2. Pada abad XIX Kota Greenwich di Benua Eropa ditetapkan sebagai titik lokasi awal perhitungan waktu atau disebut Greenwich Mean Time (GMT). Garis khayal yang melalui Kota Greenwich dinyatakan sebagai garis bujur 0°. Penentuan tersebut dilatarbelakangi oleh... a. luas wilyah Benua Eropa yang sempit b. perkembangan teknologi di Benua Asia c. dominasi kekuatan kolonial bangsa Inggris d. kesepakatan negara-negara seluruh dunia

Jawaban: d.kesepakatan negara-negara seluruh dunia Penjelasan : Penentuan kota Greenwich di Benua Eropa sebagai titik lokasi awal perhitungan waktu atau GMT (Greenwich Mean Time) didasari oleh kesepakatan negara-negara seluruh dunia. Pada abad ke-19, terdapat kebutuhan untuk menetapkan standar waktu yang dapat digunakan secara universal. Sebelumnya, setiap kota atau wilayah memiliki waktu lokalnya sendiri yang ditentukan berdasarkan posisi matahari di lokasi tersebut. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam koordinasi waktu antar negara. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan suatu garis referensi yang dapat dijadikan patokan untuk menetapkan waktu standar pada setiap wilayah. Garis meridian nol atau garis bujur 0°, yang melalui kota Greenwich di Benua Eropa, dipilih sebagai garis acuan internasional. Pemilihan Greenwich sebagai titik 0° ini didasarkan pada dominasi kekuatan kolonial bangsa Inggris pada saat itu. Namun, lebih dari itu, penentuan GMT juga melibatkan negara-negara lain yang setuju untuk mengadopsi dan menggunakan waktu standar yang sama. Kesepakatan ini memungkinkan koordinasi waktu yang lebih baik dalam berbagai aktivitas internasional, seperti pelayaran, perdagangan, dan telekomunikasi. Selain itu, GMT juga menjadi dasar bagi zona waktu yang terus dikembangkan untuk memperhatikan perbedaan waktu di seluruh dunia. Jadi, penentuan Greenwich sebagai titik lokasi awal perhitungan waktu didasari oleh kesepakatan negara-negara seluruh dunia dalam rangka menciptakan standar waktu yang universal.