Anonim A

07 Oktober 2023 04:45

Iklan

Anonim A

07 Oktober 2023 04:45

Pertanyaan

1.bagaimana hubungan antara revolusi hijau dengan ketimpangan social? 2.Mengapa kondisi tersebut terjadi? mengapa masyarakat menganggap ketimpangan itu adalah suatu kondisi yang biasa berdampingan dengan kehidupan mereka? 3.Bagaimana Anda mensikapi kondisi tersebut? apa yang seharusnya dibenah atau bahkan diubah ? Pertanyaan ini berkaitan dengan pertanyaan yang nomer 1 Tolong dijawab dongg

1.bagaimana hubungan antara revolusi hijau dengan ketimpangan social?

2.Mengapa kondisi tersebut terjadi? mengapa masyarakat menganggap ketimpangan itu adalah suatu kondisi yang biasa berdampingan dengan kehidupan mereka?

3.Bagaimana Anda mensikapi kondisi tersebut? apa yang seharusnya dibenah atau bahkan diubah ?

Pertanyaan ini berkaitan dengan pertanyaan yang nomer 1 

Tolong dijawab dongg

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

07

:

41

:

17

Klaim

14

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Erwin A

Community

07 Oktober 2023 14:32

Jawaban terverifikasi

<p>Revolusi hijau adalah sebuah gerakan untuk meningkatkan produksi pangan melalui penggunaan teknologi pertanian modern, seperti pupuk kimia, pestisida, dan benih unggul. Gerakan ini dimulai pada tahun 1940-an di Amerika Serikat dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.</p><p>Revolusi hijau memiliki dampak yang signifikan terhadap produksi pangan dunia. Produksi pangan meningkat secara signifikan, sehingga mampu mengatasi krisis kelaparan yang terjadi pada saat itu. Namun, revolusi hijau juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah peningkatan ketimpangan sosial.</p><p>Ketimpangan sosial yang disebabkan oleh revolusi hijau dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:</p><ul><li><strong>Ketergantungan terhadap teknologi:</strong> Revolusi hijau mengandalkan penggunaan teknologi pertanian modern, seperti pupuk kimia, pestisida, dan benih unggul. Teknologi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga petani kecil yang tidak memiliki modal yang cukup tidak dapat mengaksesnya. Hal ini menyebabkan petani kecil menjadi lebih tertinggal dari petani besar yang memiliki akses terhadap teknologi.</li><li><strong>Perubahan pola kepemilikan lahan:</strong> Revolusi hijau membutuhkan lahan yang luas untuk menerapkan sistem pertanian modern. Hal ini menyebabkan terjadinya akumulasi lahan di tangan petani besar, sedangkan petani kecil justru kehilangan lahannya.</li><li><strong>Perubahan struktur pasar:</strong> Revolusi hijau menyebabkan meningkatnya produksi pangan, sehingga harga pangan menjadi lebih murah. Hal ini menguntungkan petani besar yang memiliki skala produksi yang besar, sedangkan petani kecil justru mengalami kerugian.</li></ul><p>Berikut adalah beberapa contoh dampak revolusi hijau terhadap ketimpangan sosial di Indonesia:</p><ul><li>Petani kecil yang tidak memiliki modal yang cukup untuk mengakses teknologi modern, sehingga mereka tidak dapat meningkatkan produksi pangannya. Hal ini menyebabkan pendapatan petani kecil menjadi lebih rendah dari petani besar.</li><li>Petani kecil yang kehilangan lahannya karena dijual kepada petani besar atau pengembang. Hal ini menyebabkan petani kecil kehilangan mata pencahariannya dan menjadi lebih miskin.</li><li>Petani kecil yang mengalami kerugian karena harga pangan yang murah. Hal ini menyebabkan petani kecil menjadi semakin terjerat dalam kemiskinan.</li></ul><p>Untuk mengatasi dampak negatif revolusi hijau terhadap ketimpangan sosial, diperlukan kebijakan yang berpihak pada petani kecil, seperti:</p><ul><li>Pemberdayaan petani kecil melalui pemberian bantuan modal dan teknologi.</li><li>Kebijakan reforma agraria untuk mengurangi kepemilikan lahan di tangan petani besar.</li><li>Pembentukan lembaga pemasaran yang melindungi petani kecil dari fluktuasi harga pangan.</li></ul><p>Kebijakan-kebijakan ini diharapkan dapat membantu petani kecil untuk meningkatkan kesejahteraannya dan mengurangi ketimpangan sosial di pedesaan.</p>

Revolusi hijau adalah sebuah gerakan untuk meningkatkan produksi pangan melalui penggunaan teknologi pertanian modern, seperti pupuk kimia, pestisida, dan benih unggul. Gerakan ini dimulai pada tahun 1940-an di Amerika Serikat dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Revolusi hijau memiliki dampak yang signifikan terhadap produksi pangan dunia. Produksi pangan meningkat secara signifikan, sehingga mampu mengatasi krisis kelaparan yang terjadi pada saat itu. Namun, revolusi hijau juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah peningkatan ketimpangan sosial.

Ketimpangan sosial yang disebabkan oleh revolusi hijau dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

  • Ketergantungan terhadap teknologi: Revolusi hijau mengandalkan penggunaan teknologi pertanian modern, seperti pupuk kimia, pestisida, dan benih unggul. Teknologi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga petani kecil yang tidak memiliki modal yang cukup tidak dapat mengaksesnya. Hal ini menyebabkan petani kecil menjadi lebih tertinggal dari petani besar yang memiliki akses terhadap teknologi.
  • Perubahan pola kepemilikan lahan: Revolusi hijau membutuhkan lahan yang luas untuk menerapkan sistem pertanian modern. Hal ini menyebabkan terjadinya akumulasi lahan di tangan petani besar, sedangkan petani kecil justru kehilangan lahannya.
  • Perubahan struktur pasar: Revolusi hijau menyebabkan meningkatnya produksi pangan, sehingga harga pangan menjadi lebih murah. Hal ini menguntungkan petani besar yang memiliki skala produksi yang besar, sedangkan petani kecil justru mengalami kerugian.

Berikut adalah beberapa contoh dampak revolusi hijau terhadap ketimpangan sosial di Indonesia:

  • Petani kecil yang tidak memiliki modal yang cukup untuk mengakses teknologi modern, sehingga mereka tidak dapat meningkatkan produksi pangannya. Hal ini menyebabkan pendapatan petani kecil menjadi lebih rendah dari petani besar.
  • Petani kecil yang kehilangan lahannya karena dijual kepada petani besar atau pengembang. Hal ini menyebabkan petani kecil kehilangan mata pencahariannya dan menjadi lebih miskin.
  • Petani kecil yang mengalami kerugian karena harga pangan yang murah. Hal ini menyebabkan petani kecil menjadi semakin terjerat dalam kemiskinan.

Untuk mengatasi dampak negatif revolusi hijau terhadap ketimpangan sosial, diperlukan kebijakan yang berpihak pada petani kecil, seperti:

  • Pemberdayaan petani kecil melalui pemberian bantuan modal dan teknologi.
  • Kebijakan reforma agraria untuk mengurangi kepemilikan lahan di tangan petani besar.
  • Pembentukan lembaga pemasaran yang melindungi petani kecil dari fluktuasi harga pangan.

Kebijakan-kebijakan ini diharapkan dapat membantu petani kecil untuk meningkatkan kesejahteraannya dan mengurangi ketimpangan sosial di pedesaan.


Iklan

Meikarlina S

Community

08 Oktober 2023 01:30

<p>1.&nbsp;Revolusi hijau mengacu pada perubahan besar-besaran dalam produksi pertanian yang terjadi pada tahun 1960-an dan 1970-an, yang melibatkan penggunaan pupuk, pestisida, dan teknologi baru untuk meningkatkan hasil pertanian. Meskipun revolusi hijau berhasil meningkatkan produksi pangan, namun dampaknya juga menyebabkan ketimpangan sosial. Hal ini terjadi karena teknologi dan input pertanian yang diperlukan untuk revolusi hijau lebih mudah diakses oleh petani yang memiliki modal dan lahan yang lebih besar, sementara petani kecil dan miskin kesulitan untuk mengakses teknologi tersebut dan terus mengalami kemiskinan.</p><p>2.&nbsp;Kondisi ketimpangan sosial yang terjadi seringkali dianggap sebagai kondisi yang biasa oleh masyarakat karena mereka terbiasa hidup dalam kondisi tersebut. Selain itu, masyarakat seringkali tidak memiliki akses ke informasi dan sumber daya yang memungkinkan mereka untuk memahami dan mengubah kondisi tersebut. Selain itu, masyarakat juga seringkali terjebak dalam siklus kemiskinan yang sulit untuk ditinggalkan.</p><p>3.&nbsp;Untuk mengatasi kondisi ketimpangan sosial yang terjadi akibat revolusi hijau, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan akses petani kecil dan miskin terhadap teknologi dan input pertanian yang diperlukan. Hal ini dapat dilakukan melalui program pemerintah yang mendukung petani kecil dan miskin, seperti program subsidi pupuk dan alat pertanian, serta program pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani. Selain itu, perlu juga dilakukan upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial secara umum, seperti melalui program pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.</p>

1. Revolusi hijau mengacu pada perubahan besar-besaran dalam produksi pertanian yang terjadi pada tahun 1960-an dan 1970-an, yang melibatkan penggunaan pupuk, pestisida, dan teknologi baru untuk meningkatkan hasil pertanian. Meskipun revolusi hijau berhasil meningkatkan produksi pangan, namun dampaknya juga menyebabkan ketimpangan sosial. Hal ini terjadi karena teknologi dan input pertanian yang diperlukan untuk revolusi hijau lebih mudah diakses oleh petani yang memiliki modal dan lahan yang lebih besar, sementara petani kecil dan miskin kesulitan untuk mengakses teknologi tersebut dan terus mengalami kemiskinan.

2. Kondisi ketimpangan sosial yang terjadi seringkali dianggap sebagai kondisi yang biasa oleh masyarakat karena mereka terbiasa hidup dalam kondisi tersebut. Selain itu, masyarakat seringkali tidak memiliki akses ke informasi dan sumber daya yang memungkinkan mereka untuk memahami dan mengubah kondisi tersebut. Selain itu, masyarakat juga seringkali terjebak dalam siklus kemiskinan yang sulit untuk ditinggalkan.

3. Untuk mengatasi kondisi ketimpangan sosial yang terjadi akibat revolusi hijau, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan akses petani kecil dan miskin terhadap teknologi dan input pertanian yang diperlukan. Hal ini dapat dilakukan melalui program pemerintah yang mendukung petani kecil dan miskin, seperti program subsidi pupuk dan alat pertanian, serta program pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani. Selain itu, perlu juga dilakukan upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial secara umum, seperti melalui program pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

menggambarkan wilayah dan pihak-pihak yang terlibat dalam perbedaan peta konflik (bentuk- bentuk konflik) disebut ..... a mapping of issue b geographical gmaps с mapping of power alignments d mapping of needs andi fears e semua jawaban benar

99

0.0

Jawaban terverifikasi