Jodi seorang karyawan pada PT Kobucha dengan status belum menikah. Jodi menerima gaji Rp6.000.000,00 per bulan. PT Kobucha mengikuti program pensiun dan BPJS kesehatan.Perusahaan membayarkan iuran pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar 1% dari perhitungan gaji, yakni senilai Rp60.000,00 per bulan. Perusahaan juga membayarkan iuran jaminan hari tua (JHT) karyawannya sebesar 3,7% setiap bulan dari gaji, sedangkan Jodi membayar iuran (JHT) sebesar 2% setiap bulan dari gaji. Premi jaminan kecelakaan kerja(JKK) dan jaminan kematian (JK) dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 0,24% dan 0,3% dari gaji. Pada September 2019, Jodi menerima pembayaran gaji dan uang lembur senilai Rp2.000.000,00. Hitunglah pajak penghasilan yang harus dibayar Jodi setiap tahun!

Pembahasan

Menghitung penghasilan per bulan = Rp6.000.000,00 + Rp2.000.000,00 = Rp8.000.000,00 Menghitung total jaminan yang diberikan oleh pemberi kerja: Iuran pensiun = Rp60.000,00 Iuran BPJS Ketenagakerjaan = Rp60.000,00 Iuran JHT = Rp222.000,00 Premi JKK = Rp14.400,00 Premi jaminan kematian = Rp18.000,00 Menghitung penghasilan bruto per bulan ditambah jaminan pemberi kerja = Rp8.000.000,00 + Rp374.400,00 = Rp8.374.400,00 Menghitung pengurangan: Biaya jabatan 5% dari penghasilan bruto = Rp418.720,00 Iuran JHT karyawan 2% = Rp120.000,00 Menghitung penghasilan neto per bulan: = Rp8.374.400,00 – (Rp418.720,00 + Rp120.000,00) = Rp8.374.400,00 – Rp538.720,00 = Rp7.835.680,00 Jadi, pengahasilan neto per tahun = 12 bulan x Rp7.835.680,00 = Rp94.028.160,00