Bentuk ketimpangan sosial Menurut Andrinof A. Chaniago:
1. Ketimpangan desa dan kota
Ketimpangan ditunjukan oleh rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat desa, tertinggalnya pembangunan kawasan pedesaan dibanding perkotaan, dan tingginya ketergantungan kawasan pedesaan dibanding dengan perkotaan, dan tingginya ketergantungan kawasan pedesaan terhadap kawasan perkotaan
2. Ketimpangan penyerbaran aset
Terkonsentrasinya aset hanya dikalangan usaha besar sehingga terjadi ketimpangan pada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKM)
3. Ketimpangan ekonomi antar sektor
Mengabaikan keseimbangan pembangunan yang bersifat lintas sektoral demi mengejar target pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing. Sektor industri besar, seperti properti lebih diutamakan, sedangkan potensi ekonomi (pertanian & UMKM) yang mendorong pemerataan pembangunan diabaikan.
4. Ketimpangan antar wilayah
Ketimpangan yang disebabkan oleh perbedaan kondisi alam dan ketersediaan sumber daya. Selain itu, antara pusat-pusat pertumbuhan dengan kawasan perbatasan dan kawasan barat Indonesia dengan kawasan timur Indonesia.
5. Ketimpangan antar golongan sosial ekonomi
Karena suatu negara berfokus pada industri-industri besar, kondisi ini ditandai dengan munculnya golongan miskin yang bekerja tidak terampil seperti buruh, sedangkan yang bekerja terampil menikmati kesejatheraan yang memadai.
6. Ketimpangan pembangunan manusia
Terdapat perbedaan antara fakta klaim keberhasilan pembangunan dengan warga masyarakat yang merasakan.