Masyarakat Kampung Naga Jawa Barat memiliki Hutan Larangan yang dilarang bagi siapapun masuk ke dalamnya. Hal itu sebagai bentuk kearifan lokal dengan tujuan untuk ... a. sarana pengembangan sumber daya alam b. saran konservasi sumber daya alam c. sarana pengembangan teknologi d. sarana estetika dan sosial e. sarana pengembangan ilmu pengetahuan

Halo, Rocky. Saya bantu jawab ya. Jawaban dari pertanyaan tersebut di atas adalah B. Kampung Naga adalah sebuah kampung adat di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Kampung Naga terletak di lembah yang subur. Kondisi alam Kampung naga masih terjaga kelestariannya. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Kampung Naga memiliki kearifan lokal yang masih dikembangkan sampai saat ini. Kearifan lokal dapat diartikan sebagai pandangan hidup dari sekelompok masyarakat yang berkaitan dengan bagaimana mereka hidup berdampingan dengan lingkungan. Salah satu kearifan lokal masyarakat Kampung Naga adalah memiliki Hutan Larangan. Hutan Larangan terletak di sebelah Timur Kampung Naga seberang sungai Ciwulan. Masyarakat Kampung Naga sangat menjaga keberadaan hutan tersebut, yaitu dengan melarang siapapun untuk masuk hutan dan mengambil hasil hutan. Tujuannya adalah agar hutan tidak rusak. Sehingga, kearifan lokal tersebut dapat dijadikan sarana konservasi sumber daya alam. Masyarakat Kampung Naga memiliki prinsip jika manusia menjaga alam, maka alam pun menjaga manusia. Oleh sebab itu, mereka sangat menjaga keberadaan hutan, karena hutan tersebut merupakan bagian dari alam. Jadi, bentuk kearifan lokal masyarakat Kampung Naga dengan memiliki hutan larangan bertujuan untuk sarana konservasi sumber daya alam. Semoga membantu ya!