"Sinar matahari membakar kulitku" termasuk majas ?

<p><br>&nbsp;</p><p>Ya, kalimat "Sinar matahari membakar kulitku" termasuk <strong>majas hiperbola</strong>.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, bahkan terkesan tak masuk akal. Tujuan majas hiperbola adalah untuk menekan, memperhebat, serta meningkatkan kesan bagi para pembaca.</p><p>&nbsp;</p><p>Dalam kalimat "Sinar matahari membakar kulitku", kata "membakar" digunakan secara hiperbolis untuk menggambarkan rasa panas sinar matahari yang terik. Sinar matahari memang dapat menyebabkan kulit terbakar, tetapi tidak sampai seperti terbakar api.</p><p>&nbsp;</p><p>Berikut adalah beberapa contoh kalimat hiperbola lainnya:</p><ul><li><strong>Kasih ibu tak terhingga sepanjang masa.</strong></li><li><strong>Orang itu setinggi rumah.</strong></li><li><strong>Saya sangat lapar hingga bisa makan gajah.</strong></li><li><strong>Pujian ibu guru membuat diriku melayang-layang di udara.</strong></li><li><strong>Dia membacakan pidato sampai berapi-api.</strong></li></ul><p>&nbsp;</p><p>Majas hiperbola sering digunakan dalam karya sastra, seperti puisi, prosa, dan drama. Majas ini juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk memberikan kesan dramatis atau humor.</p>