Iklan

Iklan

Pertanyaan

Pernyataan: (1) denah yang sederhana dan simetris; (2) bahan bangunan seringan mungkin; (3) konstruksi dengan penahan berat yang memadai; (4) struktur pondasi harus sangat dalam; (5) harus dikerjakan tenaga ahli dari luar negeri Prinsip utama pembuatan rumah tahan gempa sebagai mitigasi terdapat pada angka ...

Pernyataan:

(1) denah yang sederhana dan simetris;

(2) bahan bangunan seringan mungkin;

(3) konstruksi dengan penahan berat yang memadai;

(4) struktur pondasi harus sangat dalam;

(5) harus dikerjakan tenaga ahli dari luar negeri

 

Prinsip utama pembuatan rumah tahan gempa sebagai mitigasi terdapat pada angka ...

  1. (1), (2), dan (3)

  2. (1), (2), dan (5)

  3. (1), (3), dan (4)

  4. (2), (4), dan (5)

  5. (3), (4), dan (5)

Iklan

N. Vardini

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Prinsip dasar bangunan tahan gempa: Bangunan harus terletak di atas tanah yang stabil (kering, padat dan merata kekerasannya). Karena getaran akibat yang bersumber dari pusat gempa akan diteruskan ke permukaan tanah oleh partikel-partikel tanah tersebut. Semakin keras dan padat, partikel tanah akan mengalami gerak yang semakin kecil, sehingga getaran pada permukaan tanah juga akan semakin kecil. Denah bangunan sebaiknya sederhana , simetris, atau seragam.Apabila terpaksa harus membuat bangunan dengan bentuk denah U, T, L, dll yang tidak simetris, maka bisa dilakukan pemisahan struktur . Pondasi harus diletakkan di atas tanah keras, bila kondisi tanah kurang baik maka harus dilakukan perbaikan tanah terlebih dahulu. Sebaiknya pondasi terletak lebih dari 45 cm dari tanah asli. Pada setiap luasan dinding 12 m2 , harus dipasang kolom, bisa menggunakan bahan kayu, beton bertulang, baja, plester ataupun bambu. Harus dipasang balok keliling yang diikat kaku dengan kolom . Keseluruhan kerangka bangunan harus terikat dengan kokoh dan kaku. Gunakan kayu kering sebagai konstruksi kuda-kuda, pilih bahan atap yang seringan mungkin, dan ikat kaku dengan konstruksi kuda-kuda. Bahan dinding pilih yang seringan mungkin, papan, papan berserat, papan lapis, bilik, ikat bahan dinding dengan kolom. Bila bahan dinding menggunakan pasangan bata/batako, bahan tidak patah dan berbunyi nyaring jika diadukan. Pada setiap jarak vertikal 30 cm, pasangan diberi angker yang dijangkarkan ke kolom, panjang angker 50 cm, diameter 6mm. Perhatikan bahan spesi/adukan, setiap jenis tras, pasir, atau semen, mempunyai sifat khusus. Sebaiknya perbandingan campuran mengikuti standar yang ada. Bangunan tahan gempa memiliki komponen-komponen yang terikat antara satu dengan yang lainnya, baik antara komponen struktural maupun non struktural. Sesuai dengan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa denah yang sederhana dan simetris, bahan bangunana seringan mungkin dan konstruksi dengan penahan beban yang memadai adalah merupakan prinsip yang benar dalam mebuatan rumah tahan gempa sebagai mitigasi.

Prinsip dasar bangunan tahan gempa:

  1. Bangunan harus terletak di atas tanah yang stabil (kering, padat dan merata kekerasannya).
  2. Karena getaran akibat yang bersumber dari pusat gempa akan diteruskan ke permukaan tanah oleh partikel-partikel tanah tersebut. Semakin keras dan padat, partikel tanah akan mengalami gerak yang semakin kecil, sehingga getaran pada permukaan tanah juga akan semakin kecil. 
  3. Denah bangunan sebaiknya sederhana , simetris, atau seragam. Apabila terpaksa harus membuat bangunan dengan bentuk denah U, T, L, dll yang tidak simetris, maka bisa dilakukan pemisahan struktur.
  4. Pondasi harus diletakkan di atas tanah keras, bila kondisi tanah kurang baik maka harus dilakukan perbaikan tanah terlebih dahulu. Sebaiknya pondasi terletak lebih dari 45 cm dari tanah asli.
  5. Pada setiap luasan dinding 12 m2 , harus dipasang kolom, bisa menggunakan bahan kayu, beton bertulang, baja, plester ataupun bambu.
  6. Harus dipasang balok keliling yang diikat kaku dengan kolom.
  7. Keseluruhan kerangka bangunan harus terikat dengan kokoh dan kaku.
  8. Gunakan kayu kering sebagai konstruksi kuda-kuda, pilih bahan atap yang seringan mungkin, dan ikat kaku dengan konstruksi kuda-kuda.
  9. Bahan dinding pilih yang seringan mungkin, papan, papan berserat, papan lapis, bilik, ikat bahan dinding dengan kolom.
  10. Bila bahan dinding menggunakan pasangan bata/batako, bahan tidak patah dan berbunyi nyaring jika diadukan. Pada setiap jarak vertikal 30 cm, pasangan diberi angker yang dijangkarkan ke kolom, panjang angker 50 cm, diameter 6mm.
  11. Perhatikan bahan spesi/adukan, setiap jenis tras, pasir, atau semen, mempunyai sifat khusus. Sebaiknya perbandingan campuran mengikuti standar yang ada. 
  12. Bangunan tahan gempa memiliki komponen-komponen yang terikat antara satu dengan yang lainnya, baik antara komponen struktural maupun non struktural.

Sesuai dengan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa denah yang sederhana dan simetris, bahan bangunana seringan mungkin dan konstruksi dengan penahan beban yang memadai adalah merupakan prinsip yang benar dalam mebuatan rumah tahan gempa sebagai mitigasi.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Bencana dapat datang secara tiba-tiba dan menimbulkan korban jiwa. Olehkarena itu, pendidikan mitigasi perlu ditanamkan kepada setiap anggota masyarakat. Tujuan pelaksanaan mitigasi yaitu ....

57

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia