Rosie. R

27 Februari 2022 12:56

Iklan

Iklan

Rosie. R

27 Februari 2022 12:56

Pertanyaan

3. Untuk memahami gejala-gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat pada masa penjajahan, seorang sosiolog memerlukan ilmu bantu yang lain yaitu sejarah. Coba Anda tuliskan contoh gejala-gejala sosial tersebut lalu gunakan teori sosiologi yang tepat untuk membahasnya!


1rb+

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

M. Khabib

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

01 Maret 2022 06:03

Jawaban terverifikasi

Hallo kak Rosie, kakak bantu jawab ya ! Jawabannya adalah : Gejala-gejala sosial yang muncul pada masa penjajahan mulai dari masalah sosial, konflik, dan lain sebagainya. Misalnya seperti gerakan yang dilakukan oleh Ibu Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan bagi kaum perempuan. Kemudian konflik dengan negara penjajah hingga konflik dengan masyarakat sendiri seperti pemberontakan G30S PKI. Berbagai gejala sosial tersebut dapat dikaji dengan menggunakan teori konflik sosial. Yuk, simak pembahasan berikut ! Gejala sosial dapat dikatakan sebagai peristiwa-peristiwa yang terjadi oleh manusia, baik secara individu maupun secara kelompok. Gejala sosial muncul dari berbagai fenomena maupun masalah sosial, baik masalah yang berasal dari individu maupun masalah yang berasal dari kelompok sosial. Pada masa penjajahan dahulu banyak muncul gejala-gejala sosial di masyarakat, mulai dari masalah sosial, konflik, dan lain sebagainya. Dalam membahas gejala tersebut dapat menggunakan dengan salah satu teori sosiologi yaitu teori konflik. Menurut teori ini gejala sosial seperti masalah sosial muncul dari berbagai macam konflik sosial, yaitu konflik kelas, konflik etnis dan konflik gender. Seperti yang kita ketahui pada masa penjajahan terjadi berbagai macam konflik mulai dari konflik dengan negara penjajah hingga konflik dengan masyarakat sendiri seperti pemberontakan G30S PKI. Selain itu dalam teori ini terdapat dua perspektif, yaitu teori Marxis dan teori Non-Marxis. Teori Marxis terjadi karena adanya ketidaksetaraan dalam kelas sosial. Oleh karena itu, Teori Marxis muncul untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul akibat ketidaksetaraan tersebut. Misalnya seperti gerakan yang dilakukan oleh Ibu Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan bagi kaum perempuan. Berbeda dengan Teori Marxis, teori Non-Marxis berfokus pada konflik antarkelompok sosial di masyarakat. Konflik tersebut disebabkan oleh kepentingan yang berbeda antara satu kelompok dengan yang lain. Misalnya seperti konflik masyarakat Indonesia dengan negara penjajah. Dimana para negara penjajah memiliki kepentingan dalam menguasai SDA milik Indonesia, sementara masyarakat Indonesia memiliki kepentingan untuk memperjuangkan tanah kelahiran serta kemerdekaan negara Indonesia. Terima kasih sudah bertanya dan mengunakan Roboguru, semoga membantu ya !


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis

Dapatkan akses pembahasan sepuasnya
tanpa batas dan bebas iklan!

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Pada suatu masyarakat akan dilakukan upaya peningkatan penghasilan ekonomi masyarakat dengan memberdayakan enceng gondok yang banyak ditemui di daerah tersebut menjadi berbagai jenis kerajinan. Masyarakat yang telah mengetahui manfaat dan potensi ekonomi dari enceng gondok, kemudian diarahkan untuk menjadikan aktivitas kerajinan tersebut sebagai salah satu kegiatan utama dalam menopang kehidupan masyarakat bersangkutan. Tahapan yang ada dalam perencanaan program pemberdayaan komunitas pada ilustrasi tersebut adalah .... a. protecting b. harnessing c. understanding d. awakening e. using

118

0.0

Jawaban terverifikasi