Suci I

20 Maret 2020 04:03

Iklan

Iklan

Suci I

20 Maret 2020 04:03

Pertanyaan

Mengapa upaya perbaikan ekonomi pada masa demokrasi parlementer tidak berjalan dengan baik?jelaskan.


4

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

R. Kamila

Mahasiswa/Alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

06 Januari 2022 08:02

Jawaban terverifikasi

Halo Suci I, Kakak bantu jawab ya. Upaya perbaikan ekonomi pada masa demokrasi parlementer tidak berjalan baik karena tingginya jumlah mata uang yang beredar dan meningkatnya biaya hidup serta pengeluaran pemerintah semakin meningkat akibat tidak stabilnya situasi politik sehingga angka defisit semakin meningkat. Yuk pahami penjelasan berikut. Demokrasi parlementer dapat diartikan pula sebagai sistem demokrasi yang pengawasannya dilakukan oleh parlemen. Dalam sistem ini, posisi kepala negara dan kepala pemerintahan diduduki oleh dua figur yang berbeda. Kepala pemerintahan merupakan perdana menteri atau kanselir. Sementara itu jabatan kepala negara dipegang oleh presiden atau raja. Presiden dipilih oleh rakyat, sedangkan jabatan raja diwariskan secara turun-temurun. Pemikiran ekonomi pada 1950an pada umumnya merupakan upaya mengembangkan struktur perekonomian kolonial menjadi perekonomian nasional. Hambatan yang dihadapi dalam mewujudkan hal tersebut adalah sudah berakarnya sistem perekonomian kolonial yang cukup lama. Warisan ekonomi kolonial membawa dampak perekonomian Indonesia banyak didominasi oleh perusahaan asing dan ditopang oleh kelompok etnis Cina sebagai penggerak perekonomian Indonesia. Selain itu, upaya pembangunan ekonomi nasional juga diwujudkan melalui program pembangunan rencana lima tahun, 1956-1960, yang disiapkan oleh Biro Perancang Nasional (BPN). Permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia pada saat itu mencakup permasalahan jangka pendek dan permasalahan jangka panjang. Permasalahan jangka pendek yang dihadapi pemerintah Indonesia saat itu adalah tingginya jumlah mata uang yang beredar dan meningkatnya biaya hidup. Permasalahan jangka panjang yang dihadapi pemerintah adalah pertambahan jumlah penduduk dengan tingkat hidup yang rendah. Beban berat ini merupakan konsekuensi dari pengakuan kedaulatan. Pada era ini, Pemerintah mengalami defisit sebesar Rp 5,1 miliar. Defisit ini sebagian besar berhasil dikurangi dengan pinjaman pemerintah dan kebijakan ekspor impor barang, terutama ketika pecah perang Korea. Namun sejak tahun 1951, penerimaan pemerintah mulai berkurang disebabkan menurunnya volume perdagangan internasional. Indonesia sebagai negara yang berkembang tidak memiliki komoditas ekspor lain kecuali dari hasil perkebunan. Kondisi ini membawa dampak perkembangan perekonomian Indonesia yang tidak mengarah pada stabilitas ekonomi, bahkan yang terjadi adalah sebaliknya. Di sisi lain pengeluaran pemerintah semakin meningkat akibat tidak stabilnya situasi politik sehingga angka defisit semakin meningkat. Semoga membantu.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

siapa pendiri bpupki

4

0.0

Lihat jawaban (3)