2. Bacalah dengan seksama wacana berikut! Acapkali kita membaca pemberitaan tentang proses rekrutmen pegawai di kantor pemerintahan maupun swasta yang tidak memenuhi asas kesetaraan. Misalnya pelaksanaan tes alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dikecam oleh Gerak Perempuan dan KOMPAKS (Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual) karena pada beberapa tes dan pertanyaan tidak etis yang bernuansa seksis, mengandung bias agama, bias rasisme, dan diskriminatif. Mulai dari pertanyaan soal status perkawinan, hasrat seksual, kesediaan menjadi istri kedua, hingga apa saja yang dilakukan pegawai ketika menjalin hubungan. (Sumbe rujukan: https://nasional.tempo.co/read/1460348/gerak-perempuan-kecam-soal-tes-pegawai-kpk-yangbias-agama-dan-seksisme) Berdasarkan wacana diatas, kemukakan analisis Anda mengenai: a) Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antar kelompok yang terkandung pada wacana diatas. b) Ungkapkan analisis Anda mengenai hubungan antar kelompok yang dipengaruhi oleh faktor seksisme

<p>a) Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antar kelompok yang terkandung pada wacana tentang rekrutmen pegawai di kantor pemerintahan maupun swasta yang tidak memenuhi asas kesetaraan meliputi:</p><ol><li><strong>Kekurangan etika</strong>: Tes dan pertanyaan yang tidak etis yang bernuansa seksis, mengandung kesedaran agama, rasisme, dan diskriminatif</li><li><strong>Bias agama</strong>: Pertanyaan soal status perkawinan yang menunjukkan kekurangan etika dan tidak memperhatikan agama</li><li><strong>Kekurangan privasi</strong>: Pertanyaan tentang hasrat seksual dan kesediaan menjadi istri kedua mengakui kekurangan privasi pada pengujian</li></ol><p>&nbsp;</p><p>b) Hubungan antar kelompok yang dipengaruhi oleh faktor seksisme meliputi:</p><ol><li><strong>Kelompokkan berdasarkan kesetaraan</strong>: Kepolisian dan masyarakat mengkategorikan individu berdasarkan tingkat kesetaraan dan keakraban etika, seperti pelaku lainnya yang memiliki kewarganegaraan, agama, atau rasisme</li><li><strong>Kelompokkan berdasarkan posisi sosial</strong>: Dalam proses rekrutmen, kelompokan berdasarkan posisi sosial, seperti pekerja, pelaku, atau pemilih, yang mempengaruhi bagaimana kandidat dihargai dan dipertimbangkan</li><li><strong>Kelompokkan berdasarkan norma dan nilai</strong>: Norma dan nilai yang dipegang oleh masyarakat mempengaruhi bagaimana kandidat dihargai dan dipertimbangkan, seperti kesediaan menjadi istri kedua atau menjawab pertanyaan tentang status perkawinan</li></ol>