Iklan
Iklan
Pertanyaan
Strategi Toyota Guna Efisiensi Produk
Unit bisnis sebuah organisasi perusahaan sudah pasti memiliki tujuan mencapai keuntungan yang bermanfaat bagi tumbuh kembang organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Untuk itu, sudah tentu para pemimpin perusahaan akan selau menggelontorkan banyak program dan agenda kerja untuk mencapai target, baik target di sisi hulu maupun sisi hilir. Target yang dimulai dari pemasaran sampai dengan target operasional, efisiensi dan efektivitas dan keuntungan bersih (nett profit).
Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan strategi untuk meningkatkan efisiensi produksinya adalah Toyota. Toyota telah menempati tingkat teratas dalam bisnis otomotif dunia. Mobil keluaran Toyota merupakan merek yang paling digemari di seluruh dunia. Keberhasilan Toyota menguasai pasar otomotif dunia tidak mudah. Pada mulanya, Toyota berdiri sebagai pemain kecil dalam industri otomotif untuk pasar lokal Jepang. Margin laba Toyota juga masih kecil. Bahkan, pada tahun 1950, Toyota nyaris bangkrut dan mem-PHK 2.146 karyawannya.
Awalnya, strategi produksi yang dilakukan oleh Toyota yaitu strategi JIT dan Quality Circles. Sistem produksi just-in-time (JIT) dikenal sebagai suatu sistem produksi yang diperkenalkan oleh Toyota. Just-In-Time merupakan suatu metode menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan permintaan, dengan cara membuat semua proses dapat menghasilkan produk yang diperlukan, pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan Quality Circles merupakan suatu sistem di mana kelompok kecil yang bertemu secara teratur dengan pimpinan umum untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah - masalah yang berhubungan. Namun, kedua sistem tersebut masih belum sempurna jika diterapkan di Toyota. Oleh karena itu, Toyota membuat suatu sistem terbaru yang disebut Toyota Production System (TPS), suatu sistem produksi yang dapat dikatakan terbaik karena memiliki efisiensi yang luar biasa.
Toyota pertama kali mulai memproduksi mobil pada tahun 1973. Pada pertengahan 1950-an, seorang masinis bernama Taiichi Ohno mulai mengembangkan automobile production concept baru. Pendekatan yang dikenal sebagai sistem produksi Toyota (TPS) telah intens dipelajari dan disalin secara luas di seluruh industri otomotif. TPS adalah buah karya dari mekanik yang bernama Taichii Ohno yang dimulai pada tahun 1950-an. TPS merupakan program yang lahir karena adanya keinginan untuk mengefisienkan proses pada produksi mobil sehingga biaya yang dapat dikeluarkan dapat lebih minimal dan keuntungan yang dicapai dapat lebih maksimal.
Menurut kelompok kami, perusahaan otomotif competitor Toyota yaitu Chrysler bersedia melakukan kerja sama dengan perusahaan Toyota untuk melakukan pengembangan produk minivan Sienna disebabkan adanya proses saling menguntungkan yang diinginkan. Pihak Chrysler bersedia untuk membagi pengetahuan produk minivan dengan Toyota agar efisiensi yang ada pada perusahaan dapat meningkat seiring diberlakukannya program TPS yang murni hasil mempelajari sistem serupa yang ada di perusahaan Toyota. Chrysler akan mengerahkan para mekaniknya dalam pengembangan Toyota Sienna. Dari hal tersebut, pihak Chrysler mendapatkan kesempatan untuk mendalami hal mengenai Toyota Production System yang diharapkan dapat turut menaikkan kinerja perusahaan.
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/08/26/strategi-toyota-guna-efisiensi-produksi-584269.html
Apakah strategi yang digunakan Toyota dalam efisiensi produksi sudah tepat ?
Iklan
N. Nurlaila
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Muhammadiyah Malang
58
0.0 (0 rating)
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia