jelaskan sistem reproduksi wanita dan pria serta gangguannya

Halo Smartin, kakak bantu jawab yaa :) Sistem reproduksi pria berfungsi memproduksi, menyimpan, dan mengantarkan sperma untuk membuahi sel telur. Sedangkan sistem reproduksi wanita berfungsi memproduksi sel telur dan menyediakan tempat untuk janin selama kehamilan. Kedua fungsi tersebut saling melengkapi dalam proses reproduksi. Pada sistem reproduksi pria dan wanita juga memungkinkan terjadinya gangguan apabila terdapat suatu kondisi yang tidak normal dalam sistem tersebut. Gangguan sistem reproduksi yang dapat dialami oleh pria maupun wanita, yaitu Gonore dan Sifilis. Gonore merupakan infeksi akut pada uretra, serviks, rektum, sendi, tulang yang disebabkan oleh bakteri 𝘕𝘦𝘪𝘴𝘴𝘦𝘳𝘪𝘢 𝘨𝘰𝘯𝘰𝘳𝘳𝘩𝘰𝘦𝘢𝘦. Sedangkan sifilis atau disebut juga raja singa merupakan infeksi organ kelamin luar yang termasuk dalam penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri 𝘛𝘳𝘦𝘱𝘰𝘯𝘦𝘮𝘢 𝘱𝘢𝘭𝘭𝘪𝘥𝘶𝘮. Berikut ini merupakan beberapa gangguan sistem reproduksi pria: 1. Hipogonadisme merupakan penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testosteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan penderita penyakit ini dapat dilakukan dengan terapi hormon. 2. Kriptorkidisme merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human 𝘤𝘩𝘰𝘳𝘪𝘰𝘯𝘪𝘤 𝘨𝘰𝘯𝘢𝘥𝘰𝘵𝘳𝘰𝘱𝘪𝘯 untuk merangsang testosteron. 3. Uretritis merupakan peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada alat kelamin pria dan ingin sering buang air kecil. Uretritis disebabkan oleh organisme 𝘊𝘩𝘭𝘢𝘮𝘺𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘳𝘢𝘤𝘩𝘰𝘮𝘢𝘵𝘪𝘴, 𝘜𝘳𝘦𝘱𝘭𝘢𝘴𝘮𝘢 𝘶𝘳𝘦𝘢𝘭𝘺𝘵𝘪𝘤𝘶𝘮, atau virus herpes. 4. Prostatitis merupakan peradangan pada bagian prostat yang disebabkan oleh bakteri, misalnya 𝘌. 𝘊𝘰𝘭𝘪. 5. Epididimis merupakan infeksi pada saluran reproduksi pria yang disebabkan oleh 𝘌.𝘊𝘰𝘭𝘪 dan 𝘊𝘩𝘭𝘢𝘮𝘺𝘥𝘪𝘢. Berikut ini merupakan beberapa gangguan sistem reproduksi wanita: 1. Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Amenore Primer dan Amenore Sekunder. Amenore Primer merupakan peristiwa tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. Sedangkan amenore sekunder merupakan peristiwa tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi. 2. Kanker serviks merupakan keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dapat dilakukan dengan mengangkat beberapa bagian berikut, antara lain uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limpa panggul. 3. Kanker ovarium dengan gejala yang dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi. 4. Endometriosis merupakan kondisi dari jaringan endometrium yang terdapat di luar uterus. Jaringan endometrium dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk, atau jauh di luar uterus. Gejalanya berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit, dan nyeri pada masa menstruasi. 5. Infeksi vagina dengan gejala awal berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Penyebabnya yaitu infeksi, jamur, atau bakteri.