihak pemerintah daerah juga melakukan berbagai upaya pertolongan, seperti pendirian posko pengungsian dan dapur umum serta penyediaan tenaga medis dan tenaga SAR untuk membantu warga yang terdampak. Pemerintah juga segera memperbaiki sarana dan prasarana umum yang rusak serta menyediakan bantuan untuk rekonstruksi rumah warga yang rusak. Berkat partisipasi dan tindakan cepat dari berbagai pihak tersebut, proses pemulihan lokasi bencana dapat berjalan dengan baik dan lancar. Wargapun dapat kembali beraktifitas seperti semula Berdasarkan teks semangat gotong royong, perhatikan paragraf pertama pada kalimat "Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak." Kalimat tersebut merupakan contoh dari tindakan sosial yaitu..... A. tindakan afektif B. tradisional C. berorientasi nilai D. rasional instrumental E. insidental

57

0.0

Jawaban terverifikasi