Atom-atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dapat ditentukan dengan menentukan bilangan oksidasi masing-masing atom.
Ruas kiri:
Atom O pada MnO2 memiliki bilangan oksidasi -2, maka bilangan oksidasi atom Mn:
(1×bo Mn)+(2×bo O)bo Mn+(2×−2)bo Mn−4bo Mn====000+4
Adapun pada HCl, atom H memiliki bilangan oksidasi +1 dan atom Cl memiliki bilangan oksidasi -1.
Ruas kanan:
Atom Cl pada MnCl2 memiliki bilangan oksidasi -1, maka bilangan oksidasi atom Mn:
(1×bo Mn)+(2×bo Cl)bo Mn+(2×−1)bo Mn−2bo Mn====000+2
Atom Cl pada Cl2 memiliki bilangan oksidasi 0 karena merupakan molekul homoatomik. Adapun pada H2O, atom H memiliki bilangan oksidasi +1 dan atom O memiliki bilangan oksidasi -2.
Berdasarkan penentuan bilangan oksidasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
- Atom yang mengalami penurunan biloks adalah Mn, yaitu turun dari +4 menjadi +2 (tereduksi).
- Atom yang mengalami kenaikan biloks adalah Cl, yaitu naik dari -1 menjadi 0 (teroksidasi).
Jadi, atom-atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Mn dan Cl.