132.Berikut ini merupakan hubungan antara sikap primordial dan etnosentris yang muncul pada masyarakat yang majemuk yaitu …. (A) Etnosentrisme menimbulkan sikap para anggotanya memperkuat kedudukan kelompoknya (B) Sikap primordial yang berlebihan cenderung menimbulkan sikap etnosentris di masyarakat (C) Sikap etnosentrisme muncul ketika sikap primordial yang ditunjukkan setiap kelompok sosial berinteraksi secara asosiatif di masyarakat (D) Sikap rendah diri dari anggota kelompok menimbulkan primordialisme dan etnosentrisme (E) Kelompok sosial yang terbuka membuat seseorang bersikap etnosentris terhadap budayanya

Jawabannya adalah B. Sikap primordial yang berlebihan cenderung menimbulkan sikap etnosentris di masyarakat. Pembahasan konsep. Poin pada soal berkaitan dengan materi masyarakat majemuk. Mayarakat majemuk adalah kehidupan masyarakat berkelompok-kelompok yang berdampingan secara fisik, tetapi mereka terpisah-pisah karena perbedaan sosial dan tidak tergabung dalam sebuah unit politik. Sehingga adanya masyarakat majemuk memiliki banyak perbedaan dalam kehidupan sosialnya yang meliputi agama, ras, suku, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu masyarakat majemuk memiliki banyak kebudayaan dan nilai yang dipegang teguh yang menjadikan munculnya sikap primordialisme dan etnosentrisme. Sikap primordialisme adalah suatu pandangan terhadap ras, agama, suku, jenis kelamin, dan sebagainya yang melekat dalam diri individu sejak lahir. Artinya primordialisme ini berkaitan dengan nilai-nilai yang berkembang dalam diri individu yang dipegang teguh dan menjadi pedoman dalam bertindak dan bertingkahlaku. Sementara pada sikap etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai sosial dan standar budaya sendiri. Artinya sikap etnosentrisme ini berkaitan dengan adanya sikap meremehkan budaya atau kelompok lain, dan menganggap kelompok atau budayanya lebih baik. Kedua sikap tersebut dimiliki oleh masyarakat yang memiliki kemajemukan, sehingga kedua sikap tersebut saling berkaitan. Karena adanya sikap primordialisme akan memicu munculnya sikap fanatisme atau mempercayai secara berlebihan terhadap suatu nilai atau budaya, yang memicu munculnya sikap etnosentrisme dan menganggap bahwa nilai atau kebudayaannya lebih baik. Sikap tersebut dapat membawa dampak negatif berupa konfik antarkelompok yang berbeda.