Iklan

Iklan

Pertanyaan

Bacalah kutipan teks editorial berikut dengan cermat! Imlek Perkuat Keberagaman (1) Perayaan Imlek 2019 yang jatuh pada hari ini diharapkan menjadi momentum untuk mempererat rasa kebangsaan. Disebut sebagai momentum karena Imlek 2019 bertepatan dengan tahun politik dan menguatnya politik identitas yang mengancam persatuan bangsa. (2) Imlek mestinya tidak sekadar merayakan kebebasan berekspresi. Benar, keran kebebasan itu sudah dibuka Abdurrahman Wahid (Gus Dur), presiden keempat Republik Indonesia, pada 2001. Pada saat itu Gus Dur membolehkan barongsai dan liong tampil di ruang publik padahal ditabukan selama Orde Baru berkuasa. Itulah tonggak kebebasan berekspresi sesungguhnya. (3) Kita, sebagai bangsa, patut bersyukur kepada Gus Dur yang membuka sekat-sekat keeksklusifan Imlek. Ruang-ruang politik, ekonomi, dan kebudayaan telah terbuka untuk siapa saja, termasuk saudara kita keturunan Tionghoa. (4) Imlek di tahun politik mestinya semakin menguatkan persatuan masyarakat Indonesia yang multikultur dan multietnis. Imlek ialah momentum untuk mengembalikan tradisi bangsa yang berlandaskan kesatuan dan kasih sayang. (5) Masih ada ruang optimistis karena kesatuan dan kasih sayang itu ternyata kian menguat di kalangan masyarakat. Tengok saja kemeriahan perayaan Imlek dengan gelar budaya inkulturasi Grebeg Sudiro di Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu (4/2). Warga dari berbagai latar belakang berebutan kue keranjang dalam acara yang menyimbolkan akulturasi budaya dari warga Tionghoa dan Jawa. (6) Di sejumlah daerah, dalam beberapa hari belakangan ini, juga nampak pernak-pernik Imlek, seperti lampion dan barongsai. Suasana itu kian memperkuat kekayaan dan keragaman kita sebagai bangsa. (7) Keragaman adalah keniscayaan. Meskipun kadang ada upaya mengoyak tenun keragaman, kita yakin bangsa ini tetap punya tekad untuk hidup bersama sebagai bangsa yang dikukuhkan dalam sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. (8) Upaya mengoyak tenun keragaman itu muncul ketika ada segelintir elite yang memolitisasi etnis dan agama warga demi kepentingan elektoral. Jangan biarkan Imlek yang sesungguhnya merupakan media pembelajaran hakikat keberagaman dirampok para elite yang haus kekuasaan dengan membelah masyarakat yang multietnik dan multikultural. Kata adverbia yang terdapat pada kutipan teks di atas adalah ....

Bacalah kutipan teks editorial berikut dengan cermat!

Imlek Perkuat Keberagaman

    (1) Perayaan Imlek 2019 yang jatuh pada hari ini diharapkan menjadi momentum untuk mempererat rasa kebangsaan. Disebut sebagai momentum karena Imlek 2019 bertepatan dengan tahun politik dan menguatnya politik identitas yang mengancam persatuan bangsa. 

    (2) Imlek mestinya tidak sekadar merayakan kebebasan berekspresi. Benar, keran kebebasan itu sudah dibuka Abdurrahman Wahid (Gus Dur), presiden keempat Republik Indonesia, pada 2001. Pada saat itu Gus Dur membolehkan barongsai dan liong tampil di ruang publik padahal ditabukan selama Orde Baru berkuasa. Itulah tonggak kebebasan berekspresi sesungguhnya.undefined 

    (3) Kita, sebagai bangsa, patut bersyukur kepada Gus Dur yang membuka sekat-sekat keeksklusifan Imlek. Ruang-ruang politik, ekonomi, dan kebudayaan telah terbuka untuk siapa saja, termasuk saudara kita keturunan Tionghoa.undefined 

    (4) Imlek di tahun politik mestinya semakin menguatkan persatuan masyarakat Indonesia yang multikultur dan multietnis. Imlek ialah momentum untuk mengembalikan tradisi bangsa yang berlandaskan kesatuan dan kasih sayang.undefined 

    (5) Masih ada ruang optimistis karena kesatuan dan kasih sayang itu ternyata kian menguat di kalangan masyarakat. Tengok saja kemeriahan perayaan Imlek dengan gelar budaya inkulturasi  Grebeg Sudiro di Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu (4/2). Warga dari berbagai latar belakang berebutan kue keranjang dalam acara yang menyimbolkan akulturasi budaya dari warga Tionghoa dan Jawa.undefined 

    (6) Di sejumlah daerah, dalam beberapa hari belakangan ini, juga nampak pernak-pernik Imlek, seperti lampion dan barongsai. Suasana itu kian memperkuat kekayaan dan keragaman kita sebagai bangsa.undefined 

    (7) Keragaman adalah keniscayaan. Meskipun kadang ada upaya mengoyak tenun keragaman, kita yakin bangsa ini tetap punya tekad untuk hidup bersama sebagai bangsa yang dikukuhkan dalam sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia.undefined 

    (8) Upaya mengoyak tenun keragaman itu muncul ketika ada segelintir elite yang memolitisasi etnis dan agama warga demi kepentingan elektoral. Jangan biarkan Imlek yang sesungguhnya merupakan media pembelajaran hakikat keberagaman dirampok para elite yang haus kekuasaan dengan membelah masyarakat yang multietnik dan multikultural.undefined 

 

Kata adverbia yang terdapat pada kutipan teks di atas adalah ....undefined 

  1. meskipunundefined 

  2. kadangundefined 

  3. mengoyakundefined 

  4. keragamanundefined 

  5. punyaundefined 

Iklan

M. Robo

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

pilihan jawaban yang tepat adalah B.

pilihan jawaban yang tepat adalah B.undefined 

Iklan

Pembahasan

Adverbia merupakan kata keterangan. Dalam teks editorial, adverbia yang sering muncul adalah adverbia frekuentatif, yaitu adverbia yang menggambarkan makna berhubungan dengan frekuensi terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Kata adverbia yang terdapat pada paragraf di atas adalah kadang . Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B.

Adverbia merupakan kata keterangan. Dalam teks editorial, adverbia yang sering muncul adalah adverbia frekuentatif, yaitu adverbia yang menggambarkan makna berhubungan dengan frekuensi terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Kata adverbia yang terdapat pada paragraf di atas adalah kadang. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Suci Rahmadani

Jawaban tidak sesuai

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan teks berikut dengan cermat! (1) Kantong plastik kini tidak lagi bisa diperoleh dengan gratis saat berbelanja. (2) Mulai hari ini, warga Jakarta diharuskan membeli kantong plastik ...

211

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia