Padila T

21 November 2023 07:20

Iklan

Padila T

21 November 2023 07:20

Pertanyaan

18. Dua orang rekan kerja bersaing untuk dipromosikan sebagai kepala cabang kantor baru akibat persaingan tersebut keduanya tidak saling bertegur sapa dan tidak mau bekerja sama. Menurut Soerjono Soekanto, ilustrasi tersebut merupakan contoh konflik...

18. Dua orang rekan kerja bersaing untuk dipromosikan sebagai kepala cabang kantor baru akibat persaingan tersebut keduanya tidak saling bertegur sapa dan tidak mau bekerja sama. Menurut Soerjono Soekanto, ilustrasi tersebut merupakan contoh konflik...

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

02

:

22

:

23

Klaim

28

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Erwin A

Community

24 November 2023 05:27

Jawaban terverifikasi

<p>Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu proses sosial di antara beberapa orang, di mana satu di antara satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain, dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya dengan cara yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.</p><p>Berdasarkan ilustrasi tersebut, dua orang rekan kerja tersebut memiliki tujuan yang saling bertentangan, yaitu untuk menjadi kepala cabang kantor baru. Hal ini menyebabkan mereka saling bersaing dan berusaha untuk menyingkirkan satu sama lain. Persaingan tersebut disertai dengan ancaman dan kekerasan, yaitu dengan tidak saling bertegur sapa dan tidak mau bekerja sama.</p><p>Oleh karena itu, ilustrasi tersebut merupakan contoh konflik <strong>persaingan</strong>. Konflik persaingan adalah konflik yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu yang sama. Dalam hal ini, kedua rekan kerja tersebut bersaing untuk mendapatkan posisi kepala cabang kantor baru.</p><p>Konflik persaingan dapat berdampak negatif bagi organisasi, yaitu dapat menurunkan produktivitas kerja, meningkatkan ketidakpuasan karyawan, dan merusak hubungan kerja. Oleh karena itu, konflik persaingan perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih besar.</p><p>Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola konflik persaingan:</p><ul><li><strong>Komunikasi</strong>. Komunikasi yang terbuka dan jujur antara kedua pihak yang berkonflik dapat membantu mereka untuk memahami posisi masing-masing dan mencari solusi yang win-win solution.</li><li><strong>Mediasi</strong>. Mediasi dapat membantu kedua pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan konflik secara damai dan konstruktif.</li><li><strong>Otoritas</strong>. Dalam beberapa kasus, otoritas organisasi dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik persaingan.</li></ul><p>Dengan mengelola konflik persaingan dengan baik, organisasi dapat mencegah dampak negatif yang ditimbulkan oleh konflik tersebut.</p>

Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu proses sosial di antara beberapa orang, di mana satu di antara satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain, dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya dengan cara yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.

Berdasarkan ilustrasi tersebut, dua orang rekan kerja tersebut memiliki tujuan yang saling bertentangan, yaitu untuk menjadi kepala cabang kantor baru. Hal ini menyebabkan mereka saling bersaing dan berusaha untuk menyingkirkan satu sama lain. Persaingan tersebut disertai dengan ancaman dan kekerasan, yaitu dengan tidak saling bertegur sapa dan tidak mau bekerja sama.

Oleh karena itu, ilustrasi tersebut merupakan contoh konflik persaingan. Konflik persaingan adalah konflik yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu yang sama. Dalam hal ini, kedua rekan kerja tersebut bersaing untuk mendapatkan posisi kepala cabang kantor baru.

Konflik persaingan dapat berdampak negatif bagi organisasi, yaitu dapat menurunkan produktivitas kerja, meningkatkan ketidakpuasan karyawan, dan merusak hubungan kerja. Oleh karena itu, konflik persaingan perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih besar.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola konflik persaingan:

  • Komunikasi. Komunikasi yang terbuka dan jujur antara kedua pihak yang berkonflik dapat membantu mereka untuk memahami posisi masing-masing dan mencari solusi yang win-win solution.
  • Mediasi. Mediasi dapat membantu kedua pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan konflik secara damai dan konstruktif.
  • Otoritas. Dalam beberapa kasus, otoritas organisasi dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik persaingan.

Dengan mengelola konflik persaingan dengan baik, organisasi dapat mencegah dampak negatif yang ditimbulkan oleh konflik tersebut.


Iklan

Atriansyah A

10 Desember 2023 15:57

<p>Arti anisa</p>

Arti anisa


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

(1) Memberikan kasih sayang penuh kepada anak (2) Menanamkan perilaku bertang gungjawab pada setiap generasi (3) Menghargai hak demokrasi setiap warga (4). Membimbing genarasi untuk menjalankan keyakinan yang dianutnya Fungsi lembaga agama terdapat pada nomor .... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

110

0.0

Jawaban terverifikasi