Kanaya P

04 September 2023 13:26

Iklan

Kanaya P

04 September 2023 13:26

Pertanyaan

1. Jelaskan dinamika perkembangan Pancasila sejak diperkenalkan sebagai dasar negara Indonesia hingga saat ini. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dan evolusi nilai-nilai Pancasila? 2. Bagaimana Pancasila menghadapi tantangan dan perubahan sosial- politik dalam konteks Indonesia yang semakin global dan multikultural? Berikan contoh konkret untuk mendukung argumen Anda. tulungg akuu teman" tercinta πŸ˜”πŸ€

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

19

:

18

:

46

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

30 April 2024 04:49

Jawaban terverifikasi

<p><strong>1. Dinamika Perkembangan Pancasila:</strong></p><p>Sejak diperkenalkan sebagai dasar negara Indonesia pada tahun 1945, Pancasila telah mengalami berbagai dinamika perkembangan sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dan evolusi nilai-nilai Pancasila meliputi:</p><p><strong>Perubahan Politik:</strong> Pancasila telah mengalami interpretasi dan penafsiran yang berbeda seiring perubahan rezim politik di Indonesia. Setiap rezim memiliki pandangan yang berbeda tentang nilai-nilai Pancasila, yang mempengaruhi cara mereka menerapkan dan menafsirkan Pancasila dalam kebijakan dan praktik pemerintahan.</p><p><strong>Perubahan Sosial dan Budaya:</strong> Perubahan dalam struktur sosial dan budaya masyarakat Indonesia juga mempengaruhi pengertian dan aplikasi Pancasila. Nilai-nilai seperti persatuan, toleransi, dan keadilan sosial terus beradaptasi dengan dinamika sosial dan budaya yang berkembang.</p><p><strong>Pengaruh Globalisasi:</strong> Globalisasi membawa perubahan dalam pola pikir dan nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat Indonesia. Pancasila harus menghadapi tantangan dalam mempertahankan relevansinya di tengah pengaruh budaya dan ideologi asing yang masuk ke Indonesia.</p><p><strong>Tuntutan Demokratisasi:</strong> Demokratisasi di Indonesia telah mempengaruhi pemahaman dan pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara. Masyarakat lebih aktif dalam menuntut penerapan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan berpendapat dalam bingkai Pancasila.</p><p><strong>2. Tantangan dan Perubahan Sosial-Politik:</strong></p><p>Pancasila menghadapi sejumlah tantangan dan perubahan sosial-politik dalam konteks Indonesia yang semakin global dan multikultural. Contoh konkretnya adalah:</p><p><strong>Tantangan Globalisasi:</strong> Dengan arus informasi yang cepat dan pengaruh budaya luar yang masuk, Pancasila harus mampu mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya sambil tetap terbuka terhadap ide dan nilai baru yang sesuai dengan konteks global.</p><p><strong>Multikulturalisme:</strong> Indonesia adalah negara dengan beragam suku, agama, dan budaya. Pancasila harus menjadi kerangka yang mampu mengakomodasi keberagaman ini dengan mempromosikan persatuan dalam keragaman.</p><p><strong>Ekstremisme dan Radikalisme:</strong> Di tengah dinamika sosial-politik yang kompleks, Pancasila harus menghadapi tantangan dari kelompok-kelompok ekstremis yang mencoba menggantikan nilai-nilai Pancasila dengan ideologi yang lebih radikal.</p>

1. Dinamika Perkembangan Pancasila:

Sejak diperkenalkan sebagai dasar negara Indonesia pada tahun 1945, Pancasila telah mengalami berbagai dinamika perkembangan sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dan evolusi nilai-nilai Pancasila meliputi:

Perubahan Politik: Pancasila telah mengalami interpretasi dan penafsiran yang berbeda seiring perubahan rezim politik di Indonesia. Setiap rezim memiliki pandangan yang berbeda tentang nilai-nilai Pancasila, yang mempengaruhi cara mereka menerapkan dan menafsirkan Pancasila dalam kebijakan dan praktik pemerintahan.

Perubahan Sosial dan Budaya: Perubahan dalam struktur sosial dan budaya masyarakat Indonesia juga mempengaruhi pengertian dan aplikasi Pancasila. Nilai-nilai seperti persatuan, toleransi, dan keadilan sosial terus beradaptasi dengan dinamika sosial dan budaya yang berkembang.

Pengaruh Globalisasi: Globalisasi membawa perubahan dalam pola pikir dan nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat Indonesia. Pancasila harus menghadapi tantangan dalam mempertahankan relevansinya di tengah pengaruh budaya dan ideologi asing yang masuk ke Indonesia.

Tuntutan Demokratisasi: Demokratisasi di Indonesia telah mempengaruhi pemahaman dan pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara. Masyarakat lebih aktif dalam menuntut penerapan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan berpendapat dalam bingkai Pancasila.

2. Tantangan dan Perubahan Sosial-Politik:

Pancasila menghadapi sejumlah tantangan dan perubahan sosial-politik dalam konteks Indonesia yang semakin global dan multikultural. Contoh konkretnya adalah:

Tantangan Globalisasi: Dengan arus informasi yang cepat dan pengaruh budaya luar yang masuk, Pancasila harus mampu mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya sambil tetap terbuka terhadap ide dan nilai baru yang sesuai dengan konteks global.

Multikulturalisme: Indonesia adalah negara dengan beragam suku, agama, dan budaya. Pancasila harus menjadi kerangka yang mampu mengakomodasi keberagaman ini dengan mempromosikan persatuan dalam keragaman.

Ekstremisme dan Radikalisme: Di tengah dinamika sosial-politik yang kompleks, Pancasila harus menghadapi tantangan dari kelompok-kelompok ekstremis yang mencoba menggantikan nilai-nilai Pancasila dengan ideologi yang lebih radikal.


Iklan

Salsabila M

Community

22 Juni 2024 13:15

Jawaban terverifikasi

<p>1. Dinamika Perkembangan Pancasila</p><p><strong>Sejak Diperkenalkan hingga Kini:</strong></p><p><strong>1. Era Perumusan (1945):</strong></p><ul><li>Pancasila pertama kali diperkenalkan pada sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) oleh Soekarno pada 1 Juni 1945.</li><li>Setelah berbagai perdebatan dan penyesuaian, rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara dalam Piagam Jakarta, yang kemudian mengalami perubahan pada sila pertama untuk menghormati berbagai kelompok agama di Indonesia.</li></ul><p><strong>2. Era Orde Lama (1945-1966):</strong></p><ul><li>Di bawah pemerintahan Soekarno, Pancasila dijadikan dasar ideologi dan politik negara.</li><li>Pancasila sering dikaitkan dengan ideologi Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) dalam upaya Soekarno untuk mempersatukan berbagai kekuatan politik di Indonesia.</li></ul><p><strong>3. Era Orde Baru (1966-1998):</strong></p><ul><li>Pancasila diformalkan secara ketat sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh Presiden Suharto.</li><li>Melalui P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), pemerintah melakukan sosialisasi intensif, namun seringkali digunakan sebagai alat politik untuk menekan oposisi.</li></ul><p><strong>4. Era Reformasi (1998-sekarang):</strong></p><ul><li>Setelah jatuhnya Suharto, terdapat kebebasan yang lebih besar dalam mengekspresikan dan menginterpretasikan Pancasila.</li><li>Pancasila tetap dijadikan dasar negara namun dalam konteks demokratisasi yang lebih luas dan plural.</li></ul><p><strong>Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan dan Evolusi Nilai-Nilai Pancasila:</strong></p><ul><li><strong>Perubahan Politik:</strong> Transisi dari Orde Lama ke Orde Baru dan kemudian ke era Reformasi membawa perubahan besar dalam penafsiran dan penerapan Pancasila.</li><li><strong>Perubahan Sosial dan Ekonomi:</strong> Urbanisasi, globalisasi, dan perkembangan teknologi mengubah cara masyarakat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.</li><li><strong>Tantangan Ideologis:</strong> Munculnya berbagai ideologi dan gerakan, baik dari dalam maupun luar negeri, menantang penerapan Pancasila.</li><li><strong>Pendidikan dan Sosialisasi:</strong> Cara Pancasila diajarkan dan disosialisasikan kepada generasi muda berpengaruh besar pada bagaimana nilai-nilai tersebut dipahami dan diinternalisasi.</li></ul><p>2. Tantangan dan Adaptasi Pancasila dalam Konteks Global dan Multikultural</p><p><strong>Tantangan:</strong></p><ul><li><strong>Globalisasi:</strong> Meningkatnya pengaruh budaya dan nilai-nilai global sering kali berbenturan dengan nilai-nilai lokal dan nasional yang terkandung dalam Pancasila.</li><li><strong>Multikulturalisme:</strong> Keberagaman etnis, agama, dan budaya di Indonesia memerlukan penafsiran Pancasila yang inklusif dan mampu merangkul semua kelompok.</li><li><strong>Radikalisme dan Ekstremisme:</strong> Tantangan dari kelompok-kelompok yang menginginkan penerapan ideologi yang berbeda dari Pancasila, seperti ideologi agama yang ekstrem.</li></ul><p><strong>Adaptasi dan Contoh Konkret:</strong></p><p><strong>Pendidikan Pancasila:</strong> Di era reformasi, kurikulum pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah diperbarui untuk lebih relevan dengan konteks modern dan menekankan pada nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan hak asasi manusia.</p><p><strong>Gerakan Kebhinekaan:</strong> Gerakan seperti "Bhinneka Tunggal Ika" yang dipromosikan oleh berbagai lembaga pemerintah dan non-pemerintah untuk menguatkan persatuan dalam keberagaman.</p><p><strong>Penanganan Konflik Sosial:</strong> Contoh konkret adalah bagaimana pemerintah dan masyarakat adat bekerja sama dalam menyelesaikan konflik antar suku di Papua, menggunakan prinsip-prinsip Pancasila untuk mencapai perdamaian dan keadilan sosial.</p><p><strong>Dialog Lintas Agama:</strong> Forum-forum dialog lintas agama yang digagas oleh organisasi seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan beragama sesuai dengan sila pertama Pancasila.</p><p>&nbsp;</p>

1. Dinamika Perkembangan Pancasila

Sejak Diperkenalkan hingga Kini:

1. Era Perumusan (1945):

  • Pancasila pertama kali diperkenalkan pada sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) oleh Soekarno pada 1 Juni 1945.
  • Setelah berbagai perdebatan dan penyesuaian, rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara dalam Piagam Jakarta, yang kemudian mengalami perubahan pada sila pertama untuk menghormati berbagai kelompok agama di Indonesia.

2. Era Orde Lama (1945-1966):

  • Di bawah pemerintahan Soekarno, Pancasila dijadikan dasar ideologi dan politik negara.
  • Pancasila sering dikaitkan dengan ideologi Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) dalam upaya Soekarno untuk mempersatukan berbagai kekuatan politik di Indonesia.

3. Era Orde Baru (1966-1998):

  • Pancasila diformalkan secara ketat sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh Presiden Suharto.
  • Melalui P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), pemerintah melakukan sosialisasi intensif, namun seringkali digunakan sebagai alat politik untuk menekan oposisi.

4. Era Reformasi (1998-sekarang):

  • Setelah jatuhnya Suharto, terdapat kebebasan yang lebih besar dalam mengekspresikan dan menginterpretasikan Pancasila.
  • Pancasila tetap dijadikan dasar negara namun dalam konteks demokratisasi yang lebih luas dan plural.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan dan Evolusi Nilai-Nilai Pancasila:

  • Perubahan Politik: Transisi dari Orde Lama ke Orde Baru dan kemudian ke era Reformasi membawa perubahan besar dalam penafsiran dan penerapan Pancasila.
  • Perubahan Sosial dan Ekonomi: Urbanisasi, globalisasi, dan perkembangan teknologi mengubah cara masyarakat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
  • Tantangan Ideologis: Munculnya berbagai ideologi dan gerakan, baik dari dalam maupun luar negeri, menantang penerapan Pancasila.
  • Pendidikan dan Sosialisasi: Cara Pancasila diajarkan dan disosialisasikan kepada generasi muda berpengaruh besar pada bagaimana nilai-nilai tersebut dipahami dan diinternalisasi.

2. Tantangan dan Adaptasi Pancasila dalam Konteks Global dan Multikultural

Tantangan:

  • Globalisasi: Meningkatnya pengaruh budaya dan nilai-nilai global sering kali berbenturan dengan nilai-nilai lokal dan nasional yang terkandung dalam Pancasila.
  • Multikulturalisme: Keberagaman etnis, agama, dan budaya di Indonesia memerlukan penafsiran Pancasila yang inklusif dan mampu merangkul semua kelompok.
  • Radikalisme dan Ekstremisme: Tantangan dari kelompok-kelompok yang menginginkan penerapan ideologi yang berbeda dari Pancasila, seperti ideologi agama yang ekstrem.

Adaptasi dan Contoh Konkret:

Pendidikan Pancasila: Di era reformasi, kurikulum pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah diperbarui untuk lebih relevan dengan konteks modern dan menekankan pada nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan hak asasi manusia.

Gerakan Kebhinekaan: Gerakan seperti "Bhinneka Tunggal Ika" yang dipromosikan oleh berbagai lembaga pemerintah dan non-pemerintah untuk menguatkan persatuan dalam keberagaman.

Penanganan Konflik Sosial: Contoh konkret adalah bagaimana pemerintah dan masyarakat adat bekerja sama dalam menyelesaikan konflik antar suku di Papua, menggunakan prinsip-prinsip Pancasila untuk mencapai perdamaian dan keadilan sosial.

Dialog Lintas Agama: Forum-forum dialog lintas agama yang digagas oleh organisasi seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan beragama sesuai dengan sila pertama Pancasila.

 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

mengapa tanggung jawab sangat penting dalam diri seseorang?

61

0.0

Jawaban terverifikasi