Diketahui data potensial reduksi standar beberapa logam sebagai berikut. Cr 3 + ( a q ) + 3 e − → Cr ( s ) E ∘ = − 0 , 74 V Al 3 + ( a q ) + 3 e − → Al ( s ) E ∘ = − 1 , 66 V Ag + ( a q ) + e − → Ag ( s ) E ∘ = + 0 , 80 V Pt 2 + ( a q ) + 2 e − → Pt ( s ) E ∘ = + 1 , 20 V Tentukan reaksi-reaksi berikut yang dapat berlangsung spontan. a. 2 Cr 3 + ( a q ) + 3 Pt ( s ) → 2 Cr ( s ) + 3 Pt 2 + ( a q )

Pembahasan

Potensial sel (E˚sel) merupakan selisih antara nilai potensial anoda dan katoda pada suatu sel elektrokimia. Arus listrik yang bergerak dari katoda ke anoda menunjukkan bahwa katoda mempunyai potensial yang lebih tinggi daripada anoda (listrik mengalir dari kutub dengan potensial tinggi ke rendah). Nilai potensial elektroda dapat digunakan untuk memperkirakan apakah suatu reaksi kimia berlangsung spontan atau tidak. Spontan berarti tanpa dorongan apapun, reaksi akan berlangsung dengan sendirinya. Sementara itu, reaksi tidak spontan spontan dapat berlangsung jika ada dorongan atau tambahan energi dari luar. Semakin positif nilai potensial reduksi standar suatu zat, semakin kuat daya oksidasinya (oksidator kuat) dan sebaliknya, semakin negatif nilai potensial reduksi standar suatu zat, semakin kuat daya reduksinya (reduktor kuat). Pada sel volta, anoda merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi dan memiliki nilai potensial elektroda lebih rendah daripada katoda. Sedangkan katoda merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi dan mempunyai nilai potensial elektroda lebih tinggi daripada anoda. Nilai potensial sel ini tidak dipengaruhi oleh koefisien reaksi dan reaksinya spontan jika bernilai positif. Nilai potensial sel ( ) dapat dinyatakan sebagai Reaksi pada soal menggunakan Cr dan Pt sebagai elektroda dan ion tereduksi menjadi dan teroksidasi menjadi . Sehingga Cr merupakan katoda dan Pt merupakan anoda. Sehingga reaksi tersebut adalah: E˚sel reaksi bernilai negatif, sehingga reaksi berlangsung secara tidak spontan.