Vinsa T

05 April 2020 17:07

Iklan

Iklan

Vinsa T

05 April 2020 17:07

Pertanyaan

penulisan daftar pusaka yang benar gmn?


2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

N. Novitasari

Mahasiswa/Alumni Universitas Pakuan

31 Januari 2022 02:53

Jawaban terverifikasi

Halo Vinsa T, terima kasih telah bertanya di Roboguru :) Cara penulisan daftar pustaka, yaitu nama penulis dibalik, tahun, judul dicetak miring, kota, dan penerbit. Berikut penjelasannya. Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian. Cara menulis daftar pustaka, yaitu: 1. Nama Penulis Dalam menulis nama penulis buku, maka nama penulis buku tersebut dibalik. 2. Tahun Tahun dalam penulisan daftar pustaka ditulis setelah nama penulis buku dan diakhiri tanda titik. 3. Judul Buku Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan dicetak miring. 4. Kota Penerbit Kota penerbit ditulis setelah judul buku dan diakhiri tanda titik dua. 5. Penerbit Penerbit merupakan PT atau CV buku tersebut diterbitkan. Ditulis setelah kota penerbit dan diakhiri tanda titik. Dengan demikian, cara penulisan daftar pustaka, yaitu nama penulis dibalik, tahun, judul dicetak miring, kota, dan penerbit. Semoga membantu :)


Iklan

Iklan

Orang W

06 April 2020 04:14

di belakang buku Bahasa Indonesia ada


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

630

0.0

Jawaban terverifikasi