Pada awal abad ke-18 para ilmuwan telah melakukan percobaan-percobaan yang mempelajari secara kuantitatif susunan zat dari beberapa reaksi kimia. Mereka menemukan adanya keteraturan-keteraturan yang dinyatakan sebagai hukum-hukum dasar kimia. Hukum dasar kimia yang dikenal ada 5, yaitu Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier), Hukum Perbandingan Tetap (Proust), Hukum Kelipatan Perbandingan (Dalton), Hukum Perbandingan Volum (Gay Lussac), dan Hipotesis Avogadro.
Pada tahun 1811, seorang ahli fisika dari Italia bernama Amadeo Avogadro berpendapat bahwa ada hubungan antara jumlah partikel-partikel dalam gas dan volum gas, yang tidak bergantung pada jenis gas. Avogadro melakukan percobaan penentuan jumlah molekul beberapa gas pada volum 1 L serta suhu dan tekanan standar (, 76 cmHg). Berdasarkan hasil percobaan tersebut, ternyata dalam volum yang sama dan keadaan yang sama terdapat jumlah molekul yang sama pula. Pendapat Avogadro tentang hasil percobaannya itu kemudian dikenal sebagai Hipotesis Avogadro. Hipotesis Avogadro berbunyi: pada temperatur dan tekanan yang sama, semua gas pada volum yang sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.
Dengan demikian, jika 1 L gas nitrogen pada suhu dan tekanan tertentu mengandung X partikel, maka pada keadaan yang sama, satu liter gas juga akan mengandung partikel yang sama jumlahnya dengan gas nitrogen, yaitu sama dengan X partikel.
Jadi, jawaban yang tepat adalah A.