Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan informasi berikut. Pada tahun 1966, Presiden Sukarno melalui TAP IX/MPRS/1966 secara tidak langsung menunjuk Jenderal Soeharto sebagai pengganti pengemban kekuasaan kepresidenan. Hal ini dilakukan setelah terjadi aksi-aksi protes dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa yang dipimpin Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). KAMI kemudian dibubarkan pada 25 Februari 1966. Dengan dibubarkannya KAMI, muncul Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) yang melanjutkan tuntutannya kepada presiden terkait peristiwa Gerakan 30 September dan kondisi ekonomi. Pada tahun 1998, tepatnya 17 Mei, mahasiswa kembali melakukan aksi menduduki Gedung DPR/MPR agar tuntutannya kepada Presiden Soeharto untuk mundur dipenuhi. Massa mulai melakukan aksi setelah terjadi krisis ekonomi ditambah krisis pemerintahan pasca-Pemilu 1997. Tujuan berpikir holistik (menyeluruh) dalam mempelajari sejarah adalah ....

Perhatikan informasi berikut.

Pada tahun 1966, Presiden Sukarno melalui TAP IX/MPRS/1966 secara tidak langsung menunjuk Jenderal Soeharto sebagai pengganti pengemban kekuasaan kepresidenan. Hal ini dilakukan setelah terjadi aksi-aksi protes dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa yang dipimpin Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). KAMI kemudian dibubarkan pada 25 Februari 1966. Dengan dibubarkannya KAMI, muncul Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) yang melanjutkan tuntutannya kepada presiden terkait peristiwa Gerakan 30 September dan kondisi ekonomi. Pada tahun 1998, tepatnya 17 Mei, mahasiswa kembali melakukan aksi menduduki Gedung DPR/MPR agar tuntutannya kepada Presiden Soeharto untuk mundur dipenuhi. Massa mulai melakukan aksi setelah terjadi krisis ekonomi ditambah krisis pemerintahan pasca-Pemilu 1997.

Tujuan berpikir holistik (menyeluruh) dalam mempelajari sejarah adalah ....

  1. A. melihat peristiwa dalam konteks yang besar dan menggunakan banyak sudut pandang

  2. B. melihat perubahan dan perkembangan suatu peristiwa sejarah secara struktural

  3. C. mempermudah mengkaji peristiwa sejarah karena telah sesuai urutan waktu

  4. D. tidak terjadi tumpang tindih atau bertumpukan antarperistiwa sejarah

  5. E. mempermudah penerapan konsep periodisasi dan kronologi

Iklan

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Jawaban: A Melalui sejarah, kita akan dibiasakan untuk berpikir holistik atau menyeluruh mengenai suatu peristiwa. Suatu peristiwa sejarah itu tidak sederhana, serta tidak bisa berdiri sendiri karena terkait dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Terdapat banyak aspek yang terlibat hanya dalam satu peristiwa. Melalui penelitian tentang suatu peristiwa, kita kemudian dilatih untuk melihat peristiwa dalam konteks yang lebih besar dan menggunakan banyak sudut pandang.

Jawaban: A

Melalui sejarah, kita akan dibiasakan untuk berpikir holistik atau menyeluruh mengenai suatu peristiwa. Suatu peristiwa sejarah itu tidak sederhana, serta tidak bisa berdiri sendiri karena terkait dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Terdapat banyak aspek yang terlibat hanya dalam satu peristiwa. Melalui penelitian tentang suatu peristiwa, kita kemudian dilatih untuk melihat peristiwa dalam konteks yang lebih besar dan menggunakan banyak sudut pandang.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Apa yang dimaksud dengan keberlanjutan dalam sejarah? Berikan contohnya.

26

4.3

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia