analisa dampak positif dan negatif dari kebijakan politik etis (trilogi van de venteer)!

Halo Venny S, Kakak bantu jawab ya. Jadi, Dampak positifnya ialah munculnya kalangan terdidik, terbangun saluran irigasi, dan terjadinya perpindahan penduduk dari wilayah yang padat di Jawa ke Sumatera. Sedangkan dampak negatifnya ialah Irigasi ditujukan hanya untuk mengairi sawah dan ladang milik swasta dan pemerintah Belanda, diskriminasi pendidikan, dan rakyat yang dipindahkan hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada perkebunan Belanda. Yuk pahami penjelasan berikut. Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral menyejahterakan penduduk Hindia Belanda (Indonesia) sebab telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat dan kerajaan Belanda. Pemikiran politik etis ini merupakan kritik terhadap penerapan politik tanam paksa di Indonesia yang dipelopori oleh Pieter Brooshooft dan C Th van Deventer. Kebijakan Politik Etis dituangkan dalam program Trias van Deventer yang meliputi: 1. Irigasi (pengairan) yaitu pembangunan dan prasarana pengairan. 2. Imigrasi yaitu mengajak penduduk untuk transmigrasi. 3. Edukasi yaitu membangun sarana pendidikan dan pengajaran. Setelah Politik Etis diterapkan, dapat terlihat dampak positif dan negatif atas penerapan politik etis tersebut. Dampak positif politik etis, yaitu : 1. Munculnya kalangan terdidik dari rakyat Indonesia, 2. Terbangunnya saluran irigasi, yang memungkinan adanya pengairan di tanah pertanian dan perkebunan sehingga dapat ditanami meskipun saat musim kering. Irigasi ini pun membuat produksi pertanian dan perkebunan meningkat. 3. Terjadi perpindahan penduduk dari wilayah yang padat di Jawa ke Sumatera dalam proses transmigrasi. Sedangkan dampak negatif politik etis akibat penyimpangan-penyimpangan dalam kebijakan politik etis itu sendiri, yaitu : 1. Irigasi yang awalnya sebagai pembangunan dan prasarana pengairan, seharusnya untuk mengairi lahan pertanian atau perkebunan rakyat, tetapi nyatanya tidak. Irigasi yang sudah diperbaiki dan dibangun ditujukan untuk mengairi sawah dan ladang milik swasta dan pemerintah Belanda. Dampaknya, terdapat jurang pemisah antara perekonomian, perkebunan milik swasta atau pemerintah dengan rakyat. 2. Edukasi , meskipun pemerintah Belanda telah mendirikan sekolah-sekolah untuk kaum pribumi ternyata didalamnya terjadi diskriminasi. Pendidikan yang dibuka hanya diperuntukkan untuk anak pegawai dan orang berada saja, sementara yang berpendapatan kecil tidak diperbolehkan sekolah. 3. Imigrasi, yang pada awalnya bertujuan untuk mengajak penduduk untuk melakukan transmigrasi ternyata kenyataannya rakyat ditempatkan di daerah-daerah perkebunan yang dikembangkan Belanda. Mereka diminta Belanda untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada perkebunan Belanda. Semoga membantu.