Juliana I

31 Desember 2021 10:28

Iklan

Iklan

Juliana I

31 Desember 2021 10:28

Pertanyaan

Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan merupakan kerajaan yang makmur dan damai. Rakyatnya hidup tenang dan sejahtera karena dipimpin oleh raja yang bijaksana. Raja Kutatanggeuhan bernama Prabu Suwartalaya. Permaisurinya bernama Ratu Purbamanah. Prabu Surwartalaya dan Ratu Purbamanah belum dikaruniai keturunan sehingga mereka merasa kesepian. Rakyat pun sangat mengkhawatirkan keadaan tersebut. Mereka khawatir tidak ada yang meneruskan tahta kerajaan tersebut. Paragraf tersebut dalam cerita legenda merupakan bagian .... answer choices Orientasi Koda Komplikasi Resolusi


7

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

P. Rahmalina

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

01 Januari 2022 05:01

Jawaban terverifikasi

Halo, Juliana I. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru, kakak bantu jawab ya 😊 Paragraf tersebut dalam cerita legenda merupakan bagian "orientasi". Untuk memahami alasannya, mari simak pembahasan berikut. Legenda merupakan cerita rakyat yang ada di masyarakat dan berhubungan tentang suatu peristiwa. Peristiwa tersebut bisa melahirkan suatu asal usul, suatu nama daerah, atau hal-hal yang berkaitan dengan alam sekitar. Struktur teks legenda, yaitu sebagai berikut. 1) Orientasi: bagian awal dari sebuah cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar, peristiwa ataupun awal terjadinya konflik. 2) Komplikasi: bagian cerita yang memuat konflik atau permasalahan yang dialami antartokoh hingga menuju klimaks. 3) Resolusi: bagian cerita yang memuat penyelesaian masalah yang terjadi mulai dari struktur komplikasi. 4) Koda: bagian berisi pesan moral atau amanat yang tertulis dalam ceritanya. Apabila dicermati dengan saksama, paragraf tersebut dalam cerita legenda merupakan bagian "orientasi". Paragraf tersebut berisikan pengenalan tokoh (Prabu Suwartalaya dan Ratu Purbamanah), pengenalan latar (Kerajaan Kutatanggeuhan, Jawa Barat), dan awal terjadinya konflik (Prabu Surwartalaya dan Ratu Purbamanah belum dikaruniai keturunan). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, paragraf tersebut dalam cerita legenda merupakan bagian "orientasi". Semoga membantu ya 😊


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

630

0.0

Jawaban terverifikasi