1. Apa tantangan penerapan pancasila pada masa soeharto 2. Apa masalah yang di alami saat penerapan pancasila pada masa soeharto

<p>1. Tantangan penerapan Pancasila pada masa Soeharto:</p><p>a. Kontrol otoriter: Rezim Soeharto cenderung menerapkan kontrol otoriter atas politik dan masyarakat. Pancasila digunakan sebagai alat legitimasi rezim dan digunakan untuk membenarkan tindakan-tindakan otoriternya. Hal ini dapat mengaburkan makna asli Pancasila sebagai dasar negara yang mencakup nilai-nilai demokrasi.</p><p>b. Penguatan militer dan birokrasi: Rezim Soeharto sangat menguatkan peran militer dan birokrasi dalam pemerintahan. Ini menyebabkan dominasi pemikiran dan tindakan oleh elemen militer dan birokrasi yang mungkin tidak selalu mencerminkan semangat demokratis Pancasila.</p><p>c. Penindasan terhadap oposisi politik: Rezim Soeharto cenderung menindas oposisi politik, termasuk kelompok-kelompok yang mengkritik atau menentang penerapan Pancasila. Pembubaran partai politik oposisi dan pengawasan ketat terhadap media menjadi contoh bagaimana rezim mencoba membatasi pluralisme politik dan kebebasan berbicara.&nbsp;</p><p>2. Masalah yang dialami saat penerapan Pancasila pada masa Soeharto:</p><p>a. Diskriminasi terhadap minoritas: Penerapan Pancasila yang didasarkan pada paham Ketuhanan Yang Maha Esa dapat berdampak pada diskriminasi terhadap minoritas agama dan non-agama. Mereka yang berbeda keyakinan sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan hak-hak yang sama.</p><p>b. Kekerasan politik dan pelanggaran HAM: Selama masa pemerintahan Soeharto, banyak laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penghilangan paksa, penyiksaan, dan eksekusi tanpa pengadilan yang adil. Penggunaan Pancasila sebagai alat legitimasi dapat mengakibatkan penindasan politik dan pelanggaran HAM oleh aparat keamanan.</p><p>c. Ketidakadilan sosial dan ekonomi: Ketenangan politik di bawah rezim Soeharto sering kali dibayar dengan penindasan hak-hak sipil dan konsentrasi kekayaan pada kelompok elit yang berkuasa. Ketidakadilan sosial dan ekonomi dapat menyebabkan ketimpangan yang mendalam dalam masyarakat.</p><p>d. Keterbatasan demokrasi: Meskipun Pancasila menyatakan prinsip demokrasi, praktik pemerintahan Soeharto sering kali otoriter dan otoritatif. Pembatasan kebebasan berbicara, partisipasi politik yang terbatas, dan pembubaran oposisi politik menghambat perkembangan demokrasi yang sehat.</p><p>e. Kesenjangan antara narasi dan kenyataan: Pada masa Soeharto, Pancasila sering diakui sebagai ideologi negara, tetapi penerapannya tidak selalu mencerminkan nilai-nilai Pancasila secara konsisten. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan antara narasi resmi dan kenyataan sosial-politik di lapangan.</p>